Page 136 - Final Sejarah Wilayah Perbatasan
P. 136

a. jenis dan tujuan perahu;
                   b. nama nahkoda;
                   c. jumlah pelaut;
                   d. jumlah dan jenis amunisi

                 2. Semua  perahu yang  akan  menangkap  teripang,  agar-agar,  dan  karet harus
                   mengibarkan  bendera  hitam  dengan  pojok putih  pada  tiangnya.  Pada  bendera
                   ini  masih  bisa  ditambahkan  perahu  khusus  dengan  orang-orang  kepercayaan
                   sultan yang akan mengawasi mereka dan yang mudah dikenal dari jauh dengan
                   pengibaran  bendera  yang  terdiri  atas    hitam  dengan  pinggiran  bulat berwarna
                   putih.

                 3. Perahu-perahu ini yang akan berlayar ke Kepulauan Seribu, ke Karimun Jawa  atau
                   begitu jauh sampai ke Bawean atau ke mana pun mereka berangkat sesuai dengan
                   kepentingannya,    wajib  menunjukkan  surat  izinnya  dan  menunjukkan  kepada
                   pejabat pemerintah apabila berjumpa dengan mereka di suatu  tempat.

                 4. Sultan akan menggunakan sarana yang ada  untuk mencegah perompakan laut
                   yang dilakukan warganya  dan akan menumpasnya.

                 5. Untuk mempertahankan  keamanan  dan  ketertiban  yang  lebih  baik  dari  pihak
                   sultan di pulau-pulau terutama yang terletak di perairan wilayahnya dan khususnya
                   Galang, Timlang, Moro, Sugi, Bulan, Pekaka, Sekana, dan Mapar akan diangkat
                   penanggung jawab  keamanan  dengan  nama  batin  atau  jurukra.   Mereka  akan
                   mendapatkan tunjangan. Nama para kepala ini harus diserahkan kepada residen.
                   Kepada para kepala ini akan diperintahkan hal berikut
                   a. Para  kepala  mengawasi  agar  penduduk pulau-pulau itu tidak berhubungan
                     dengan  perompak,  baik  langsung  maupun  tidak  langsung  dan  tidak  ada
                     perompak yang bersembunyi pada mereka atau menitipkan barang atau orang.
                     Ketika  orang-orang  yang  dirampok diserahkan,  baik  mereka  maupun  orang
                     yang membawanya harus ditahan dan segera diserahkan kepada Raja Muda.
                   b. Para kepala mengawasi perahu-perahu yang dibuat di tempat yang ditunjuk di
                     bawah pengawasannya dan dilengkapi untuk menangkap agar-agar, teripang,
                     dan karet agar perahu-perahu ini tidak digunakan untuk merompak dengan
                     dalih apa pun. Selanjutnya, diperhatikan agar tidak ada awak dengan perahu-
                     perahu itu, terutama, dengan para kepala, yang diketahui berniat buruk dan
                     terutama harus dilengkapi dengan surat izin dan  bukti kepemilikan.
                   c. Para kepala bertanggung jawab atas  pengawasan rutin dan dipatuhinya aturan
                     ini.
                     Bila  terbukti  melalaikan  tanggung jawab  ini,  para  kepala itu akan  dijatuhi
                     hukuman berat dan, terutama, akan dibuang ke Pulau Jawa (E. Netscher,  1854.
                     TNI, hlm. 263—266).

                 Dengan adanya keinginan bersama pemerintah Hindia Belanda dan Inggris untuk
                 mengambil  tindakan  dalam mencegah  dan  menghancurkan  perompakan  oleh


                 Mutiara di Ujung Utara                                                          119
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141