Page 92 - Perdana Menteri RI Final
P. 92

media massa progresif yang menggambarkan ke    20 Juli 1947, pihak Belanda melancarkan agresi
                           “revolusioneran” pemerintah sekarang.  Penghela   militernya yang pertama untuk menghancurkan

                           Rakyat  memuji orang-orang yang ditunjuk       Republik. Pasukan bersenjata Belanda dengan
                           Amir  dalam  kabinet,  sementara  itu  Boeroeh   pasukan angkatan udara  mereka  yang kuat
                           menyerukan kelas pekerja untuk mendukung       menyebar ke daratan dan pangkalan laut di
                                                                                            95
                           kabinet Amir dan bahkan biografi Amir muncul   Jawa dan Sumatera.  Pasukan militer Belanda
                                          92
                           di koran tersebut.  Di luar kelompok sayap kiri,   bergerak dari Jakarta dan Bandung untuk
                           dalam kabinet ini PSII diberikan lima menteri,   menguasai Jawa Barat dan dari Surabaya
                                                                                                                    96
                           namun Kartosuwiryo dan Surowijono menolak      untuk menduduki Madura dan Ujung Timur.
                           ditunjuk menjadi Menteri Muda Pertahanan II    Semarang kemudian ditaklukkan oleh pasukan

                           dan Menteri Muda Pengajaran. Masyumi pada      yang lebih kecil. Pelabuhan-pelabuhan strategis
                           awalnya tidak terlibat karena meminta pos-pos   di utara melalui serangan militer ini telah dikuasai
                           menteri  yang  paling  penting.  Namun,  setelah   oleh Belanda. Bahkan, para pejabat Belanda
                                                                                                                                                                                                                               Amir Sjarifuddin menjelang perjanjian Indonesia
                           diadakan  reshuffle  kabinet pada 11 November,   termasuk van Mook, merencanakan untuk
                                                                                                                                                                                                                               dan Belanda.
                           Amir meminta Masyumi untuk masuk ke dalam      melanjutkan gempuran sampai ke Yogyakarta
                                                                                                                                                                                                                               Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
                           kabinet demi memperkuat kedudukan kabinetnya   dan membentuk suatu pemerintahan Republik
                           dalam menghadapi Belanda. 93                   yang lebih lunak. Namun, pihak Inggris dan AS
                                                                          yang tidak menyukai aksi militer yang dilakukan                                                                                          98
                                                                                                                                                  sebuah lembaga bernama Komisi Tiga Negara      Republik secara sah.  Perdebatan lainnya adalah
                           Tidak lama setelah dilantik, kabinet Amir segera   Belanda tersebut, memaksa Belanda untuk                             (KTN) yang beranggotakan AS, Belgia, dan       mengenai  pembentukan  Republik Indonesia
                           menghadapi kesulitan karena serangan militer   menghentikan serangan total seperti itu.
                                                                                                                                                  Australia. Tugas KTN adalah membantu           Serikat di mana Republik menjadi salah satu
                           yang dilancarkan oleh Belanda di berbagai
                                                                                                                                                  perundingan-perundingan antara Belanda dan     negara bagian yang kedudukannya sederajat
                           daerah. Belanda terus menuntut kekuasaan       PBB  akhirnya mengintervensi  konflik antara                                                                97
                                                                                                                                                  Indonesia dalam menyelesaikan konflik.         dengan negara bagian yang lain (Sumatera Timur,
                           bersama  dan  pembentukan  pasukan  bersama    Indonesia dan Belanda. Lembaga ini menjadi
                                                                                                                                                                                                 Negara Indonesia Timur, Negara Pasundan,
                           yang beroperasi di wilayah Republik. Amir dan   forum umum untuk membahas tindakan-                                    Amir Sjarifuddin tetap bersikukuh melanjutkan
                                                                                                                                                                                                     99
                                                                                                                                                                                                 dll).  Hal ini tentu kemunduran bagi Republik,
                                                                          tindakan yang dilakukan oleh Belanda. Protes
                           pemimpin  Republik  tetap  menolak  dan tidak                                                                          jalan  diplomasi  meskipun    kabinet  dan
                                                                                                                                                                                                 padahal dalam Linggarjati telah disepakati
                                                                          beberapa  negara, di antaranya  India  dan
                           mau menyerah menghadapi paksaan tersebut.                                                                              pendukungnya diisi oleh kalangan kiri radikal.
                                                                                                                                                                                                 bahwa Republik dan Belanda bersama-sama
                                                                          Australia, terhadap Agresi Militer pertama
                           Penolakan-penolakan atau tidak adanya itikad                                                                           Mereka  memilih  tetap  melanjutkan  jalur
                                                                                                                                                                                                 membentuk RIS.
                                                                          menyulitkan    posisi  diplomatik  Belanda.
                           untuk  menyanggupi  permintaan  Belanda,                                                                               perundingan yang telah digagas Sjahrir–dan
                                                                          Akhirnya, PBB menghimbau Belanda dan
                           membuat Perdana Menteri Belanda Louis Beel                                                                             dikritiknya habis-habisan–daripada menempuh    Atas  tuntutan  Belanda  itu,  Perdana  Menteri
                                                                          Indonesia untuk melakukan gencatan senjata,                             jalur revolusi habis-habisan. Pimpinan sayap kiri   Amir berada dalam situasi yang sulit. Apalagi
                           mempertimbangkan untuk menambah eskalasi
                                                                          dan   keduanya    akhirnya  sepakat   untuk                             melakukan evaluasi bahwa jalan perundingan     Belanda menyatakan secara halus bahwa jika
                           serangan kepada Republik. Amir yang gelisah
                                                                          mengumumkan gencatan senjata pada 4 Agustus                             adalah yang terbaik dan pada tanggal 7 November   permintaan mereka tidak diterima maka mereka
                           dengan pertempuran yang berlangsung meminta
                                                                          1947. Pada tanggal 14 Agustus 1947, utusan                              1947, kabinet Amir membuka perundingan         tidak segan-segan untuk melakukan serangan
                           bantuan Amerika Serikat (AS) sebagai kekuatan
                                                                          khusus Indonesia, Sjahrir, berbicara di sidang                          resmi di atas kapal USS Renville milik Amerika.   militer lagi. Belanda juga mengancam bahwa
                           adidaya untuk mendesak Belanda mengadakan
                                                                          Dewan Keamanan PBB mempermasalahkan                                     Pihak Indonesia menuntut agar Belanda          kalau Indonesia menolak maka Amerika tidak
                                     94
                           perdamaian.
                                                                          serangan militer Belanda ke Indonesia dan juga                          menarik pasukan militernya dari posisi semula   akan bersimpati lagi dengan Republik. Terdesak
                           Tawaran-tawaran yang diajukan Republik dalam   meminta dibentuk sebuah arbitrase yang tidak                            sebelum mereka menyerbu. Sebaliknya, Belanda   oleh tekanan yang berat, Amir akhirnya
                           perundingan menemui jalan buntu. Pada tanggal   memihak. Di bulan Oktober, PBB membentuk                               memaksa  agar  garis  “van  Mook”  diakui  oleh   menandatangani Perjanjian Renville pada 17



                           80    PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959                                                                                                                  PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959  81
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97