Page 174 - [210126] Laporan Akhir Riset Active Defense (Book View)
P. 174

Rekomendasi                                                                                                                                                                                                    Rekomendasi




               RAND,  220  yaitu bahwa kurangnya data yang kredibel dan lintas-negara di Asia Tenggara.                                  prekursor dari negara Tirai Bambu tersebut. Di sini, kesuksesan Indonesia dalam

               Think tank lain dari Oxford juga menyayangkan minimnya kapasitas forensik negara-                                         mengonsolidasikan  dukungan  negara-negara  ASEAN  untuk  memberikan  tekanan
               negara Asia Tenggara.    221  Tentu saja pengembangan basis data ini sama sekali bukan                                    pada pemerintah Tiongkok menjadi penting. Sebagaimana di bagian sebelumnya,
               untuk menyenangkan ketiga organisasi besar ini. Namun ketiganya memiliki poin                                             sudah  dipaparkan  bagaimana  Tiongkok  mampu  “memecah”  kesatuan  yang

               penting  untuk  dijadikan  perhatian kita bersama. Dengan  data ini,  bukan  hanya                                        terbentuk di antara negara-negara ASEAN. Itu dilakukannya dengan model diplomasi
               kebijakan bisa menjadi lebih data-driven dan evidence-based. Terlebih penting lagi, ia                                    bilateral  dan  informal  seturut  “cara-cara  Asia”—gaya  diplomasi  yang  juga  dipakai
               bisa menjadi satu skor diplomasi Indonesia untuk membangun rezim anti-narkotika                                           negara-negara Asia Tenggara. Mengonsolidasikan sikap diplomatik yang sama

               di kawasan. Di luar kawasan—di hadapan UNODC dan RAND ini misalnya—inisiatif                                              di  kalangan  pemimpin Asia  Tenggara  adalah  modalitas  pertama dan  utama
               BNN akan diterima sebagai sinyal bahwa  Indonesia  sudah  mulai secara aktif                                              yang  dimiliki  Indonesia—dan  seluruh  negara  Asia  Tenggara—untuk  bisa  sukses
               mengambil peran kepemimpinan di bidang keamanan non-tradisional di kawasan,                                               berdiplomasi anti-narkotika dengan Tiongkok. Tidak ada cara lain. Capaian pertama

               khususnya soal narkotika.                                                                                                 kepemimpinan diplomatik Indonesia, dengan demikian, adalah persatuan ini.

          2.)  Lingkar konsentrik kedua adalah negara-negara Segitiga Emas, yaitu Thailand,                                        4.)  Dengan Indonesia berhasil menunjukkan kepemimpinan diplomatiknya, dan dengan
               Laos, dan Myanmar. Strategi diplomasi ke negara-negara ini mesti masuk dengan                                             persatuan  negara-negara  Asia  Tenggara,  kita  bisa  masuk  ke  diskusi  soal  capaian

               memberi penekanan pada pengembangan pembangunan alternatif di masyarakat                                                  diplomatik  kedua.  Kami  melihat  bahwa  model  kerjasama  dengan  Tiongkok  yang
               rural  di  daerah  produsen,  khususnya  di  daerah  perbatasan  di  sungai  Mekong.                                      bisa  dibilang  terbaik  dan  terkuat  soal  kebijakan  anti-narkotika  ini  adalah  dengan
               Alternatif yang dimaksud tentunya adalah yang di luar ketergantungan pada bisnis                                          Australia. Dalam laporan Australian  Strategic Policy  Institute,  hubungan  kedua

               narkotika dan yang berorientasi pada perbaikan livelihood yang sudah terlanjur                                            negara digambarkan amatlah dekat.  Kedekatannya bahkan sudah membuahkan
                                                                                                                                                                                  222
               dirusak oleh bisnis  dan industri  narkotika. Untuk  ini, BNN perlu memaksimalkan                                         penerimaan  terhadap  sedikitnya  enam anggota penghubung  (liaison  officers)  AFP
               diplomasi  track two  (yaitu  non-pemerintah),  khususnya  dengan,  misalnya,  bisnis                                     (Polisi  Australia)  untuk  tinggal  di  Tiongkok.  AFP  dan  Tiongkok  pun  sudah  sampai

               startup, LSM, lembaga keagamaan, dan juga universitas (dalam kerangka Pengabdian                                          menjalin operasi gabungan bersama sedikitnya 68 kali sejak 2015, yaitu Task Force
               Masyarakat).  Pula  untuk  memperlancar  ini,  kolaborasi  erat  dengan  perwakilan-                                      Blaze, dan bahkan masih terus diperpanjang sampai hari ini.  Dengan kata lain,
                                                                                                                                                                                                               223
               perwakilan tetap kita (PTRI) di negara-negara ini perlu ditingkatkan karena adalah                                        kita  bisa  memvisikan  bahwa  capaian  misi  diplomatik  dengan  Tiongkok  adalah
               tupoksi mereka untuk menjadi fasilitator utama kerjasama ini.                                                             penempatan pejabat penghubung untuk tinggal dan beroperasi di sana. Bahkan,

               Secara makro, kedua jalur kerjasama ini—pembangunan alternatif dan perbaikan                                              capaian tertingginya adalah saat pejabat tersebut tidak hanya mewakili negaranya

               livelihood—perlu  dilihat  sebagai  “pintu  masuk”  menuju  kerjasama-kerjasama  vital                                    saja, melainkan juga mewakili negara-negara ASEAN.
               lainnya, termasuk misalnya berbagi intelijen dan latihan gabungan bagi para penegak                                 5.)  Lingkar konsentrik keempat  adalah  Australia dan  Selandia  Baru,  khususnya
               hukum di bidang narkotika. Lagi-lagi kerjasama di bidang penelitian dapat masuk                                           dalam posisi mereka sebagai negara tujuan (lihat gambar di bawah). Posisi kedua

               untuk  juga mengawal kerjasama  ini, sekaligus juga sebagai wahana untuk  mulai                                           negara sebagai negara tujuan tidak lain adalah karena harga ecerannya yang bisa
               bertukar informasi-informasi lapangan, sebelum nantinya meningkat ke informasi                                            dibilang di antara yang paling tinggi (lihat grafik di bawah). Dengan keadaan seperti
               sensitif.                                                                                                                 ini, maka kedua negara memiliki kepentingan yang teramat besar pada suksesnya

          3.)  Lingkar konsentrik  ketiga  adalah  Tiongkok. Indonesia  perlu  meningkatkan                                              upaya-upaya pencegahan yang dilakukan oleh Indonesia dan negara-negara yang

               kerjasama anti-narkotika dengan Tiongkok, khususnya dalam rangka membendung                                               secara geografis lebih dekat dengan “jantung produksi” di Myanmar, dan karenanya


            220   United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), Synthetic Drugs in East and Southeast Asia. Latest developments and challenges;
          Pardo, Kilmer, dan Huang, “Contemporary Asian Drug Policy: Insights and Opportunities for Change.”                          222   Simon Norton, Australia–China law enforcement cooperation (Australian Strategic Policy Institute, 2019).
            221   John Wojcik, “Southeast Asia has a synthetic drug problem, China has key stake in fixing it,” Oxford Political Review, 15 Agustus   223   “Australia re-signs landmark deal with China,” Australian Federal Police, 13 Desember 2018, https://www.afp.gov.au/news-media/
          2020, http://oxfordpoliticalreview.com/2020/08/15/southeast-asia-has-a-synthetic-drug-problem-china-has-key-stake-in-fixing-it/#_ftn5.  media-releases/australia-re-signs-landmark-deal-china.


            160     Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense)                                                                               Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense)   161
                    Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
                                                                                                                                                                                  Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179