Page 42 - SEMINAR PENDIDIKAN
P. 42
Menurut Tombak Alam (1990: 10), suara seorang pembicara harus lantang,
jelas, padat, dan teratur. Untuk itu, bagi orang yang suaranya lemah dan lembut,
harus melatih suara di depan ombak yang berdebur di tepi pantai, atau di dekat air
terjun yang gemuruh menderu di kaki bukit dengan cara berteriak atau bersuara
keras sampai 15 menit, hingga telinga tidak mendengarkan lagi deburan ombak atau
gemuruh air terjun. Artinya, suara Anda dapat mengalahkan suara gemuruh
tersebut. Cobalah berkali-kali hingga suara Anda menjadi padat, lantang, dan keras.
Latihan lidah dapat juga dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Biasakan mengucapkan kata-kata dengan jelas, terang dan tidak bergumam.
Jika sudah bisa, berlatihlah membaca karangan sastra, pantun, syair dan sajak
dengan nada, irama dan mimik yang tepat.
2. Biasakan membaca Al-Qur’an, Hadis, dan kitab-kitab berbahasa Arab dengan
tajwid dan tekanan suara yang be-nar.
3. Biasakan membaca buku-buku bahasa asing dengan gaya yang sebaik-baiknya.
C. INFLEKSI DAN INTONASI
Anda harus ingat bahwa untuk memberikan warna pada penyampaian dan
penyajian, jangan sekali-kali berbicara dengan monoton dan pasif. Apa pun yang
Anda bicarakan harus dijiwai dengan kehidupan serta kualitas pribadi yang
memberi daya tarik bagi pendengar.
Setiap bagian yang disampaikan haruslah bermakna, memberi dorongan, dan
meneruskan antusiasme Anda pada pendengar. Tapi bukan berarti bahwa pada
setiap bagian Retorika harus Anda ungkapkan secara agresif. Anda hanya dituntut
menggunakan infleksi atau modulasi dan penekanan yang sesuai dengan apa yang
akan Anda katakan dan efek yang Anda harapkan.
Tidak jarang kita berbicara dengan gaya yang monoton, tanpa infleksi dan
penekanan disebabkan oleh hambatan pe-rasaan kita sendiri. Misalnya, merasa
takut dan malu untuk memperlihatkan emosi kita. Biasanya demikian ini
dikarenakan pengalaman sewaktu sekolah. Saat itu, kita membaca dengan monoton
karena takut ditertawakan atau diejek teman-teman. Tetapi, pada umumnya
kesukaran ini hanya disebabkan karena kita kurang memiliki kesungguhan untuk
melakukannya.
38