Page 141 - Final Sejarah Wilayah Perbatasan
P. 141
memerlukan petunjuk arah. Namun, bagi kapal yang besar mereka harus mengikuti
jalur utama yang kondisinya cukup berbahaya. Jalur ini dilengkapi dengan tanda-
tanda di pantai dan batas-batasnya. Namun, tidak semua tempat memiliki fasilitas
ini. Sebagai contoh, Selat Durian kondisinya masih gelap. Penerangan, pemetaan
dan penunjuk arah Selat Singapura dilakukan oleh angkatan laut Inggris. Penerangan
utama adalah mercusuar Raffles di Pulau Coney dan mercusuar Horsburgh di batu
karang Pedra Banc. Sementara itu, masih ada mercusuar, petunjuk arah, dan batas
lain yang menunjukkan jalan paling aman melalui selat itu atau menuju Singapura
dan Johor. Pada Juni 1865 pemetaan Selat Singapura dibuat dan dengan sedikit
perubahan tanda-tanda itu dipasang di tempat yang sama. Jalur pelayaran dibatasi
dengan 13 penunjuk arah Herberts, sebuah petunjuk sungai dan dua tanda batu, yakni
1. 1 tonggak di celah Rotterdam;
2. 1 di 2 ¼ vadem dari Pangkil;
3. 1 di sebelah timur Pulau Sorei;
4. 1 di dekat ujung Dompa;
5. 1 di dekat Terkulei;
6. 1 di celah Surei;
7. 1 di tepi Isabella;
8. 1 di Pulau Cemara;
9. 1 di Lobam Kecil;
10. 1 di celah Malang Orang;
11. 1 di celah Pan;
12. 1 di celah Pas-op;
13. 1 petunjuk sungai di pelabuhan Tanjung Balei (Karimun Besar);
14. 1 balok besi di celah Pan;
15. 1 bak batu dekat Tanjung Pinang.
Selanjutnya, parit yang menuju jalan masuk ke pelabuhan dalam Riau dibatasi
dengan 3 bak kayu yang berbentuk kerucut dan satu balok kayu. Untuk perawatannya,
disediakan dana sebesar f 300 per tahun dan pergantian dilakukan setiap enam bulan
oleh perahu uap pemetaan (DG. Stibbe en HJ de Graaf. ENI, 1919, Martinus Nijhoff,
hlm. 444—446 ).
Kepala Pelabuhan Riau diserahi tugas membuat peta yang menggunakan dua perahu
pelabuhan bersama sekoci dan pendayungnya. Kepala pelabuhan juga mengawasi
keberadaan penerangan pantai. Di Selat Riau ada enam mercusuar perbatasan dari
nomor 6 di Pulau Karas Kecil, Terkulei, dan Sau. Mercusuar ini dibuat dengan tiang
besi terbuka setinggi 14, 12, dan 11 meter yang memiliki warna putih dalam lentera
besi dengan cermin penopang. Mercusuar ini difungsikan sejak 12 April 1897. Para
penjaga mercusuar ditempatkan di sebuah rumah batu yang dibangun di dekatnya.
Pada ujung dermaga kayu Tanjung Pinang dipasang tanda bahaya yang berupa lampu
berwarna merah.
124 Sejarah Wilayah Perbatasan Kepulauan Natuna