Page 175 - [210126] Laporan Akhir Riset Active Defense (Book View)
P. 175

Rekomendasi                                                                                      Rekomendasi




 RAND, 220  yaitu bahwa kurangnya data yang kredibel dan lintas-negara di Asia Tenggara.   prekursor dari negara Tirai Bambu tersebut. Di sini, kesuksesan Indonesia dalam

 Think tank lain dari Oxford juga menyayangkan minimnya kapasitas forensik negara-  mengonsolidasikan  dukungan  negara-negara  ASEAN  untuk  memberikan  tekanan
 negara Asia Tenggara. 221  Tentu saja pengembangan basis data ini sama sekali bukan   pada pemerintah Tiongkok menjadi penting. Sebagaimana di bagian sebelumnya,
 untuk menyenangkan ketiga organisasi besar ini. Namun ketiganya memiliki poin   sudah  dipaparkan  bagaimana  Tiongkok  mampu  “memecah”  kesatuan  yang

 penting  untuk  dijadikan  perhatian kita bersama. Dengan  data ini,  bukan  hanya   terbentuk di antara negara-negara ASEAN. Itu dilakukannya dengan model diplomasi
 kebijakan bisa menjadi lebih data-driven dan evidence-based. Terlebih penting lagi, ia   bilateral  dan  informal  seturut  “cara-cara  Asia”—gaya  diplomasi  yang  juga  dipakai
 bisa menjadi satu skor diplomasi Indonesia untuk membangun rezim anti-narkotika   negara-negara Asia Tenggara. Mengonsolidasikan sikap diplomatik yang sama

 di kawasan. Di luar kawasan—di hadapan UNODC dan RAND ini misalnya—inisiatif   di  kalangan  pemimpin Asia  Tenggara  adalah  modalitas  pertama dan  utama
 BNN akan diterima sebagai sinyal bahwa  Indonesia  sudah  mulai secara aktif   yang  dimiliki  Indonesia—dan  seluruh  negara  Asia  Tenggara—untuk  bisa  sukses
 mengambil peran kepemimpinan di bidang keamanan non-tradisional di kawasan,   berdiplomasi anti-narkotika dengan Tiongkok. Tidak ada cara lain. Capaian pertama

 khususnya soal narkotika.   kepemimpinan diplomatik Indonesia, dengan demikian, adalah persatuan ini.

 2.)  Lingkar konsentrik kedua adalah negara-negara Segitiga Emas, yaitu Thailand,   4.)  Dengan Indonesia berhasil menunjukkan kepemimpinan diplomatiknya, dan dengan
 Laos, dan Myanmar. Strategi diplomasi ke negara-negara ini mesti masuk dengan   persatuan  negara-negara  Asia  Tenggara,  kita  bisa  masuk  ke  diskusi  soal  capaian

 memberi penekanan pada pengembangan pembangunan alternatif di masyarakat   diplomatik  kedua.  Kami  melihat  bahwa  model  kerjasama  dengan  Tiongkok  yang
 rural  di  daerah  produsen,  khususnya  di  daerah  perbatasan  di  sungai  Mekong.   bisa  dibilang  terbaik  dan  terkuat  soal  kebijakan  anti-narkotika  ini  adalah  dengan
 Alternatif yang dimaksud tentunya adalah yang di luar ketergantungan pada bisnis   Australia. Dalam laporan Australian  Strategic Policy  Institute,  hubungan  kedua

 narkotika dan yang berorientasi pada perbaikan livelihood yang sudah terlanjur   negara digambarkan amatlah dekat.  Kedekatannya bahkan sudah membuahkan
                                                           222
 dirusak oleh bisnis  dan industri  narkotika. Untuk  ini, BNN perlu memaksimalkan   penerimaan  terhadap  sedikitnya  enam anggota penghubung  (liaison  officers)  AFP
 diplomasi  track two  (yaitu  non-pemerintah),  khususnya  dengan,  misalnya,  bisnis   (Polisi  Australia)  untuk  tinggal  di  Tiongkok.  AFP  dan  Tiongkok  pun  sudah  sampai

 startup, LSM, lembaga keagamaan, dan juga universitas (dalam kerangka Pengabdian   menjalin operasi gabungan bersama sedikitnya 68 kali sejak 2015, yaitu Task Force
 Masyarakat).  Pula  untuk  memperlancar  ini,  kolaborasi  erat  dengan  perwakilan-  Blaze, dan bahkan masih terus diperpanjang sampai hari ini.  Dengan kata lain,
                                                                                        223
 perwakilan tetap kita (PTRI) di negara-negara ini perlu ditingkatkan karena adalah   kita  bisa  memvisikan  bahwa  capaian  misi  diplomatik  dengan  Tiongkok  adalah
 tupoksi mereka untuk menjadi fasilitator utama kerjasama ini.   penempatan pejabat penghubung untuk tinggal dan beroperasi di sana. Bahkan,

 Secara makro, kedua jalur kerjasama ini—pembangunan alternatif dan perbaikan   capaian tertingginya adalah saat pejabat tersebut tidak hanya mewakili negaranya

 livelihood—perlu  dilihat  sebagai  “pintu  masuk”  menuju  kerjasama-kerjasama  vital   saja, melainkan juga mewakili negara-negara ASEAN.
 lainnya, termasuk misalnya berbagi intelijen dan latihan gabungan bagi para penegak   5.)  Lingkar konsentrik keempat  adalah  Australia dan  Selandia  Baru,  khususnya
 hukum di bidang narkotika. Lagi-lagi kerjasama di bidang penelitian dapat masuk   dalam posisi mereka sebagai negara tujuan (lihat gambar di bawah). Posisi kedua

 untuk  juga mengawal kerjasama  ini, sekaligus juga sebagai wahana untuk  mulai   negara sebagai negara tujuan tidak lain adalah karena harga ecerannya yang bisa
 bertukar informasi-informasi lapangan, sebelum nantinya meningkat ke informasi   dibilang di antara yang paling tinggi (lihat grafik di bawah). Dengan keadaan seperti
 sensitif.        ini, maka kedua negara memiliki kepentingan yang teramat besar pada suksesnya

 3.)  Lingkar konsentrik  ketiga  adalah  Tiongkok. Indonesia  perlu  meningkatkan   upaya-upaya pencegahan yang dilakukan oleh Indonesia dan negara-negara yang

 kerjasama anti-narkotika dengan Tiongkok, khususnya dalam rangka membendung   secara geografis lebih dekat dengan “jantung produksi” di Myanmar, dan karenanya


 220   United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), Synthetic Drugs in East and Southeast Asia. Latest developments and challenges;
 Pardo, Kilmer, dan Huang, “Contemporary Asian Drug Policy: Insights and Opportunities for Change.”  222   Simon Norton, Australia–China law enforcement cooperation (Australian Strategic Policy Institute, 2019).
 221   John Wojcik, “Southeast Asia has a synthetic drug problem, China has key stake in fixing it,” Oxford Political Review, 15 Agustus   223   “Australia re-signs landmark deal with China,” Australian Federal Police, 13 Desember 2018, https://www.afp.gov.au/news-media/
 2020, http://oxfordpoliticalreview.com/2020/08/15/southeast-asia-has-a-synthetic-drug-problem-china-has-key-stake-in-fixing-it/#_ftn5.  media-releases/australia-re-signs-landmark-deal-china.


 160  Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense)   Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense)   161
 Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
                                                           Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180