Page 45 - SEJARAH SOSIAL JAMBI
P. 45
Langen pada tahun 1858 merebut dan menduduki Kraton Jam-
bi.9)
Sultan Taha menyingkir dari Kraton ke daerah uluan Jam-
bi, sementara itu Belanda secara resmi memakzulkan Sultan
Taha, dari tahta Kesultanan Jambi dan menobatkan Raden Ah-
mad (Prabumanja) sebagai sultan Jambi dengan gelar Sultan
Ahmad Nazaruddin pada tanggal 2 Nopember 1858. 1 0 )
Di mata rakyat Jambi Sultan Ahmad Nazaruddin dan Sul-
tan-sultan berikutnya yang diangkat oleh Belanda disebut Sul-
tan Bayang yakni sultan yang secara resmi diangkat oleh guber-
nemen Belanda. ada derajat kesultanan. tetapi tidak penuh ber-
kuasa, atau dapat disamakan keadaannya dengan sultan bone-
ka. Sebaliknya Sultan Taha Saifuddin dianggap oleh seluruh
rakyat Jambi sebagai Sultan yang sah, antara lain karena Sultan
Taha memiliki perlengkapan kesultanan ( rijkssierenden) yang
cukup diantaranya keris pusaka "siginjei" sebagai suatu tanda
kekuasaan dan kebesaran Sultan. 1 1 )
Dengan demikian pada dasamya daerah kekuasaan Sultan
Ahmad Nazaruddin hanya di sekitar Kota Jambi. sedangkan
rakyat dan daerah uluan Jambi serta 1ungal berada di bawah
Sultan Taha Saifuddin.
Kepada Sultan Ahmad Nazaruddin Belanda memaksakan
perjanjian yang dikenal dengan nama perjanjian Desember 1858
yang isinya antara lain :
a. Mengingat isi surat-surat perjanjian yang dulu dan karena
alasan kemenangan yang didapat oleh Belanda terhadap
sultan Negeri Jambi. maka Jambi adalah sebagian dari
pada jajahan Belanda di Hindia Timur dan dengan ini Ne-
geri Jambi berada di bawah kekuasaan Negeri Belanda.
b. Negeri Jambi hanya dipinjamkan kepada sultan Jambi
yang harus bersikap menurut dan setia serta menghormati
terhadap Pemerintah Belanda.
c. Pemerintah Belanda berhak f!1emungut cukai pengangkut-
an barang masuk dan ke luar Negeri Jambi.