Page 228 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 228

forum tempat manusia atau, bisa juga    Inilah sekelumit episode dari peristiwa                     medan perang bukanlah sesuatu yang     Islam, sebagai landasan dan model
            masyarakat (sebagaimana yang selalu     tragis yang menimpa kerajaan maritim                        aneh dalam tradisi sastra Melayu klasik.  dari “budaya tinggi”—yang dibina
            ditekankan oleh mazhab Annales) sebagai   yang perkasa, Malaka, seperti dilukiskan                  Tampak-tampaknya hal ini bukanlah      oleh golongan atas masyarakat—
            “aktor sejarah”,yang selalu berusaha    dalam Sejarah Melayu. Episode ini dengan                    sekadar konvensi literer belaka, tetapi   telah makin meluas. Kalau saja
            memerangi segala macam hambatan         jelas menunjukkan keakraban dengan                          adalah gambaran dari sebuah tradisi    hipotesa Schrieke yang terkenal, yang
            dan mengatasi tekanan yang bisa         tradisi sastera Islam dan kecenderungan                     yang terus berlangsung, malah sampai   mengatakan bahwa perkembangan
            menghalangi tercapainya keinginan       untuk memberi fungsi simbolik pada                          ke abad XIX. Peranan Hikayat Perang    Islam di Asia Tenggara, khususnya
            subjektif. Dari perspektif ini maka tradisi   cerita heroik dalam masa krisis. Di                   Sabil, karya Teungku Chick Muhammad    Indonesia, adalah sebagai bagian dari
            dapat pula dilihat sebagai kebebasan    bagian lain dari naskah, diceritakan pula                   Pante Kulu, dalam “perang di jalan     dinamika “the race with Christianity”
            yang harus mengarahkan dialog yang      kesukaan Sultan untuk mendiskusikan                         Allah” di Aceh, umpamanya, sampai      (perlombaan dengan Kristen)
            terus menerus dengan kenyataan          masalah agama yang sulit-sulit. 19                          kini masih dikenang. 20                ada benarnya,  maka pada abad
                                                                                                                                                                    22
            struktural dan eksternal. Karena itu                                                                                                       XVII perlombaan itu praktis telah
            upaya untuk menemukan berbagai          Jika saja pernyataan ibn Majid, pelayar                     Kembali tentang Sejarah Melayu.        dimenangkan Islam. Tradisi lokal
            tradisi yang mendasari berbagai corak   Arab yang membawa Vasco de Gama                             Bagi Johor mengingatkan kisah yang     tentang Islamisasi Gowa-Tallo memang
            klehidupan dari masyarakat Islam yang   ke Calicut,tentang situasi budaya                           mungkin terjadi kira-kira satu abad    menyatakan pula bahwa para pendeta
            berbeda-beda adalah sebuah cara untuk   Islam pada abad ke-XV mengandung                            sebelum Sejarah Melayu ditulis itu     Kristen terlambat datang dari Malaka.
            memahami perjalanan serta prospek       kebenaran dan bukan sekadar letupan                         mempunyai maksud tertentu juga.        Ketika mereka tiba tiga orang “datuk”
            sejarah.                                kejengkelannya terhadap situasi sosial-                     Di samping untuk keperluan internal    dari Minangkabau telah berhasil
                                                    kultural yang tak sesuai dengan yang                        istana, baik sebagai landasan legitimasi,   merangkul sang raja. Menjelang akhir
            Pembentukan Tradisi Politik             diinginkannya, maka episode tersebut                        maupun, dan terutama, sebagai alat     abad XVII suasana kultural baru
            Struktur Kekuasaan dan Tradisi          tentu hanyalah karya rekaan belaka                          pengingat bagi penguasa tentang        telah makin terbentuk. Dalam situasi
                                                    atau, lebih tepat, tak lebih dari konvensi                  tanggung jawab moralnya. Dalam
            Setelah mereka gagal menghalau          literer Melayu belaka. Boleh jadi kisah                     suasana ini maka kisah-kisah dalam     inilah Sultan Iskandar Thani dari
            serangan tentara Portugis (1511) Sultan   ini adalah bagian dari usaha istana                       Sejarah Melayu dapat berfungsi sebagai   Aceh dikisahkan oleh Hikayat Marong
            Malaka dan laskarnya beristirahat di    Johor untuk membanggakan kebesaran                          contoh tentang pola yang sesuai bagi   Mahawangsa mengirimkan Kitab Sirat
            pinggiran ibukota. Panglima perang      Malaka sebagai peletak dasar tradisi                        seorang penguasa. Sejarah Melayu pun   ‘al Mustakim, karya Nuruddin ar
            meminta agar Hikayat Muhamad Hanafiah,   Islam Melayu.                                              bisa juga dilihat sebagai panggilan    Raniri, kepada “raja Kedah”, yang
            dibacakan. Sedangkan Baginda lebih suka                                                             hegemoni dari dinasti Palembang-       telah resmi menjadi “Sultan”, sebagai
            mendengarkan Hikayat Amir Hamzah,       Ketika buku ini ditulis Johor, pewaris                      Malaka-Johor di perairan Selat Malaka. 21  pegangan bagi penguasa Muslim yang
                                                                                                                                                               23
            kisah legendaris paman Nabi. Tetapi     langsung kesultanan Malaka, sedang                                                                 baru itu.  Historisitas dari kisah yang
            karena panglima dan semua laskar tetap   berusaha membangun hegemoni politik                        Abad XVII adalah abad yang             telah juga disinggung di atas, dengan
            bersikeras pada keinginan mereka, maka   di Selat Malaka. Hanya saja tentu bisa                     paling menentukan dalam sejarah        mudah dapat dibantah. Tetapi kisah ini
            kisah cicit Nabi Muhammad itu akhirnya   juga dicatat bahwa membacakan kisah                        perkembangan Islam di Asia Tenggara.   menunjukkan betapa pentingnya abad
            dibacakan juga.                         kepahlawanan ketika beristirahat di                         Barangkali pula pada abad inilah       ini dalam ingatan kolektif.



         216    Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik                                                                                           Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   217
   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233