Page 40 - SEMINAR PENDIDIKAN
P. 40

buktikan jasa-jasa luar biasa dan menimbulkan rasa hormat kepadanya. Mengingat
                        kebanyakan orang percaya mutlak kepada orang yang mempunyai prestise tinggi,

                        maka pembicara yang sudah mempunyai prestise lebih mudah meraih keper-cayaan
                        pendengar.

                             Berdasarkan alasan di atas, pembicara tidak cukup hanya memiliki kemahiran

                        dan teknik berRetorika yang prima, tetapi ia perlu juga memiliki prestise dengan
                        membuktikan  jasa-jasa  sosialnya  kepada  masyarakat.  Kepercayaan  pendengar

                        kepada pembicara menjadi dasar seluruh teknik Retorika. Tanpa me-mupuk dan
                        memelihara adanya dasar ini, segala pengetahuan tentang teknik Retorika akan sia-

                        sia belaka.


                        B.   BERBICARA DENGAN JELAS

                             Suara  yang  bagus  dan  enak  didengar  tidak  cukup  untuk  menyampaikan
                        gagasan. Diperlukan pengucapan kata demi kata oleh pembicara dengan jelas dan

                        mengesankan. Dengan demikian, setiap pembicara harus menyadari pentingnya pe-

                        nguasaan keahlian berbicara. Tidak sedikit aktor dan aktris yang sekolah sampai ke
                        luar negeri khusus untuk melatih cara berbicara yang menarik dan mengesankan.

                             Seorang sekretaris atau ajudan merasa jengkel karena harus mencatat ucapan
                        atasannya  yang  tidak  bisa  dimengerti.  Mahasiswa  bosan  mengikuti  kuliah  oleh

                        dosen  yang  tidak  jelas  di  telinga  tentang  apa  yang  dikatakannya,  apalagi  sulit
                        dipaham.  Bukan  karena  sang  dosen  tidak  pintar,  bukan  pula  kektirangan  buku

                        bacaan, tapi lebih disebabkan karena cara pengucapan yang salah.

                             Herbert V. Prochnow (1987: 139) memberi lima petunjuk cara pengucapan
                        kata yang jelas didengar, mudah dipaham dan mengesankan pendengar, yaitu:

                        1.  Jangan menelan suku kata. Setiap suku kata hapus di-ucapkan dengan jelas.
                            Kata “Surabaya” misalnya, harus terbaca dari suku per suku kata. Jangan ada

                            satu suku kata pun yang tertelan atau diucapkan secara samar.
                        2.  Ucapkan  kata  secara  terpisah-pisah.  Mungkin  Anda  telah  benisaha

                            mengucapkan setiap suku kata dengan jelas, tetapi  percakapan Anda masih

                            juga  susah  dimengerti.  Mengapa?  Mungkin  Anda  mcnyambung  kata-kata,
                            sehingga  terdengar  seperti  serangkaian  suara  yang  tidak  dapat  dimengerti.






                                                              36
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45