Page 36 - FullBook Keperawatan Gerontik
P. 36
Bab 2 Isu dan Kecenderungan Masalah Kesehatan Kelompok Lansia 19
Di indonesia jaminan kesehatan yang ada melingkupi biaya perawatan di
pelayanan kesehatan namun tidak termasuk biaya untuk perawatan kesehatan
di rumah dan transportasi (BPJS, 2014). Perawatan kesehatan di rumah dapat
berupa penyediaan peralatan pendukung kesehatan, penyediaan makanan
sesuai diet berdasarkan penyakit yang diderita, ataupun pelayanan kesehatan
ke rumah. Peralatan pendukung kesehatan misalnya dapat berupa alat olahraga
di rumah seperti sepeda statis untuk pasien paska operasi jantung dan terra
handband untuk rehabilitasi paska stroke, dan penghangat kaki untuk pasien
rheumatoid arthritis (Mauk, 2018).
Sementara penyediaan makanan sesuai diet dari mulai pembelian bahan
makanan sampai dengan pengolahan makanan harus diperhatikan sehingga
dapat meningkatkan kesembuhan dan mengurangi kekambuhan untuk setiap
penyakit yang diderita. Pelayanan kesehatan ke rumah dapat berupa latihan
fisik dan latihan bicara pada pasien paska stroke ataupun perawatan luka di
rumah pada pasien DM+gangrene sebagai proses lanjutan rehabilitasi paska
rawat di rumah sakit. Ketiga hal tersebut merupakan beberapa kebutuhan
lansia untuk melakukan perawatan kesehatan dan harus dipenuhi melalui dana
pribadi lansia.
Dana pensiun lansia yang purnabakti tentunya berkurang jumlahnya
dibandingkan saat masih aktif bekerja, sehingga terkadang lansia juga
membutuhkan dukungan dana dari anggota keluarga lainnya. Hal ini tidak
menjadi masalah jika keluarga lansia mampu mencukupi kebutuhan lansia,
namun jika tidak didapati dukungan dana maka perawatan kesehatan menjadi
tidak optimal. Lansia menjadi kesulitan untuk meningkatkan kesehatan dan
berisiko mengalami berbagai komplikasi lanjutan dari penyakit yang diderita.
Akses pelayanan kesehatan
Lansia seringkali mengalami kesulitan dalam menuju pelayanan kesehatan,
kesulitan yang dirasakan dapat berupa ketersediaan dana transportasi, alat
transportasi, dan dukungan dalam transportasi ke pelayanan kesehatan. Pada
beberapa kondisi lansia membutuhkan dana transportasi yang cukup besar
terutama pada lansia yang memiliki risiko jika bepergian dengan transportasi
umum. Misalnya pada lansia paska stroke yang akan kontrol ke rumah sakit
berjarak 20 km dari tempat tinggal, sementara kemampuan mobilisasi terbatas,
hal tersebut tentunya membutuhkan transportasi yang sifatnya pribadi seperti
taxi atau mobil online lainnya. Kebutuhan terhadap transportasi tersebut lebih
mahal dibandingkan dengan transportasi umum, walaupun sesuai dengan