Page 56 - Menabung_Ebook
P. 56
Mathura ketika itu (abad ke-1 M), merupakan pusat kegiatan dagang
di wilayah India. Dengan demikian, kelompok pedagang yang mungkin
membentuk kesatuan- semacam gilda juga berkembang di sini. Golongan
masyarakat itulah yang dalam kegiatan spekulasinya memerlukan dewa
pelindung yang dapat memberikan rasa aman dan mendorong semangat
mereka untuk berusaha. Di Indonesia, arca-arca Kuwera banyak ditemukan
di Jawa, terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur. Arca-arca tersebut terbuat
dari batu, perunggu, perak, dan emas. Ukurannya pada umumnya tidak besar.
Paling tinggi sekitar 128 cm (batu) dan yang terkecil tingginya hanya 5,4 cm
(perak), berarti sedikit lebih pendek daripada panjang jari telunjuk orang
dewasa. Di Mojokerto (Jawa Timur) ditemukan sebuah arca Kuwera dari
emas yang tingginya 8,5 cm. Arca-arca tersebut sebagian besar tersimpan
di museum dan koleksi pribadi yang terbuka untuk penelitian. Diduga arca-
arca serupa itu masih banyak yang tersimpan sebagai koleksi pribadi yang
tertutup, baik di dalam maupun luar negeri.
ditemukan di Jawa, terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur. Arca-arca
tersebut terbuat dari batu, perunggu, perak, dan emas. Ukurannya pada
umumnya tidak besar. Paling tinggi sekitar 128 cm (batu) dan yang terkecil
tingginya hanya 5,4 cm (perak), berarti sedikit lebih pendek daripada panjang
jari telunjuk orang dewasa. Di Mojokerto (Jawa Timur) ditemukan sebuah arca
Menabung Masa Pramodern Diduga arca-arca serupa itu masih banyak yang tersimpan sebagai koleksi
Kuwera dari emas yang tingginya 8,5 cm. Arca-arca tersebut sebagian besar
tersimpan di museum dan koleksi pribadi yang terbuka untuk penelitian.
pribadi yang tertutup, baik di dalam maupun luar negeri.
Sesungguhnya, tidak jelas diketahui mengapa Kuwera, sebagai dewa
kekayaan, digambarkan berperut gendut. Mitos mengenai alasan perutnya
gendut juga tidak ada penjelasan. Ada yang menganggap bahwa perutnya
yang gendut itulah simbol kemakmuran dan kekayaan karena bentuk perut
serupa itu disamakan dengan bentuk guci atau jambangan yang menjadi
penanda identitas Kuwera. Guci itu digambarkan sebagai tempat perhiasan
dan mata uang, secara jelas mewakili simbol harta kekayaan. Wujud Kuwera
dengan bentuk perut buncit serta guci-guci harta itu mungkin menjadi sumber
46 inspirasi bagi pemilihan bentuk celengan yang baru dikenal nanti pada masa
Majapahit.
Dewata lain yang dianggap sebagai pelindung para pedagang yang
berlayar melalui lautan adalah Dewi Tara. Di Jawa Tengah terdapat sebuah
candi besar yang dibangun untuk memuja dewi ini, yaitu Candi Kalasan
yang berasal dari sekitar abad ke-8 dan ke-9. Penghargaan terhadap materi
tampaknya tidak hanya tercermin dalam sistem kepercayaan keagamaan,
tetapi juga dalam bentuk upaya menghimpun barang berharga dalam wadah-