Page 42 - SEJARAH SOSIAL JAMBI
P. 42

32

             itu.  Kantor dagang  voe tahun  1636 ini dipimpin oleh Hendrik
             Van Gont, yang  pada tahun 1642 menuduh sultan Jambi memi-
             hak  Sultan  Agung  dari  Mataram,  musuh  besar voe. Tuduhan
             ini  disangkal keras oleh Pangeran Depati Anom dan menyatakan
             tahwa  Jambi  tidak mempunyai hubungan  dengan Mataram.  Se-
             hubungan  dengan  ini  Gubernur  Jenderal  Antonie  van  Diemen
             memberi  surat  peringatan  kepada  sultan  Jambi  bahwa  Belanda
             akan mengangkat  senjata terhadap  Jambi apabila  turut serta se-
                                 3
             bagai musuh Belanda. )
                  Tidaklah  mengherankan  ketika  Depati  Anom  naik  tahta
             tahun  1643  dengan gelar Sultan Abdul Jalil biasa disebut Sultan
             Agung  yang  sedang menghadapi  perselisihan  dengan  .mltan  Jo-
             hor  dan  adanya  tekanan  dari  Belanda  terpaksa  mengadakan
             perjanjian kerjasama dengan  Belanda dalam bidang perdagangan
             dan  pemerintahan.  Dengan  demikian  Anries  Dogart  Ploeg, ke-
             pala  kantor  dagang  voe  di  Jambi  mulai  turut  mencampuri
                                                       4
             urusan ekonomi dan pemerintahan di  Jam bi.  )
                  Politik  adu  domba dilakukan  Belanda  pada  masa pemerin-
             tahan  Raden  Penulis  gelar  Sultan  Abdul  Mahji  biasa  disebut
             Sultan  Sri  Ingalogo  (1665  - 1690). Perang antara Johor dengan
             Jam bi  terjadi  pada  tahun  1667,  Belanda  (VOe) membantu  sul-
             tan  Jambi  dalam  menangkis  serangan  Johor.  Setelah  perang
             selesai,  Belanda menuntut imbalan yang ingin diperolehnya dari
             Sultan  Sri  Ingalogo  atas bantuan yang diberikannya kepada  sul-
             tan Jambi tersebut. Tuntutan ini menimbulkan peperangan yang
             memuncak  dengan  terbunuhnya  kepala  kantor  voe di  Jambi
             Sybrand  Swart.  Peristiwa ini  dijadikan  alasan  oleh  Belanda un-
             tuk  menangkap  Sultan  Sri  Ingalogo  dan  mengasingkannya  ke
             Pulau  Banda  pada  tahun  1690.  Raden  Tyulip  (Raden  Julat)
             menurut  wasiat  ayahnya  berhak naik tahta, tetapi oleh Belanda
             diangkat  Pangeran  Depati  Raden  Cakra  Negara menjadi sultan
             dengan  sebutan  Kiai  Gedeh.  Hal  ini  menyebabkan  saudara-
             saudara  dari  Sultan  Kiai  Gedeh  yakni  Raden  Tyulip  (Raden
             Julat)  dan  Kiai  Singa  Patih  terusir  keuluan  sampai  di  Muara
             Tebo, dan  kemudian dengan bantuan raja Pagar Ruyung, Raden
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47