Page 164 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid II
P. 164

Tempat penyimpanan: keropakan, asal:
                                                                                                                                                        salinan dari lontar milik I Gde Soebrata
                                                                                                                                                        dari Bandjar Sangging (Gianjar),
                                                                                                                                                        keadaan: baik, ukuran: 50,4 cm x 3,8
                                                                                                                                                        cm, ruang tulisan: 41,5 cm x 3,5 cm,
                                                                                                                                                        tebal: 46 lembar, jumlah halaman: 92
 RINGKASAN ISI BABAD                                                                                                                                    halaman, jumlah baris per halaman:
                                                                                                                                                        4 baris, aksara: Bali, cara penulisan:
 Diceritakan bahwa asal usul dari Pulau Jawa dan Pulau Bali konon dari   sehingga diibaratkan sebagai matahari dan dijuluki sebagai perwujudan          digurat dari kiri ke kanan, bahan: daun
 keberadaan seorang raja yang sakti dan sangat percaya diri bernama Raden   Siwa Buddha. Beliau didampingi oleh seorang penasihat yang sudah   23.      lontar, bahasa: Kawi, bentuk teks:
 Kratanagari yang memerintah di wilayah Tumapel. Setelah menikah, raja   lanjut usia bernama Mpu Raganatha. Penasihatnya tidak dapat ditandingi         prosa, subjek: babad, umur: 87 tahun.
 memiliki dua putri kembar yang anggun dan cantik sehingga dilaksanakan   karena memiliki pengetahuan yang luas terutama tentang sabda sastra dan
 sayembara untuk mendapatkan suami terbaik bagi kedua putri beliau.   bijaksana. Di bagian akhir babad menceritakan tentang sepasang suami istri   BABAD PIYAGEM PINATIH VA/5/818  Keterangan lain: pada lembar 1 recto
 Mendengar kabar tersebut, Raden Wijaya bergegas menuju Tumapel untuk   yang saling mencintai dan sama-sama memilih untuk mati bersama agar             pada sisi kiri terdapat penanggalan 15-
 menjadikan putri kembar raja sebagai istri. Dikisahkan bahwa Raden Wijaya   cinta mereka tetap abadi.                                                  8-’32, pada sisi kanan terdapat tulisan
 adalah raja yang selalu bisa memberi penerangan kepada semua abdinya                                                                                   dengan huruf Latin yang ditulis dengan
                                                                                                                                                        pensil “Pyagĕm Pinatih, toeroenan
                                                                                                                                                        dari lontarnja I Gde Soebrata daro
                                                                                                                                                        Bandjar Sangging [Gianjar] ditoeroen
                                                                                                                                                        oleh I Ktoet Kadjeng dari Br Tegal
                                                                                                                                                        [Boeleleng]”.
                                                                                                                                                        Pengarang/penyalin: I Ktoet Kadjeng.




















 152  KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA                                                          KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA         153
   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169