Page 45 - SEMINAR PENDIDIKAN
P. 45

isi Retorika dengan kesungguhan hati dan ekspresikan sesuai dengan penghayatan
                        itu.

                             Dramatisasi  tersebut  dapat  dicontohkan  sebagai  berikut.  Anda  mengikuti
                        kelompok mendaki jalan curam di pegunung-an. Ketua kelompok menggambarkan

                        bagaimana jurang ter-bentang di satu sisi dan tebing curam membatasi sisi yang

                        lain. Jalanan yang berkelok-kelok itu juga hanya cukup lebar untuk dilintasi dua
                        kendaraan. Dengan gambaran tersebut, dalam pikiran Anda akan terlintas betapa

                        perjalanan tersebut amat menakutkan. Apalagi, teman Anda menambahkan peng-
                        alamannya bagaimana ia mengalami gangguan mesin, bagaimana ia harus berjuang

                        mempertahankan  laju  kondaraan  di  jalan  yang  aman.  Anda  benar-benar  seperti

                        sedang bersama mereka dalam mobil tersebut.
                             Tiba-tiba  kendaraan  yang  Anda  naiki  tidak  terkendalikan  lagi,  tidak

                        tertahankan,  berlari  menuju  arah  yang  berlawanan.  Dinding  tebing  yang  curam
                        ditubruknya  dan  kemudi  patah,  tetapi  semua  selamat.  Anda  ikut  bersyukur

                        bersamanya, ikut membayangkan bagaimana jadinya bila mobil menjurus pada arah

                        yang  lain,  lalu  masuk  ke  dalam  jurang  yang  dalam.  Teman  itu  berhasil
                        memvisualkan  atau  menggambarkan  apa  yang  telah  dialaminya.  Bahasa  yang

                        cligunakan dapat membawa imajinasi seolah-olah Anda terlibat secara langsung
                        pada peristiwa tersebut.


                        7.   Upayakan Ekspresi Natural

                             Anda harus ingat bahwa mengekspresikan ide secara oral hanya berarti jika

                        dengan cara natural. Natural merupakan syarat mudak bagi segala macam bentuk
                        ekspresi  dan  pikiran.  Agar  dapat  diperoleh  sifat  natural  ini,  apa  yang  akan

                        diungkapkan harus dipersiapkan dengan kesungguhan hati.
                             Anda harus tahu apa yang akan Anda katakan. Katakanlah seakan-akan Anda

                        sedang  melakukan  percakapan  biasa  dalam  kehidupan  sehari-hari.  Ungkapkan
                        pikiran Anda dengan kesungguhan hati. Apabila Anda mengekspresikan pikiran

                        Anda dengan sepenuh hati, Anda tidak perlu khawatir akan sifat “natural” tersebut.

                        Seperti yang dikatakan oleh Lewis Caroil, “Perhatikan maknanya, suara akan keluar
                        dengan sendirinya.”






                                                              41
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50