Page 248 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid II
P. 248
Tempat penyimpanan: keropakan, asal:
salinan, keadaan: baik, ukuran: 47,5 cm
x 3,4 cm, ruang tulisan: 39,5 cm x 2,7
cm, tebal: 28 lembar, jumlah halaman:
56 halaman, jumlah baris per halaman:
RINGKASAN ISI BABAD 4 baris, aksara: Bali, cara penulisan:
digurat dari kiri ke kanan, bahan:
Diceritakan tentang Desa Banjar yang mengalami keruntuhan sebab Setelah dilaporkan kepada tuan, komisaris Banyuwangi datang untuk daun lontar, bahasa: Bali, bentuk teks:
diserang oleh kaum kompeni. Para penduduk desa dianggap bersalah karena menyelesaikan masalah kompeni dengan Ida Made Rai dan pengikutnya. 37. geguritan, subjek: babad, umur: 86
melawan kehendak raja dan sang tuan. Perkataan rakyat sangat menantang Setelah terjadi pemberontakan antara pasukan tuan dengan rakyat jelata di tahun.
serta menghina para kompeni. Perkara para rakyat jelata itu, sebenarnya desa Banjar Komisaris Banyuwangi merasa mengalami kegagalan sehingga
sudah dijelaskan oleh seorang pemimpin kepada raja yang memimpin kembali untuk melapor kepada Raja Betawi. Diakhiri dengan raja yang BABAD RUSAK BULELENG VC/3/1035 Keterangan lain: pada lembar 1 recto
desa itu sejak lama. Ada tiga pejabat yang meminta agar dipatuhi namun memerintahkan agar kompeni yang ada di Bali segera kembali dan tidak di ujung kiri terdapat penanggalan 2-5-
setelah dirundingkan dengan Ida Made Rai tidak disetujui. Ida Made diketahui bagaimana cerita selanjutnya. 1933. Di sisi kanan terdapat tulisan dari
Rai dikatakan bersalah, menghasut dan menantang pemikiran kawula. pensil berhuruf Latin “Rusak Buleleng
(geguritan) toeroenan dari boekoenja
Ida Anak Agoeng Negara Boeleleng
ditoeroen oleh I Poetoe Gerja, Br.
Paketan.”
Pengarang/penyalin: I Poetoe Gerja.
236 KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA 237