Page 133 - [210126] Laporan Akhir Riset Active Defense (Book View)
P. 133

Temuan dan Analisis                                                                      Temuan dan Analisis




 Selain  absennya  aturan  tertulis  untuk  mengawal  marwah sains  dan  pembuktian   7.5.1. Spirit Pencegahan dalam Penegakan

 ilmiah,  BNN  juga  perlu  untuk  membuat  semacam indikator  capaian  hasil  kinerja
 penelitian dalam mengarahkan perubahan-perubahan kebijakan di internal BNN sendiri.   Hukum Belum jadi Arus-utama
 Artinya, perlu ada instrumen yang mengukur sejauh mana sebuah kebijakan dikeluarkan

 dengan mengadopsi hasil kajian penelitian, atau sejauh mana sebuah penelitian mampu   Penyesuaian  oleh  APH  kepada  langkah-langkah  pengarahan  melalui  rehabilitasi
 berkontribusi pada kebijakan. Hal ini, selain mengawal spirit kebijakan berbasis pembuktian   terhadap penyalahguna narkotika/narkoba sebetulnya telah dilakukan di dalam sejumlah
 dan sains, ia juga dapat mengarahkan perbaikan dan pengembangan ekosistem penelitian   kesempatan, namun dalam implementasinya masih terdapat kesenjangan antara bujet

 internal BNN sendiri untuk lebih maju lagi menuju unggul. Apabila di bagian sebelumnya   rehabilitasi—yang  semestinya  disediakan  oleh  Negara—dengan  kemampuan  finansial
 sudah dibahas bagaimana riset unggulan ditentukan dari ketersituasiannya di khazanah   masing-masing  keluarga  penyalahguna  narkotika.  Karena  saat  asesmen  rehabilitasi
 perdebatan  state  of the art  di disiplin  secara global, maka dengan melembagakan   diberikan,  pada ujungnya  adalah  kepasrahan  dan  keterpaksaan pihak  keluarga  yang

 integrasi sains dan kebijakan dalam aturan tertulis dan juga dengan mengembangkan   langsung  mendiskualifikasi  kemampuan  finansial  mereka  untuk  menanggung  biaya
 indikator keterhubungan riset dengan kebijakan, maka BNN secara aktif juga mengawal   rehabilitasi tersebut dan akhirnya memilih penjara.

 ketersituasian internal dari penelitian-penelitiannya sendiri. Dengan selalu tersituasikan   Dari sini, setidaknya dua hal yang menjadi permasalahan dan bisa dilihat: pertama,
 di kebutuhan dan ekosistem kebijakan internal lembaga, maka BNN akan mendapatkan   bahwa telah muncul ‘kesadaran’ pada level TAT untuk memilah antara pecandu narkotika
 research  excellence  sekaligus  kebijakan  yang  berwatakkan  evidence-based dan  science-  dengan kategori bandar/pengedar dan sindikat/produsen; kedua, bahwa tak pelak ada

 based. Bonusnya, dunia akan melihat komitmen BNN untuk muncul sebagai leading sector   semacam  distingsi  yang selalu kian melebar kala para pecandu  narkoba dihadapkan
 kebijakan narkotika berbasis sains dan pembuktian di kawasan Asia Tenggara. Tentunya   dengan rekomendasi untuk direhabilitasi (kendala mahalnya biaya treatment dan situasi

 ini adalah modalitas tersendiri bagi BNN untuk sukses di kancah internasional.  finansial menjadi urjensi yang tidak bisa dibiarkan). Di sisi lain, APH seolah ‘terhenti’ pada
             level ‘pemberian rekomendasi’ semata, namun mengesampingkan fakta bahwa kendala-
             kendala teknis terkait kalkulasi ‘anggaran, bujet, dan financial system’ di masing-masing
 7.5.  KELEMBAGAAN EKSTERNAL BNN  keluarga penyalahguna/pecandu narkotika bukanlah bagian dari ‘masalah mereka’. padahal

             hal tersebut jelas berdampak signifikan ketika masing-masing keluarga penyalahguna/

             penyalahguna/pecandu narkotika dihadapkan vis a vis keputusan rehabilitasi.
 Dimensi keempat sekaligus yang terakhir dari analisis lingkungan strategis dalam
 laporan ini adalah aspek kelembagaan di luar BNN. Secara umum, bisa dikatakan bahwa   Dalam rangka penguatan  aspek pencegahan, khususnya  pencegahan  melalui
 semangat dan komitmen dalam melaksanakan program P4GN masih belum merata di   mekanisme rehabilitasi,  dimensi  pencegahan  harus  dijadikan  garda depan  dibanding

 kalangan Kementerian/Lembaga/Daerah (K/L/D) di luar BNN maupun di masyarakat. Hal   pemberantasan dalam proses penegakan hukum. Hal tersebut dilakukan mengingat bahwa
 ini yang paling terang dapat dilihat dari capaian RAN P4GN sebagaimana Inpres 2/2020   konteks pemberantasan yang bermuara pada penangkapan, penggerebekan, pemusnahan,
 yang  belum  menyentuh  angka  50%  di  tahun  pertamanya.  Berbagai  hambatan  yang   pembasmian, dan pengejaran terhadap para pelaku narkotika ternyata belum berhasil

 menyebabkan ini akan coba didiskusikan ke dalam tiga topik besar yang menurut hemat   untuk menekan laju peningkatan/pertambahan peredaran narkotika. Sejumlah aktivitas
 kami memerlukan perhatian ekstra. Apabila  strategi ketahanan dan pertahanan aktif   Tim Assesmen Terpadu (TAT) yang telah memilah dan merekomendasikan secara spesifik
 hendak dimulai, maka ia harus dimulai dengan keterlibatan proaktif dari seluruh elemen   para penyalahguna murni/pecandu narkotika untuk dilakukan rehabilitasi agaknya belum

 bangsa di dalam negeri. Tiga poin berikut adalah tiga titik yang mana bisa BNN mulai   sepenuhnya menuntaskan masalah untuk mengangkat dimensi pencegahan dibandingkan
 memprioritaskan perhatiannya.  pemberantasan.

                   Pasalnya, problem terbesar yang sampai saat ini masih berjalan adalah mahalnya
             biaya rehabilitasi yang harus dipenuhi  oleh pihak  keluarga penyalahguna/pecandu




 118  Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense)   Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense)   119
                                                           Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
 Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138