Page 41 - SEMINAR PENDIDIKAN
P. 41

Anda pasti kesulitan memahami tulisan ini, “panas sekali kopi ini” atau “Nina
                            adikku sedang sakit”.

                        3.  Berbicaralah dengan tempo yang tepat, pisahkan kata de-mi kata dan ucapkan
                            dengan tegas, sehingga bisa diikuti dengan jelas oleh pendengar. Sebab kadang

                            kala  ada  per-nyataan  yang  membutuhkan  penalaran  yang  lebih  men-dalam.

                            Misalnya,  Anda  menemui  kesulitan  untuk  membaca  sebuah  kalimat  yang
                            ilmiah,  maka  Anda  juga  akan  mengalami  kesulitan  mendengar  kalimat

                            semacam itu.
                        4.  Jangan  bergumam.  Apabila  Anda  berbicara  dengan  mulut  hampir  tertutup,

                            pendengar tidak dapat menangkap pem-bicaraan Anda. Lalu, bisa jadi timbul

                            salah  pengertian.  Hal  ini  dikarenakan  Anda  malas  menggerakkan  rahang
                            bawah.  Maka  bukalah  mulut  Anda!  Apabila  Anda  malas  untuk  membuka

                            rahang bawah, kata “pergi ke Bali” akan terdengar “pergi kembali”, kata “si
                            ibu” akan terdengar “seribu”. Bagaimana Anda dapat mcnyampaikan pesan

                            kepada  orang  lain,  memengaruhi  mereka  dan  menarik  simpati  mereka,  jika

                            mereka tidak dapat mengerti apa yang Anda ucapkan?
                        5.  Ucapkan  setiap  abjad  dengan  benar.  Setiap  bahasa  memiliki  deretan  suara

                            tersendiri  yang  merupakan  deretan  abjad.  Pengucapan  yang  baik  berarti
                            mengucapkan masing-masing abjad dengan jelas dan tepat. Mulut, bibir, dan

                            lidah harus berada dalam posisi yang tepat dan bergerak dengan tepat pula.
                            Misalnya suara “i” pada ini dan itu, dihasilkan dengan menarik bibir ke depan

                            dan ke belakang dan ke tepi, tanpa menurunkan rahang bawah. Lidah hampir

                            menyentuh  langit-langit  atas.  Cobalah  mengucapkan  “i”  pada  posisi  ini,
                            suaranya  akan  terdengar  keras  dan  terang.  Perhatikan  petunjuk  lebih  lanjut

                            berikut ini:
                            a.  Bukalah mulut Anda. Rahang harus selalu dalam keadaan rileks dan lepas.

                            b.  Perhatikan bibir. Bibir harus dilatih sedemikian  rupa agar selalu dalam
                                keadaan sensitif dan mudah bergerak.

                            c.  Perhatikan lidah. Lidah harus lincah dan tegas.

                            d.  Perhatikan  artikulasi  dari  otot-otot  lidah,  pipi,  dan  bibir.  Berlatihlah
                                sampai Anda lincah dan bebas mengucapkannya.






                                                              37
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46