Page 17 - SEMINAR PENDIDIKAN
P. 17
aibnya berbicara di depan pendengar dengan meninggalkan kesan yang buruk yang
akan selalu diingat oleh pendengar dan masyarakat umum (Dipodjojo, 1984: 33).
3. Pendengar Atau Penanggap Tutur
Tutur atau pesan yang disampaikan oleh pembicara akan diterima oleh
pendengar sebagai sasaran yang hendak dipe-ngaruhi. Pendengar itulah yang
menjadi sasaran pokok pembicara, bagaimana supaya mereka tertarik perhatiannya,
menyetujui dan akhirnya dapat menerima gagasan pembicara. Oleh karena itu,
sebelum menerima tugas berbicara atau sewaktu akan berbicara perlu diketahui
terlebih dahulu beberapa hal mengenai pendengar, yaitu:
a. Apakah pendengar merupakan suatu kesatuan yang terikat oleh suatu
organisasi atau mereka individu-individu yang bebas dari ikatan
tersebut?
b. Apakah pendengar mempunyai tingkat perhatian yang sama atau tidak?
c. Apakah mereka datang dalam pertemuan itu dengan informasi yang
cukup tentang judul yang akan disajikan?
d. Apakah mereka pernah mendengar uraian tentang judul yang sama
sebelumnya?
e. Bagaimana kemungkinannya, apakah mereka akan menerima secara
keseluruhan atau hanya sebagian, atau akan menolak gagasan
pembicara? (Dipodjojo, 1984: 39-40).
Untuk memenuhi kebutuhan di atas, pembicara harus mengadakan
penelitian walaupun dalam bentuk yang sederhana dan tidak resmi mengenai seluk
beluk pendengar. Pembicara harus dapat menentukan dengan jelas klasiflkasi
khalayak: bersahabat, netral, atau bermusuhan. Klasiflkasi ini nanti akan
menentukan jenis dan organisasi pesan. Begitu pula harus jelas bagi pembicara
apakah khalayak itu termasuk primer, yakni komunikasi yang diharapkan bertindak
langsung sesuai dengan tujuan komunikasi atau khalayak sekunder yaitu
komunikasi yang tindakannya diharapkan menunjang pencapaian tujuan
komunikasi. Yang lebih penting lagi adalah mengetahui ukuran, pekerjaan, status
13