Page 172 - [210126] Laporan Akhir Riset Active Defense (Book View)
P. 172

Rekomendasi                                                                                                                                                                                                    Rekomendasi




               Dalam upaya implementasinya, obligasi narkotika dapat mengambil dua jalur pilihan:                                        Implikasi teknis jika pembiayaan P4GN berada dalam framework SDGs Bond adalah

                                                                                                                                         proyek  dan  program P4GN  harus  didaftarkan  dalam proyek  dan  program SDGs
          1.)  Pertama,  berdiri  dalam  bond  framework  tersendiri  yang  terdefinisi  secara  khas
               dalam use  of  proceeds, evaluation  and  selection,  management of  proceed,  dan                                        sebagaimana dilaporakan dalam publikasi Indonesia’s Sustainable Development Projects
               reporting—empat prinsip penerbitan bond. Ini artinya Narcotics Bond membutuhkan                                           2019-2030.  219   Ini  artinya P4GN  perlu  lebih  dulu  menyusun  daftar  eligible projects

               organisasi tersendiri yang menginisiasi, mengembangkan, dan mengawal bond sejak                                           and program dengan rujukan publikasi di atas. Menariknya, dengan mekanisme ini
               pre-issuance  hingga  post-issuance.  Konsultasi  khusus  disarankan  kepada  Badan                                       pressing monitoring akan bertambah. Selain melalui kanal politik, sosial, dan pasar,
               Kebijakan Fiskal (BKF), Dirjen Anggaran (DJA), dan Dirjen Pengelolaan Pembiayaan                                          ada pula tambahan pengawasan teknokratis karena P4GN berada di dalam sistem

               dan Risiko (DJPPR) untuk inisiasi dan budget tagging.                                                                     teknokrasi SDGs dalam karakternya tersendiri. Secara organisasional, konsultasi
                                                                                                                                         intensif dengan Bappenas dan Kementerian Keuangan (khususnya tiga unit eselon 1
               Potensi kesulitan  di tingkat  global adalah belum adanya rujukan—justru  malah                                           yang disebutkan di atas) amat diperlukan.
               Narcotics Bond akan menjadi rujukan bagi world market. Namun, dalam kerangka

               ICMA  (the  International  Capital  Market  Association),  Narcotics  Bond  dapat
               dikategorisasi sebagai social bond.  Potensi kesulitan  yang  lain adalah minimnya                                  8.2.2. Lingkar Konsentrik Diplomasi Anti-
               external reviewers, baik sebagai Second Party Opinion (SPO) maupun Third Party

               Assurance  (TPA)  dalam  pre-  dan  post-issuance.  Namun  demikian,  sepanjang                                                  Narkotika Indonesia
               konstruksi social bond ICMA digunakan, kesulitan ini secara potensial dapat dijawab.
               Bahkan, mengingat keunikan bond ini, dapat diduga external reviewers justru akan                                          Saran  strategis  yang  kami  usulkan  untuk  memulai  diplomasi  anti-narkotika

               menawarkan diri sehingga asumsi kelangkaan external reviewers dapat dipatahkan.                                     adalah  dengan  pertama-tama  menetapkan  lingkar  konsentrik  diplomasi.  Hal  ini  akan
                                                                                                                                   memudahkan BNN dalam melakukan dan mengukur prioritisasi fokus, perhatian, sumber
          2.)  Berada dalam bond framework SDGs yang sekarang tengah dikembangkan. Beberapa

               alasan untuk hal ini adalah nama BNN disebut dalam Metadata Indikator SDGs218                                       daya, dan juga risiko.
               Pilar  Pembangunan  Hukum  dan  Tata  Kelola  pada  Indikator  “16.3.2.(a):  Proporsi                               1.)  Lingkar konsentrik pertama adalah negara-negara Asia Tenggara yang berbatasan
               tahanan yang melebihi masa  penahanan terhadap seluruh jumlah tahanan.” Di                                                langsung  dengan  Indonesia,  khususnya  di  Indonesia  Barat.  Antara  lain:  Malaysia

               sini BNN disebut sebagai ‘sumber data’. Kemudian, lebih menukik dan substansial                                           dan Singapura.  Dengan  kedua  negara  ini,  Indonesia  sama-sama  memiliki
               daripada alasan pertama adalah pengendalian penyalahgunaan narkotika termasuk                                             kepentingan  nasional  untuk  mencegah  aliran  masuk  dari  wilayah  Segitiga  Emas,
               isu yang menjadi sasaran SDGs (Metadata Indikator SDGs Pilar Pembangunan Sosial).                                         khususnya  Myanmar.  Terhadap  negara  di  lingkar  konsentrik  ini,  misi  diplomatik
           “        “Target  3.5.  Memperkuat  pencegahan  dan  pengobatan  penyalahgunaan  zat,                                         pencegahan dan rehabilitasi. Untuk semakin meningkatkan trust, BNN juga bisa
                                                                                                                                         lebih  ditekankan  pada  berbagi  informasi, baik  intelijen  maupun  terkait program



                                                                                                                                         menginisiasi kerjasama yang lebih kultural: usulan utama kami adalah kerjasama
                  termasuk penyalahgunaan narkotika dan penggunaan alkohol yang membahayakan.
                  Indikator  3.5.1.(a).  Jumlah  penyalahguna  napza  yang  mendapatkan  pelayanan                                       di bidang penelitian bersama, dengan menggandeng masyarakat/universitas dari
                  rehabilitasi medis.                                                                                                    kedua belah pihak negara. Bahkan, akan jauh lebih baik lagi apabila itu dilakukan
                                                                                                                                         bebarengan dengan ketiga negara sekaligus.
                  Indikator 3.5.1.(b). Jumlah yang mengakses layanan pascarehabilitasi”
                                                                                                                                         Ide  penelitian  yang  bisa dieksplorasi  adalah  membangun  basis  data  prevalensi
                                                                                                                                         di kawasan. Ide ini sebenarnya juga yang menjadi dasar keluhan dari UNODC dan




            218   “Konsultasi Publik Rancangan Metadata Indikator SDGs Edisi II,” Kementerian PPN/Bappenas, 14 Agustus 2020, http://sdgs.
          bappenas.go.id/peta-jalan-tpb-sdgs-indonesia-dan-konsultasi-publik-rancangan-metadata-edisi-ii/.                            219   Kementerian PPN/Bappenas, Indonesia’s Sustainable Development Projects 2019-2030, 2020.


            158     Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense)                                                                               Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense)   159
                                                                                                                                                                                  Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
                    Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177