Page 61 - E-MODUL STUDI AGAMA KONTEMPORER
P. 61

BAB VI


                                                 ISLAM DAN SEKULARISME

                        A. Pengertian Sekularisme


                               Secara  etimologi  sekularisme  berasal  dari  kata  saeculum  (bahasa  latin),

                        yang  mempunai  arti  waktu  dan  lokasi:  waktu  menunjukan  kepada  pengertian
                        ‘sekarang’  atau  ‘kini’,  dan  lokasi  menunjuk  kepada  pengertian  ‘dunia’  atau

                                  47
                        ‘duniawi’.
                               Sekularisme  juga  memiliki  arti  fashluddin  anil  haya,  yaitu  memisahkan

                        peran agama dari kehidupan yang berarti agama hanya mengurusi hubungan antara
                                                      48
                        individu dan penciptanya saja.  Maka sekularisme secara bahasa bisa diartikan
                        sebagai  faham  yang hanya melihat kepada kehidupan saat  ini saja di  dunia ini.

                        Tanpa  ada  perhatian  sama  sekali  kepada  hal-hal  yang  bersifat  spiritual  seperti
                        adanya kehidupan setelah kematian yang notabene adalah inti dari ajaran agama.

                               Sekularisme secara terminologi sering didefinisikan sebagai sebuah konsep
                        yang  memisahkan  antara  negara  (politik)  dan  agama  (religion).  Yaitu,  bahwa

                        negara merupakan lembaga yang mengurusi tatanan hidup yang bersifat duniawi

                        dan tidak ada hubungannya dengan yang berbau akhirat, sedangkan agama adalah
                        lembaga  yang  hanya  mengatur  hubungan  manusia  dengan  hal-hal  yang  bersifat

                        metafisis  dan  bersifat  spiritual,  seperti  hubungan  manusia  dengan  tuhan.  Maka,
                        menurut para sekular, negara dan agama yang dianggap masing-masing mempunyai

                        kubu  yang  berbeda  tidak  bisa  disatukan.  Masing-masing  haruslah  berada  pada

                        jalurnya sendiri-sendiri.
                               Biasanya Sekularisasi disamakan dengan Sekularisme walaupun sebenarnya

                        keduanya    berbeda,  karena  keduanya  menawarkan  jawaban  yang  berbeda.
                        Sekularisasi  muncul  sebagai  dampak  dari  proses  modernisasi  yang  terjadi  pada

                        masa pencerahan. Hal ini terjadi di dunia Barat ketika nalar Agama (The Age of
                        Religion) digantikan oleh nalar akal (The Age of Reason). Sedangkan Sekularisme




                        47  Syed Naquib Al Attas. Islam Dan Sekularisme. (Bandung:Pustaka, 1981). Hal.18-19
                        48  Taqiyuddin An-Nabhani. Peraturan Hidup Dalam Islam, (Bogor: Pustaka Tariqul Izzah, 2001),
                        Hal.41



                                                              33
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66