Page 13 - Kalkulus Variasi
P. 13

5.   Penerapan dalam Fisika

                             Telah  ketahui  secara  baik  bahwa  hukum  kedua  Newton  merupakan  suatu


                        rumusan empirik yang diperoleh berdasarkan pengalaman sehari-hari. Pertanyaan

                        yang kemudian timbul  adalah apakah ada prinsip yang  lebih  fundamental,  yang

                        mampu  menjelaskan  asal  dari  hukum  tersebut.  Hingga  saat  ini,  secara  fisis


                        memang belum diketahui prinsip apakah yang mendasarinya. Tetapi dipihak lain,

                        secara matematis, cara mengenai bagaimana bentuk persamaan diferensial hukum


                        kedua  tersebut  diperoleh  telah  diketahui  dengan  memanfaatkan  kaidah  kalkulus

                        variasi  dan  dikenal  sebagai  prinsip  Hamilton,  sebagaimana  telah  disinggung


                        sepintas pada bagian pendahuluan.

                             Misalkan untuk sebuah partikel yang berada pada pengaruh gaya memiliki


                        energi  kinetik     ≡   (  ,   ,   ),  sedangkan  gaya  yang  berpengaruh  tersebut  dapat
                                                 ̇
                        diwakili  oleh  fungsi     ≡   (  ,   ,   ),  maka  dapat  dibentuk  sebuah  fungsi  yang
                                                        ̇

                        dinamakan fungsi Lagrange atau Lagrangian    yang didefiisikan sebagai

                               (  ,   ,   ) ≡   (  ,   ,   ) −   (  ,   ,   )                        (28)
                                   ̇
                                                         ̇
                                              ̇
                             Dimana     ≡   (  )  dan     ≡   (  )  merupakan  koordinat  umum.  Selajutnya
                                                          ̇
                                                      ̇
                        dapat pula dibangun sebuah fungsional yang terkait dengan fungsi Lagrange:


                                = ∫                                                                 (29)
                                      2
                                      1
                             yang  dinamakan  sebagai  fungsional  Aksi.  Berdasarkan  fungsional  Aksi

                        tersebut,  prinsip  Hamilton  mengatakan  bahwa  lintasan  yang  ditempuh  oleh


                        partikel  tersebut  dari  kedudukannya  pada       sampai  dengan       memiliki
                                                                                            2
                                                                       1
                        fungsional Aksi yang stasioner atau dengan kata lain


                                      2
                                = ∫           = 0                                                   (30)
                                      1
   8   9   10   11   12   13   14   15   16