Page 67 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid II
P. 67

Tempat penyimpanan: keropakan, asal:
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   membeli dari Pedanda Gde Pamaron dari
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Geria Moenggoe [Badoeng], keadaan:
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   baik, ukuran: 50,4 cm x 3,6 cm, ruang
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   tulisan: 41,8 cm x 3,6 cm, tebal: 47
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   lembar, jumlah halaman: 94 halaman,
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   jumlah baris per halaman: 4 baris,
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   aksara: Bali, cara penulisan: digurat dari
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   kiri ke kanan, bahan: daun lontar, bahasa:
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Kawi, bentuk teks: geguritan, subjek:
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   babad, umur: 80 tahun.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Keterangan lain: pada lembar 1 recto
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   di sisi kiri terdapat penanggalan
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   [17-1-1939]. Di sisi kanan terdapat
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   tulisan dari pensil dengan huruf Latin”
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   [Geguritan] Bhuwana-winaça, dapat
                                     RINGKASAN ISI BABAD                                                                                                                                                                                                                                                                                           membeli pada Pedanda Gde Pamaron
                                     Babad ini menceritakan tentang bhujangga yang ada di Bali. Adapun   Kaphal. Setelah kepergiannya, Pangeran Asak diangkat oleh Ndalem                                                                                                                                                                          dari Geria Moenggoe [Badoeng]”.
                                     bhujangga Bali yang pertama bernama Mpu Witadharma, beliau mempunyai   Kaphal. Kemudian Dalem Waji mempunyai anak laki-laki yang bernama I                                                                                                   7.                                                               Kolofon: <1v> // 0 // °oṁ °awighnamāstu
                                     tiga orang putra yang bernama Mpu Lampita, Mpu Ajnyana, dan Mpu   Gusti Nginte, beliau menikah dengan Ni Nginte dan memiliki putra yang                                                                                                                                                                       ṇama ṣidhaṃ // 0 // guguritan∙ bhūwāna
                                     Paṣṭika. Mpu Pastika menjadi perjaka tua karena membujang. Mpu Lampita   bernama Dalem Kaphal dan Hyang Habasan. Adapun keturunan I Gusti                                                                                                                                                                     winaṣā, puḥ dūrmmā // 0 // dūrmmittha
                                     memiliki anak laki-laki yang bernama Mpu Kuturan dan Mpu Baradah.   Pelangan memiliki pitra bernama Pangeran Pladung. Sedangkan saudara                                                      BABAD GEGURITAN BHUWANA WINASA                                                                                   tinĕmbaŋ tatweŋ bhūwāna, winimbhā
                                     Mpu Kuturan membuat sebuah pertapaan di desa Silayukti. Diceritakan   mudanya berada di Tambega, Banjar Kaja dan Banjar Kangin. Kemudian,                                                                                                                                                                     riŋ tanaḥ siṅī, winārṇna cacahān∙, tuhu
                                     sepeninggalan Kyayi Batanjruk, pemerintahan dipimpin oleh Agung Di Ler   I Gusti Lebah dari Pladung tinggal di Tambega dan Dane Taweng bersama                                                                                      VC/4/1565                                                                 riŋ  iśaka maśa, sunyeŋ pasir haṣṭi rawi,
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                      °
                                     yang ibunya berasal dari Pinatih sedangkan neneknya adalah putri Pangeran   satu kelompok lainnya.                                                                                                                                                                                                            sunya prĕmaṇā, sirṣānira ya riŋ pasir∙.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   riŋ wwai śiwa soma ya wara gañjirā,
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   suklapakṣa dwijati, śaśaṅkā niŋ ṅhujar,
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   raṣī gĕtĕm∙ mwaŋ wrĕsabha, hiku mula
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   niŋ ṅaṅawit∙, riŋ śrama ganal∙, rikaŋ
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   subala nāgari.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   <47r> we metri śiwa panlas∙, wuwus
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   putus niŋ kumardi, sitaṅsu brahmāra
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   rĕko, suklāpakṣa ya riŋ °iṣṭi,
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   saØkakālane riŋ jawi, desembĕr riŋ
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   tawun hiku, śrībhū sĕmbilan ratus rĕko,
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   lĕbiḥ dlapan∙ blas huni, hiku wuwus∙,
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   tĕrsĕbut∙ riŋ hatas hikā // santossaknā
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   wirupa niŋ hakṣarā, mwaḥ sasar
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   susūrnya hapan holiḥ hiŋ waŋ muddha,
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   tinawiŋ-tawiŋ ṅiŋ nilāsĕṅarā, haguguru
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   haṅgriptā // tlas∙ /




                 56                  KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA                                                                                                                                                                                                                      KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA         57
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72