Page 86 - Perdana Menteri RI Final
P. 86
Rakyat Sosialis (Paras) yang dibentuk di Cirebon Badan Politik: Abdulmadjid, M. Tamzil, oleh gerakan bahwa tanah Surabaya yang begitu Meskipun pertentangan internal yang sulit tidak
pada 19 November. Sama seperti Parsi yang masih Moewaladi, Subadio Sastrosatomo, Soegondo menderita di zaman Jepang. Asal usul dari meletup dalam tubuh PS ketika duet Sjahrir-
terpengaruh Gerindo, Paras masih melanjutkan Djojopoespito, Soemitro Reksodiputro pembentukan jaringannya berasal dari jalan Amir berjibaku menjalankan kabinet, tetapi
warisan dari PNI-baru yang dipimpin oleh politik Amir sendiri yang bergabung dalam sejak awal kelompok Amir dan Sjahrir memiliki
Sekretariat: Abdulmadjid, Goenara, Soetrisno,
Hatta dan Sjahrir. Tujuan dari Paras tidak jauh keluarga partai-partai berorientasi massa pada rencana-rencana sendiri untuk mencapai tujuan
Usman Sastroamidjojo, Sitorus, Wijono,
sekali berbeda dengan apa yang diimpikan oleh masa kolonial: PKI 1920-an, PNI, Partindo, masing-masing. Persatuan mereka hanya diikat
Sumartojo.
Parsi-Amir Sjarifuddin: menyerang kapitalis, dan Gerindo. Anggota-anggotanya terdiri oleh sikap antifasis, demokratis, dan kepentingan
ningrat, dan feodal; melenyapkan birokrasi dan atas orang-orang yang lebih sederhana dan bersama menghadapi kelompok Tan Malaka
Badan Penerangan: Djohan Sjahroezah,
83
otokrasi; memperjuangkan suatu masyarakat kurang berpendidikan Barat dibandingkan dan Persatuan Perjuangan. Selain itu, secara
Soebagio, Wangsawidjaja, Soewondo, Soedjono,
yang adil; memperkaya jiwa orang Indonesia para pengikut Sjahrir. Paham Marxismenya karakter kedua kelompok memiliki perbedaan
Tan Ling Djie, Soenarno Siswohardjo
dengan pandangan demokrasi; dan mendesak diwarnai dengan romantisme penuh harapan yang menonjol. Bila kalangan Sjahrir merasa
pemerintah supaya bekerja sama dengan semua Badan Pendidikan: Soekindar, Soekemi, dan bersifat kerakyatan, tapi kurang akademis bahwa para pengikut Amir bersifat ndeso,
organisasi di dalam dan luar negeri untuk Soekadi, Koesnaeni, Soegra, Djawoto dan teoritis. Sementara itu, radikalismenya romantik, dan secara intelektual tak teroganisir,
melenyapkan kapitalisme. 78 tumbuh dari pengalaman daripada pelajaran. maka kelompok Amir menganggap bahwa
Badan Keuangan: Moenodo, Soekanda, dan Rasa keterikatan kelompok itu lebih berasal dari pendukung Sjahrir sombong secara intelektual
Kedua partai ini berupaya menarik kader-kader Djunaedi kepribadian pemimpinnya daripada pengalaman dan menghindari kesulitan dan resiko kerja politik
79
84
di kalangan pemuda revolusioner. Namun, di dan pandangan bersama. Amir adalah orang praktis di tengah massa. Perbedaan-perbedaan
Badan Komunikasi: Soebianto Koesoemo,
saat yang sama karena kekuasaan atas kabinet yang sukar dibenci bahkan oleh musuh-musuh di antara kedua kelompok ini nantinya menjadi
Pramono, A. Fatah, Noeroelah, Tauchid,
dipegang oleh Sjahrir dan Amir maka apabila politiknya sekalipun. Ia terlibat dalam gerakan soal ketika kabinet Sjahrir ditimpa kesulitan
Soehadi, Roeslan, Sardjono, Soedjoed.
kedua partai ini berjalan sendiri-sendiri meruntuhkan legitimasi kabinet Sukarno, tetapi akibat Perundingan Linggarjati yang merugikan
80
tampak tidak masuk akal. Di antara Sjahrir Di dalam PS terdapat lima kelompok yang berfusi tetap banyak berhubungan dan bersahabat pihak Indonesia. Situasi Indonesia yang semakin
dan Amir waktu itu belum ada perbedaan- menjadi satu. Grup Surabaya yang terdiri dari dengan anggota kabinet itu dan tidak pernah kacau dan perbedaan masing-masing kelompok
perbedaan yang prinsipil, sehingga mereka kelompok PKI ilegal dan para pengikut Amir; membangkitkan kebencian di tengah-tengah untuk menanggulangi keadaan menjadikan
memutuskan kedua partai untuk digabung. Kelompok Yogya yang terdiri dari Wijono dan mereka seperti yang dilakukan Sjahrir. Amir perbedaan di antara keduanya semakin tampak
Usulan ini disetujui sebab waktu itu Sjahrir Tauchid yang terlibat dalam pendirian Parsi; adalah pribadi yang kompleks: sangat cerdas, nyata. 85
juga telah sibuk sebagai perdana menteri dan Kelompok Cirebon yang akar-akarnya dari PNI- rajin, ambisius, ramah, emosional, tapi pernuh
hampir tidak ada waktu untuk mengurus baru dan gerakan bawah tanah Sjahrir; Kelompok humor juga. Bakat sebagai orator, nomor dua PERDANA MENTERI DAN ANCAMAN
organisasi. Dalam suatu “kongres fusi” yang Jakarta yang terdiri dari para pemuda dari asrama- setelah Sukarno kata sebagian orang, mampu MILITER BELANDA
diselenggarakan di Cirebon pada tanggal 16 asrama progresif; dan terakhir sekelompok kecil memperluas pengaruhnya di luar kelompoknya REVOLUSI ATAU DIPLOMASI
sendiri. Ia mampu berkomunikasi dengan baik
dan 17 Desember kemudian disepakati bahwa orang yang baru pulang dari Belanda yang sebagian
dan memikat jauh lebih baik dari pemuda Jawa, Situasi sulit yang dihadapi Republik atas hasil
81
kedua partai bergabung menjadi satu partai besarnya terlibat dalam gerakan anti-NAZI.
bernama Partai Sosialis (PS). Dalam kongres Meskipun demikian, sebetulnya mayoritas dari meskipun ia seorang Batak dan beragama Kristen keputusan Linggarjati disadari oleh Sjahrir
Protestan. Penyiksaan yang dialaminya semasa dapat melemahkan posisinya. Dikarenakan
tersebut juga disepakati suatu komposisi mereka terbagi antara dua kelompok besar yaitu
okupasi Jepang memberikan basis kepercayaan Linggarjati, Indonesia mesti merubah posisi
organisasi yang tersusun atas: kelompok Sjahrir dan Amir.
diri baginya untuk menjalankan kepemimpinan diplomatik awal yang mengakui seluruh wilayah
Dewan Pimpinan Pusat: Amir Sjarifuddin, Benedict Anderson memberikan penilaian atas unsur-unsur sayap kiri radikal yang sempat bekas Hindia Belanda sebagai milik Indonesia
Hindromartono, dr. Soedarsono, Oei Gie Hwat, yang menarik terhadap kelompok Amir dan bertahan dan selamat pada masa pendudukan menjadi hanya Jawa, Sumatera, dan Madura.
dan Supeno karakteristiknya. Golongan Amir terbentuk Jepang. 82 Namun, yang menjadi soal adalah timbulnya
74 PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959 PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959 75