Page 243 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 243
SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA 232
Potret Pemberontakan Pattimura.
Sumber : geheugenvannederland.nl
Booi, Haria. Bersama sejumlah anggota dibawa menuju tiang gantungan dengan
pasukannya, Pattimura ditawan dan dibawa tangan terikat. Armada Belanda di pelabuhan
ke Saparua untuk selanjutnya diberangkatkan Ambon yang terdiri atas 45 perahu kora-
menuju Ambon. kora Ternate dan Tidore berjaga dari segala
Setelah tiba di Ambon, Pattimura dan kemungkinan yang berpotensi menggganggu
sejumlah anggota pasukan serta teman- jalannya hukuman mati tersebut. Masyarakat
temannya ditahan dalam sebuah penjara di yang menyaksikan hukuman mati tersebut
Benteng Victoria. Selama masa penahanan telah berkumpul dengan kawalan pasukan
di benteng tersebut, Pattimura tidak banyak Belanda. Setelah Philip Latumahina, tiba
bicara. Belanda berulang kali membujuk giliran Pattimura menjalani hukuman gantung.
Pattimura untuk mau bekerja sama. Namun, Dengan keteguhan dan bakti terakhirnya,
berulangkali pula Pattimura menolak tawaran Pattimura meninggal dunia di tiang gantung.
tersebut. Keteguhan sikapdan keinginannya Jenazahnya kemudian digantung dalam
untuk membebaskan rakyatnya dari kurungan besi dan diarak ke arah timur Kota
kolonialisme Belanda tidak surut. Dewan Ambon. Para pemimpin pemberontakan yang
Pengadilan Ambon atau Ambonsche tidak dijatuhi hukuman mati harus menjalani
Raad van Justitie yang diketuai oleh J.H.J. hukuman pembuangan di Pulau Jawa.
Moorrees dan beranggotakan J.J. Bruins, Kapitan Pattimura adalah contoh bagi
J.H. Martens, J. de Keyzer, J.H. van Schuler, generasi muda Maluku yang gigih melawan
L.H. Smits dan G. Reis melakukan beberapa kolonialisme. Semangat dan sikapnya
kali sidang dan akhirnya menjatuhkan vonis yang tegas melawan kolonialisme Belanda
hukuman gantung kepada para pemimpin diharapkan dapat menginspirasi generasi
pemberontakan: Thomas Matulessy atau selanjutnya.
Pattimura, Anthone Rhebok, Said Perintah,
dan Philip Latumahina.
Pada 16 Desember 1817 Pattimura
dan tiga pemimpin perlawanan lainnya

