Page 459 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 459

Presiden Megawati
 Soekarnoputri
 didampingi
 Mendiknas Malik
 Fadjar dan Kepala
 Perpustakaan
 Nasional dalam
 rangka Hari Aksara   Malik Fadjar mengatakan bahwa sebenarnya esensi pendidikan adalah pewarisan kebudayaan (ilmu
 Internasional
 ke-38 tahun 2003   pengetahuan, teknologi, ide-ide, etika dan nilai-nilai spiritual, serta estetika) dari generasi yang lebih
 mencanangkan   tua kepada generasi yang lebih muda dalam setiap masyarakat atau bangsa.  Di samping itu pendidikan
                                                                                 25
 Gerakan Membaca
 Nasional, Rabu (12   merupakan suatu kebutuhan hidup (necessity of life), sebagai bimbingan (direction), dan sebagai sarana
 Nopember 2003)
 di Istana Negara   pertumbuhan (growth) yang mempersiapkan dan membukakan serta membentuk disiplin hidup.
 Jakarta       Pendidikan mengandung misi keseluruhan aspek kebutuhan hidup serta perubahan-perubahan terjadi.
                                                                                                         26
 (Sumber: http://  Oleh karena itu Malik Fadjar menginginkan pendidikan yang dari satu sisi harus esensialis dan di sisi lain
 kepustakaan-
 presiden.pnri.go.id)  harus progresifis. Artinya, pendidikan harus futuralistik (memandang jauh ke depan), akan tetapi tidak
               boleh mengabaikan nilai-nilai esensi budaya sebagai warisan dari generasi ke generasi berikutnya. Malik
               Fadjar menyebutnya sebagai pendidikan yang berakar kuat pada nilai sejarah masa lalu. 27

                                                                                28
               Adapun peran lembaga pendidikan yang berkarakter, menurut Malik Fadjar,  meliputi (1) menerjemahkan
               nilai-nilai, norma-norma, dan muatan pendidikan yang dituntut oleh masyarakat, bangsa, dan negara
               yang terus bergerak secara dinamis; (2) mengkolaborasikan makna dan isi pendidikan sebagai praksis
               pembangunan bangsa sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ataupun perkembangan

 bersifat multikultural, dan berorientasi pada perspektif global sehingga terbentuk pendidikan yang   dan perubahan yang tengah berlangsung; serta (3) menggali dan mencari alternatif-alternatif model dan
 berkualitas dalam menghadapi tantangan perubahan global menuju terbentuknya masyarakat madani   jenis pendidikan yang berwawasan lingkungan, ekonomi, sosial, dan budaya. Peran lembaga pendidikan
 Indonesia. Hal tersebut disebabkan pendidikan baik formal maupun nonformal dalam tatanan konsep   merupakan sebuah peran inti yang diemban demi terlaksananya pendidikan berkarakter. Implementasi
 pada dasarnya memiliki peran penting melegitimasi—bahkan melanggengkan—sistem dan struktur   yang dilakukan oleh lembaga pendidikan hendaknya bukan merupakan sebuah tindakan yang kaku dan
 sosial yang ada dan sebaliknya pendidikan merupakan proses perubahan sosial. Meskipun demikian   statis demi memenuhi tuntutan di sekitarnya. Hal tersebut juga berkaitan dengan perkembangan yang
 peran pendidikan terhadap sistem dan struktur sosial sangat bergantung pada paradigma pendidikan   terjadi di sekitar lembaga itu sendiri. Tentu saja pendidikan tidak hanya menjadi suatu lembaga yang
 yang mendasarinya. 22  aktif untuk melakukan pembaharuan dalam menemukan pilihan-pilihan lain yang berpengaruh terhadap
               lingkungan sekitarnya.
 Tanpa  mengecilkan  arti perkembangan  dan  hasil capaian  selama  10  tahun  pelaksanaan  reformasi
 pendidikan, secara jujur harus diakui bahwa masa depan dunia pendidikan di Indonesia semakin berat,   Sistem  Pendidikan  dan  Pengembangan  SDM  harus  mengedepankan  aspek-aspek  penting.  Filosofi
               dan kebijakan pendidikan nasional yang menunjukkan bahwa reformasi filosofi dan nilai-nilai dasar
 lebih-lebih pada milenium ketiga sebagai tonggak psikologis di dalam kehidupan umat manusia yang   pendidikan sangat diperlukan sebagai dasar pengembangan pendidikan nasional yang secara konseptual
 ditandai dengan perubahan yang serba cepat dan dahsyat dalam berbagai aspek kehidupan. Saat ini kita   dapat diterima oleh logika, secara kultural sesuai dengan budaya bangsa, dan secara politis dapat
 berada di dalam tatanan kehidupan masyarakat mega-kompetisi abad ke-21. Tidak ada lagi ruang dan   diterima oleh masyarakat luas.
 waktu dalam masyarakat tanpa kompetisi. Kompetisi telah dan akan merupakan prinsip hidup yang
 baru. Dunia semakin terbuka dan bersaing untuk memposisikan diri agar berada di urutan terdepan   Pendidikan  berbasis  masyarakat,  menurut  Malik  Fadjar,  bertujuan (1)  membantu  pemerintah  dalam
 dalam menghasilkan karya-karya unggulan dan merebut setiap kesempatan serta peluang yang terbuka   memobilisasi sumber daya baik setempat maupun dari luar serta meningkatkan peran masyarakat untuk
 dalam pasar kerja, pasar untuk berbagai jenis produk jasa dan teknologi. 23  mengambil bagian yang lebih besar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan di semua
               jenjang, jenis, dan jalur pendidikan; (2) menstimulasi perubahan sikap dan persepsi masyarakat terhadap
 Untuk tetap eksis dan survive di arena kehidupan global yang serba kompetitif, menurut Malik Fadjar,   rasa kepemilikan sekolah, tanggung jawab, kemitraan, toleransi, dan kesediaan menerima perbedaan sosial
 diperlukan sumber daya manusia (SDM) dalam jumlah besar yang memiliki keunggulan kompetitif.   dan budaya; (3) mendukung inisiatif pemerintah dalam meningkatkan dukungan masyarakat terhadap
 Dalam hal ini pendidikan dituntut kemampuan dan perannya untuk menumbuhkembangkan   sekolah, khususnya orang tua dan masyarakat melalui kebijakan desentralisasi, serta (4) mendukung peran
 “potensi intelektual dan afeksi”. Hal ini berarti (1) melalui pendidikan peserta didik harus disiapkan   masyarakat untuk mengembangkan inovasi kelembagaan guna melengkapi, meningkatkan, dan mengganti
 supaya dapat mengantisipasi perkembangan berdasarkan pengetahuan; (2) melalui pendidikan   peran sekolah dan meningkatkan mutu dan relevansi, pembukaan kesempatan yang lebih besar, serta
 dikembangkan kemampuan dan sikap peserta didik untuk dapat memahami berbagai situasi serta   peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dasar untuk wajib belajar pendidikan dasar dan menengah.
 berhadapan dengan situasi dan kondisi terbaru; (3) melalui pendidikan dikembangkan kemampuan
 peserta didik untuk mengakomodasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang
 pesat dan perubahan dahsyat yang ditimbulkannya, serta tetap bisa menguasai perubahan dan   PENDIDIKAN ISLAM
 tidak turut tenggelam dalam perubahan itu; dan (4) melalui pendidikan persepsi peserta didik   Malik Fadjar merupakan lulusan perguruan tinggi agama Islam sehingga mempunyai gagasan atau
 tentang dunia perlu diorientasikan kembali akibat perkembangan IPTEK dan perubahan sosial   pemikiran tentang pendidikan Islam. Menurut Malik Fadjar, pendidikan merupakan proses humanisasi
 yang cepat. Tantangan zaman dulu lain dengan tantangan zaman sekarang dan tantangan yang akan   atau pemanusiaan manusia, suatu pandangan yang mengimplikasikan proses kependidikan dengan
 datang. Dunia sekarang “semakin kecil” sehingga reformasi pendidikan dan pengembangan kualitas   berorientasi  pada  pengembangan  aspek-aspek  kemanusiaan  manusia,  baik  secara  fisik-biologis
 SDM harus berkelanjutan agar tidak ketinggalan. Inilah tantangan masa depan dunia pendidikan di   maupun rohaniah-psikologis.  Ia mengemukakan bahwa pendidikan Islam paling tidak mempunyai tiga
                                         29
 Indonesia. 24  pengertian sebagai berikut:
                                       30



 446  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  447
   454   455   456   457   458   459   460   461   462   463   464