Page 19 - BUKU-KONTRUKSI-BAB-II
P. 19
Pola trajektori tegangan utama dan distribusi tegangan f x dan f y untuk
dinding yang dibebani pada bagian bawahnya dapat dilihat pada gambar
2-17. Dari pola trajektori kita mendapatkan petunjuk untuk alur gaya
(load path) yang akan dibahas pada bab 3. Pengetahuan tentang pola
distribusi tegangan yang terjadi berguna untuk penempatan dan
pembagian penulangan yang baik. Gambar 2-17B memperlihatkan
distribusi tegangan f x dan f y. Distribusi tegangan f x di tengah bentang
dapat dibagi dalam daerah tekan yang mencangkup hampir keseluruhan
tinggi dinding, sedangkan daerah tariknya sempit, terkonsenterasi pada
bagian bawah. Hal ini memberi petunjuk kepada kita, setelah strut-and-tie
model untuk struktur ini telah kita tentukan maka pada tulangan pengikat
yang diperlukan harus diletakan terkonsenterasi pada bagian bawah.
Perhatikan pula pola tegangan f y (vertikal) yang didominasi oleh
tegangan Tarik, yang menunjukkan perlunya tulangan vertikal, yang akan
mengangkur beban.
Gambar 2-17: Struktur dinding dengan beban merata yang tergantung.
A. Gambar trajektori tegangan utama
B. Distribusi tegangan f x di tengah bentang dan f y pada berbagai posisi
penampang horisontal.
Posisi pembebanan akan banyak pula mempengaruhi pola trajektori
maupun tegangan dari struktur. Pada gambar 2-18 kita dapat mempelajari
perbedaan pola trajektori tegangan utama terjadi bila posisi beban berada
pada bagian atas struktur. Pola trajektori tegangan utama (gambar 2-18A)
27
BAB II - Pembagian Daerah B dan D Pada Struktur 27