Page 253 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid II
P. 253
Tempat penyimpanan: keropakan, asal:
salinan, keadaan: baik, ukuran: 50,1
cm x 30,4 cm, ruang tulisan: 40,9x2,6,
tebal: 54 lembar, jumlah halaman: 108,
jumlah baris per halaman: 4 baris,
RINGKASAN ISI BABAD aksara: Bali, cara penulisan: digurat
Diceritakan kerajaan Buleleng yang berhadapan dan berkonflik ke Batawi di pesisir wilayah masing-masing agar tidak melakukan perampasan dari kiri ke kanan, bahan: daun lontar,
dengan Si Twan Besar. Konon begini kisahnya Si Twan Besar membahasnya menjarah tawan karaŋ. I Twan Besar juga mengangkat tiga orang patiḥ 38. bahasa: Kawi, bentuk teks: geguritan,
di Batawi membicarakan raja-raja di Sasak dan Bali karena bersahabat yang terkenal di kolong langit. Konon I Gusti Ktut mendengar kabar seperti subjek: babad.
semuanya dengan Belanda dari dahulu hingga saat ini. Mengadakan itu tak ada sekalipun rasa khawatir malah semakin galak terhadap Belanda. BABAD RUSAK SASAK VC/3/507 Keterangan lain: pada lembar 1 recto di
perjanjian keliling dengan seluruh raja Bali dan Sasak supaya menyamakan Juga dititipkan pesan terhadap para pedagang supaya ia datang ke Bali sisi kanan terdapat tulisan dari pensil
jalan dan tata cara ala Betawi yang termuat dalam perjanjian sampai ke dengan mendatangkan seribu kapal dan puluhan ribu serdadu. Seperti itu dengan huruf Latin “Rusak Sasak.
hadapan para raja. Jika ada perahu yang karam dan mengalami kerusakan dikabarkan ke Jawa kata-kata Gusti Ktut Jlantik kepada tiga orang perwira. toeroenan dari lontar kepoenjaan I
Goesti Poetoe Djlantik. Anak Agoeng
Negara Boeleleng ditoeroen oleh I Gde
Ngembak, Br. Dangin-peken”.
Pengarang/penyalin: I Gde Ngembak.
242 KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA 243