Page 35 - Binder EDISI KHUSUS IBEC MANAJEMEN JUNI 2021 LOWRES final
P. 35
PENGALAMAN ISS INDONESIA MENGHIDUPKAN ETIKA BISNIS 35
Edisi No. 6 Tahun 2021
alau sudah memiliki CEO bertanggung jawab pada harus membuat lingkungan kita
budaya yang baik, masa depan perusahaan. Lagi pula, sendiri. Kita jangan masuk ke
suatu perusahaan apabila budaya perusahaan sudah dalam lingkungan, yang kita tahu
Kakan berjalan tanpa baik, kinerja keuangan juga akan itu lingkungan yang salah. Dalam
tergantung satu orang. Mengapa? membaik. berkompetisi juga begitu. Kita
Karena perusahaan ini sudah selalu berkompetisi dalam market
memiliki sistem nilai dan sistem yang memiliki aturan main sendiri.
perilaku standar yang diterima Menciptakan arena sendiri Kalau kita ingin masuk ke pasar
oleh semua orang. Sistem nilai Kepentingan bisnis sering tersebut, maka kita ikuti aturan
menjadi protokol bagaimana orang berbenturan dengan prinsip- main di dalamnya. Kalau menurut
berinteraksi satu sama lain. Jadi, prinsip etika. Banyak orang saya, ini kekeliruan besar. Masuk ke
budayalah yang menjadi darah berpendapat sangat sulit dalamnya, dan mengikuti rule of the
suatu perusahaan sehingga dapat membangun budaya etis game di dalamnya, kita pasti kalah.
berkelanjutan. perusahaan ketika lingkungannya Prinsip ini juga berlaku pada saat
tidak mendukung. Sebagai contoh, kita masuk ke dalam lingkungan
Prioritas utama seorang CEO di masa lalu, budaya suap sangat dalam kaitannya budaya
adalah membenahi budaya subur di masyarakat Indonesia perusahaan macam apa yang akan
perusahaan karena berkaitan sehingga sangat sulit untuk kita ciptakan.
dengan masa depan. Kinerja membangun budaya antisuap
keuangan tetap penting, tetapi dalam organisasinya.
lebih berdampak jangka pendek. Menciptakan nilai
Pendapat saya begini. Kalau tidak yang bermakna
memiliki kiatnya kita akan selalu Saya masuk ke ISS Indonesia
terjebak dalam situasi seperti itu. pada akhir tahun 2015. Saat itu
Kita akan mengatakan, “Tidak pelanggan ISS Indonesia sangat
apa-apa melakukan tindakan sedikit yang berasal dari lembaga
seperti itu, ini toh dilakukan pemerintah dan BUMN. Waktu
banyak orang.” Atau, kita akan itu argumennya adalah, “Sangat
mengatakan, “Orang lain banyak sulit untuk jualan ke lembaga
yang melakukan. Mengapa kita pemerintah atau BUMN, karena
tidak melakukannya?” Sekarang harus melakukan praktik suap.”
pun ada banyak kasus seperti itu. Dan saat itu ada juga justifikasi
dengan melibatkan pihak ketiga
Misalnya, ada orang yang diadili sebagai perantara supaya tidak
karena mengadakan kerumunan. melakukan praktik suap secara
Argumen yang diajukan adalah langsung. Namun saya mengatakan,
“Orang lain juga banyak yang “Fokus kita adalah masuk ke
mengadakan kerumunan. segmen pemerintah dan BUMN,
Mengapa tidak dihukum?” Kita tetapi zero tolerance terhadap
membenarkan perilaku salah, praktik suap.”
dengan membandingkan orang lain
yang berperilaku salah. Sebenarnya, waktu itu ada beberapa
pelanggan lembaga pemerintah dan
Seorang pimpinan harus berani BUMN yang sudah memiliki ikatan
memilih playing field. Dari dulu kontrak jangka panjang dengan
saya sangat percaya dengan konsep ISS Indonesia. Dan waktu itu ada
“create your own battlefield.” Kita komitmen, setiap bulan kami