Page 222 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 222

Bab IV

                                                                                                                                       Dinamika Pemikiran
                                                                                                                                   dan Praksis Politik Islam

                                                                                                                                          Masa Kerajaan


                                                                                                                                              Taufik Abdullah




                                                                                                                     isa saja judul bukunya tidak      memperlihatkan legitimasi mereka
                                                                                                                     disetujui , tetapi dalam          masing-masing. Maka, jadilah mereka
                                                                                                                             1
                                                                                                                Bstudi klasiknya, Coedes               dalam dunia masing-masing sebagai
                                                                                                                                          2
                                                                                                                memperlihatkan bahwa betapapun         “pusat kesemestaan” . Jadi, meskipun
                                                                                                                                                                          3
                                                                                                                terdapat perbedaan lokal dan           selalu terdapat ketidakstabilan dalam
                                                                                                                keragaman regional namun kawasan       hubungan antarnegara atau—lebih
                                                                                                                Asia Tenggara mempunyai landasan       tepat—antardinasti dan berlangsungnya
                                                                                                                kekuasaan yang sama—kesemuanya         persaingan perdagangan yang
                                                                                                                bercorak “Hinduistik”. Dalam konsep    selalu mengganggu kedamaian—
                                                                                                                ini Coedes—entah sengaja, entah tidak,   kestabilan yang telah tercapai, dengan
                                                                                                                tetapi tampaknya untuk mempermudah     “Hinduisme” dalam arti umum ini—
                                                                                                                saja—menggabungkan Hinduisme,          dunia Asia Tenggara mempunyai
                                                                                                                dengan corak kultural yang beragam-    berbagai suasana dan hubungan antar
                                                                                                                ragam itu, dengan Buddhisme, sebuah    budaya yang relatif saling memahami.
                                                                                                                corak kultural keagamaan yang tidak    Sementara para penyebar dan pembina
                                                                                                                kurang kompleknya, dalam sebuah        kehidupan keagamaan berkeliling
                                                                                                                nama yang berlaku umum. Dengan         dari satu tempat ke tempat lain, usaha
                                                                                                                Sanskrit sebagai bahasa dari teks-     penerjemahan karya sastera dan
                                                                                                                teks suci, yang tidak saja memberikan   keagamaan dilakukan oleh pusat-pusat
                                                                                                                ajaran keagamaan, tetapi juga asumsi   kekuasaan. Maka bisalah dikatakan
                                                                                                                dan teori tentang kekuasaan serta      bahwa perdagangan jarak jauh yang
                                                                                                                hubungan antarnegara atau lebih        telah bermula sejak abad V Masehi
                                                                                                                                                                                      4
                                                                                                                tepat, antardinasti, corak kultural yang   bahkan semakin meningkatkan
                                                                                                                “Hinduistik” memupuk situasi higher    kegiatan kultural dalam suasana
                                                                                                                civilization yang bercorak kosmopolitan.   cosmopolitan. Dalam suasana ini
                                                                                                                Dengan segala macam simbol yang        terjadinya peminjaman budaya (cultural
                                                                                                                diberikan dan dipupuk oleh suasana     borrowing) hanyalah hal yang biasa saja.
                                                                                                                higher civilization ini para penguasa   Unsur-unsur budaya—dari manapun



         210    Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik                                                                                           Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   211
   217   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227