Page 254 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid II
P. 254

Tempat penyimpanan: keropakan, asal:
                                                                                                                                                        salinan, keadaan: baik, ukuran: 50,1
                                                                                                                                                        cm x 30,4 cm, ruang tulisan: 40,9x2,6,
                                                                                                                                                        tebal: 54 lembar, jumlah halaman: 108,
                                                                                                                                                        jumlah baris per halaman: 4 baris,
 RINGKASAN ISI BABAD                                                                                                                                    aksara: Bali, cara penulisan: digurat
 Diceritakan kerajaan Buleleng yang berhadapan dan berkonflik ke Batawi   di pesisir wilayah masing-masing agar tidak melakukan perampasan              dari kiri ke kanan, bahan: daun lontar,
 dengan Si Twan Besar. Konon begini kisahnya Si Twan Besar membahasnya   menjarah tawan karaŋ. I Twan Besar juga  mengangkat tiga orang patiḥ   38.     bahasa: Kawi, bentuk teks: geguritan,
 di Batawi membicarakan raja-raja di Sasak dan Bali karena bersahabat   yang terkenal di kolong langit. Konon I Gusti Ktut mendengar kabar seperti      subjek: babad.
 semuanya dengan Belanda dari dahulu hingga saat ini. Mengadakan   itu tak ada sekalipun rasa khawatir malah semakin galak terhadap Belanda.   BABAD RUSAK SASAK VC/3/507  Keterangan lain: pada lembar 1 recto di
 perjanjian keliling dengan seluruh raja Bali dan Sasak supaya menyamakan   Juga dititipkan pesan terhadap para pedagang supaya ia datang ke Bali       sisi kanan terdapat tulisan dari pensil
 jalan dan tata cara ala Betawi yang termuat dalam perjanjian sampai ke   dengan mendatangkan seribu kapal dan puluhan ribu serdadu. Seperti itu        dengan huruf Latin “Rusak Sasak.
 hadapan para raja. Jika ada perahu yang karam dan mengalami kerusakan   dikabarkan ke Jawa kata-kata Gusti Ktut Jlantik kepada tiga orang perwira.     toeroenan dari lontar kepoenjaan I
                                                                                                                                                        Goesti Poetoe Djlantik. Anak Agoeng
                                                                                                                                                        Negara Boeleleng ditoeroen oleh I Gde
                                                                                                                                                        Ngembak, Br. Dangin-peken”.
                                                                                                                                                        Pengarang/penyalin: I Gde Ngembak.























 242  KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA                                                          KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA         243
   249   250   251   252   253   254   255   256   257   258   259