Page 140 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid II
P. 140

Tempat penyimpanan keropakan,
                                                                                                                                                        asal: salinan dari lontar milik I Goesti
                                                                                                                                                        Poetoe Djlantik, Anak Agoeng Negara
                                                                                                                                                        Boeleleng, keadaan: baik, ukuran:
                                                                                                                                                        50,7 cm x 3,7 cm, ruang tulisan: 41,3
                                                                                                                                                        cm x 3,5 cm, tebal: 44 lembar, jumlah
                                                                                                                                                        halaman: 88 halaman, jumlah baris per
 RINGKASAN ISI BABAD                                                                                                                                    halaman: 4 baris, aksara: Bali, cara

 Babad ini menceritakan tentang garis keturunan Ki Pande Bhang di Gianyar   Sang Arya Tatar menikah dengan Ni Dewa Ayu Dangdang Gendis, mereka          penulisan: digurat dari kiri ke kanan,
 tepatnya di wilayah Abianbase, yang merupakan kelompok keturunan   memiliki putra bernama I Patih Bali. Ki Patih Bali menurunkan waisya yang           bahan: daun lontar, bahasa: Kawi,
 nguwung. Diawali dengan kisah Ratu Bali yang bernama Bhangkara,   bernama Gunung Nangka. Kemudian waisya itu menikah dengan wanita   19.               bentuk teks: prosa, subjek: babad,
 memiliki seorang putra bernama Sutamantri. I Sutamantri menikah dan   brit dan mempunyai enam orang anak yaitu Ki Pande Bang, Ki Nyoman, Ki            umur: 87 tahun.
 memiliki seorang putra yang bernama Bhang Bali Bangsul. Kemudian   Gebug Basah, Ki Ketut Papasangan, Ki Pande Cemeng, Ki Pande Ireng, dan   BABAD PAMANCANGAH TABANAN VA/5/840  Keterangan lain: pada lembar 1 recto
 Bhang Bali Bangsul memiliki seorang putra bernama Satrya Suryya.   Ki Pande Gading. Ki Pande Bang memiliki dua orang putra yang bernama                sisi kiri terdapat penanggalan Masehi
 Satrya Suryya memiliki seorang putra bernama Satrya Pahempatan. Dari   I Pande Sakti dan I Pande Bagus. Ki Pande Ireng memiliki putra bernama          [30-9-1932], pada sisi kanan terdapat
 pernikahan Satrya Pahempatan dengan Ayu Ngurah Kembang Koning,   I Cemeng. Sedangkan Ki Pande Gading memiliki dua orang putra yakni I                  tulisan dengan huruf Latin yang
 dikaruniailah mereka seorang putra bernama Sang Arya Tatar. Selanjutnya,   Wayan Seheb dan Sepit-gunting.                                              ditulis dengan pensil “Pamañcangah
                                                                                                                                                        Tabanan, toeroenan dari lontarnja I
                                                                                                                                                        Goesti Poetoe Djlantik, Anak Agoeng
                                                                                                                                                        Negara Boeleleng, ditoeroen oleh I
                                                                                                                                                        Gde Ngembak. Br. Dangin-peken
                                                                                                                                                        [Boeleleng]”.

                                                                                                                                                        Pengarang/penyalin: I Gde Ngembak.


















 128  KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA                                                          KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA         129
   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145