Page 227 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 227

dan wilayah Asia Tenggara lainnya.   apakah kenyataan empiris tentang   sejarah kebudayaan Jawa. Dalam suatu   tradisi adalah sesungguhnya suatu
 Dari sudut pandangan kesejarahan   sedemikian dalamnya pengaruh suasana   pernyataan akademis yang kini telah   seleksi kultural—ketika cita-cita
 bisalah dikatakan bahwa ketiga aspek   Hinduistik ini dapat dengan begitu saja   dianggap klasik, karena demikian   harus senantiasa berhadapan dengan
 itu adalah unsur yang menumbuhkan   dipakai sebagai alat untuk menerangkan   tepatnya merumuskan pandangan   kenyataan sosial-kultural dan di saat
 berbagai pola tingkah laku dalam   gejala kultural serta dinamika struktural   para ilmuwan yang terpukau dengan   hasrat kebebasan harus menemukan
 bidang politik serta menjadi landasan   sebagai landasan bagi terjadinya proses   ide persambungan ini, van Leur    modus vivendi dengan keharusan
                                         16
 bagi berbagai corak struktur dari   Islamisasi ?  mengatakan bahwa dalam masyarakat   stuktural? Jadi tradisi dapat pula
 pengaturan kekuasaan. Perbedaan dalam   Jawa, Islam hanyalah “lapisan yang   dilihat sebagai seperangkat nilai dan
 dimensi keagamaan, yang menyangkut   Salah satu kecenderungan akademis   maha tipis” dari peradaban. Tetapi,   sistem pengetahuan yang menentukan
 pengetahuan akan doktrin, keterikatan   yang paling menonjol di kalangan   andaikan keterangan ini benar—sesuatu   sifat dan corak komunitas kognitif,
 pada aturan keagamaan, dan sebagainya   generasi pertama ilmuwan kolonial   yang harus diperdebatkan—apakah   yaitu kelompok sosial yang diikat oleh
 dari masing-masing komunistas   ialah melihat datangnya Islam sebagai   hal ini bisa menjelaskan terjadinya   pengakuan yang sama terhadap apa
 penganut serta perbedaan dalam tingkat   “penyimpangan”—dan karena itu,   perbedaan manifestasi Islam, sebagai   yang dianggap sebagai pengetahuan
 kekuatan keyakinan keagamaan (force)   terputus—dari alur sejarah Indonesia   kebudayaan dan agama, yang bercorak   yang sah dan benar. Adalah tradisi
 dan ruang lingkup pengaruh agama   dan wilayah lain di Asia Tenggara.   lokal dan komunitas dari masyarakat   yang memberi kesadaran identitas
 (scope)  dalam kehidupan sosial dari   Sedangkan ilmuwan generasi kedua   Jawa secara keseluruhan ?  serta rasa keterkaitan dengan sesuatu
 12
 berbagai ikatan sosial adalah hal yang   lebih cenderung menekankan   yang dianggap lebih awal.  Dengan
                                                                           17
 lumrah. Tetapi bagaimanakah harus   kontinuitas kultural yang terputus,   Karena itulah sebuah perangkat analisis   memakaikan istilah yang dimasyhurkan
 dijelaskan keragaman ini dalam sejarah   betapapun kesultanan Islam telah   lain yang lebih strategis perlu juga   oleh seorang ahli sejarah ilmu
 pembentukan bangsa di wilayah Asia   muncul dan kekuasaan Majapahit telah   diusahakan. Barangkali penggunaan   pengetahuan, Thomas Kuhn,  maka
                                                                              18
 13
 Tenggara?  jatuh.  Jika para arkaelog seperti Krom   konsep “pembentukan tradisi” bisa   tradisi, sebagaimana dipakai dalam
 dan Stutterheim, bahkan juga Islamolog,   dipertimbangkan untuk memenuhi   tulisan ini, boleh juga disebut sebagai
 Sudah jelas pendapat akademis   seperti L.W.C. van den Berg, dan lain-  maksud ini. Sebagai sesuatu yang   “paradigma kultural”—suatu sistem
 yang mengatakan bahwa Jawa telah   lain melihat kejatuhan Majapahit sebagai   diwarisi dari masa lampau tradisi tidak   kesadaran yang memberi landasan
 lebih jauh menyelam dalam proses   awal dari “zaman baru” yang Islam (dan   hanya berkaitan dengan landasan   berfikir yang bercorak taken for granted
 Hinduisasi, sebelum berpindah   karena itu, kata van den Berg  hukum   legitimasi kekuasaan tetapi juga dengan   yang umum diterima oleh komunitas
 14
 menjadi penganut Islam, mempunyai   Islam-lah yang berlaku di kalangan   sistem otoritas atau kewenangan   sebagai kewajaran logis.
 kesahihan empiris yang tinggi. Lihat   pribumi), tidaklah demikian halnya   dan—tentu saja—juga dengan masalah
 saja peninggalan kebudayaan Hinduistik   dengan pandangan akademis yang   kepatutan dalam hubungan sosial.   Sejarah adalah rekaman dan realitas
 (termasuk Buddhisme) ini, seperti yang   kemudian. Berg, Schrieke, bahkan juga   Sebagai suatu konsep sejarah tradisi   arena dialog yang terus-menerus antara
 ditampakkan oleh candi-candi yang   Drewes, serta para arkaelog pengikut   dapat dipahami sebagai paradigma   kenyataan internal—sesuatu yang
 indah.yang sampai kini—meskipun   mereka  menekankan persambungan—  kultural dalam melihat dan memberi   berada dalam sistim kesadaran—dengan
 15
 dibantu oleh hasil rekonstruksi—masih   kontinuitas—kultural yang tidak   makna terhadap kenyataan empiris.   kemungkinan penetrasi dari dinamika
 memancing rasa kekaguman. Tetapi   terputus-putus dalam dinamika   Bukankah proses pembentukan   eksternal. Sejarah adalah pula sebuah



 214  Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   215
   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232