Page 56 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 56
45 SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA
sudah memperhitungkan risiko yang akan dialami mengalami kegagalan. Sultan Thaha tetap pada
akibat tindakan yang diambilnya itu. Ia kemudian pendiriannya, yaitu tidak mau mengadakan
memperkuat sistem pertahanan Jambi karena perjanjian apa pun dengan penjajah Belanda.
diperkirakan Belanda akan mempergunakan Kekhawatiran Belanda meningkat karena
kekuatan senjata. Sultan Thaha Syaifuddin menjalin hubungan
Melihat kenyataan itu, Belanda kemudian dan meminta bantuan negera lain, seperti
meminta Sultan Palembang untuk berunding dengan Turki, lnggris, dan Amerika Serika yang
dengan Sultan Jambi. Perundingan itu gagal pada waktu itu selalu mengancam kedudukan
dan langkah selanjutnya yang ditempuh oleh Belanda. Belanda kemudian mengeluarkan
Belanda adalah mengeluarkan ultimatum ancaman terhadap Sultan Thaha agar
agar Sultan Thaha menyerahkan diri. Sultan menyerah. Namun, ancaman itu dijawab oleh
Thaha menolak ultimatum tersebut dan pada Sultan Thaha dengan menyiapkan pasukannya
25 September 1858 Belanda melancarkan untuk menyerang Belanda.
serangan ke Jambi. Pasukan Sultan Thaha Pemerintah Belanda kemudian
berhasil menenggelamkan satu kapal perang menyodorkan perjanjian yang harus
Belanda, tetapi Keraton Jambi tidak berhasil ditandatangani oleh Sultan Thaha Syaifuddin
dipertahankan. Sultan Thaha kemudian dalam waktu 2 x 24 jam. Isi perjanjian tersebut
mengungsi ke Muara Tembesi dan membangun antara lain adalah “… jika Sultan Thaha menolak
pertahanan di tempat ini. untuk menandatangani perjanjian tersebut,
Sultan Thaha akan diturunkan dari tahtanya dan
Sultan Thaha dalam Arus Sejarah Indonesia digantikan oleh sultan baru dan kemudian Sultan
Selama berjuang menghadapi Belanda, Thaha akan dibawa ke Batavia.
Sultan Thaha menolak untuk bekerja sama Di samping menyodorkan perjanjian
dengan Belanda. Semua usaha Belanda yang harus ditandatangani, Belanda diam-
untuk membujuk Sultan Thaha agar bersedia diam mengirimkan pasukan ke Muara Kumpeh
mengadakan perjanjian dengan mereka dipimpin oleh Mayor van Langen dengan
Sultan Thaha Syaifuddin dari Jambi (1816--1904).
Sumber : collectie.wereldculturen