Page 247 - [210126] Laporan Akhir Riset Active Defense (Book View)
P. 247

Lampiran: Ringkasan Temuan Lapangan     Lampiran: Ringkasan Temuan Lapangan





 No  Provinsi – Lokasi  Ringkasan Temuan & Rekomendasi dari  No  Provinsi – Lokasi  Ringkasan Temuan & Rekomendasi dari
 Subjek Penelitian
                                                                   Subjek Penelitian

 tepat  di  sinilah  pemikiran  seperti  itu  akan  berkembang  menjadi   lebih  ditekankan  kepada  pemberantasan gembong  internasional
 bahaya yang tidak akan pernah memberhentikan kegagalan P4GN;  yang memang bisa dibuktikan menjadi supplier dan pemasok
 4.  Peraturan Bersama yang  disepakati  oleh  sejumlah  Instansi   bagi Negara-negara di dunia, bukan hanya sekadar ke Indonesia.
 Kementerian/Lembaga terkait Narkotika haruslah ‘menebal’   Harapannya  adalah  bahwa langkah  pemberantasan selanjutnya
 di  dalam praktik  dan  implementasinya. Patut disadari bahwa   bukan  ‘habis-habisan’  diarahkan  ke  dalam  negeri  melainkan
 sejumlah  Kementerian/Lembaga tersebut  berada  juga  di  dalam   ke luar negeri, untuk  mematikan akar  persoalannya dari luar
 TAT,  yang  artinya,  setiap  instansi  Kementerian/Lembaga  harus   Indonesia. Sementara  perihal di dalam lebih besar diserahkan
 saling transparan dalam persoalan data, informasi, implementasi   kepada mekanisme pencegahan berbasis kepada rehabilitasi dan
 teknis, perumusan masalah dan kebijakan, dan evaluasi berkala.   ‘penegakan hukum ringan’;
 Karena  jika  tidak  bisa  dilakukan  demikian,  maka apalah  artinya   6.  Dikarenakan belum adanya BNNK Sambas, maka  diharapkan
 menjunjung Peraturan Bersama. Dalam konteks ‘dugaan mayoritas   kepada  BNNK  Singkawang  &  BNNP  Pontianak  untuk  selalu  rutin
 elemen masyarakat  tentang  pengendalian  narkotika dari dalam   membangun  capacity building  kepada unsur pemerintahan
 penjara’ jelas sangat meresahkan dan seolah menjadi “duri dalam   vertikal dan horizontal di Sambas dan sekitarnya . Capacity building
 daging” yang akan terus menyakiti/melukai program-program yang   diperlukan karena dinamika peredaran gelap dan penyalahgunaan
 dicetuskan lewat kolaborasi instansi-instansi kementerian/Lembaga   narkoba sangatlah dinamis dan selalu mutakhir. BNN sebagai
 tersebut, termasuk  rumusan  P4GN.  Jika memang benar bahwa   leading  sector yang diwakili  oleh kehadiran BNNP Pontianak
 dugaan  tersebut terbukti, maka sebenarnya pihak  Kementerian   dan  atau BNNK  Singkawang diharapkan  untuk  selalu melakukan
 Hukum  dan  HAM,  yang  dalam  hal  ini  dibebankan  kepada  Ditjen   capacity building  kepada  insititusi  vertikal dan  horizontal  agar
 PAS,  justru  dapat  secara aktif  berkolaborasi menuntaskan   memili kapasitas dan kapabilitas pengetahuan yang selalu terkini
 persoalan-demi-persoalan  yang  menggerogoti  instansi,  dan   perihal masalah narkoba;
 akhirnya menularkan ketidakpercayaan publik  terhadapnya.   7.  BNN melalui kehadiran/representasi BNNK Singkawang dan BNNP
 Klaim dari sejumlah wawancara memastikan bahwa peredaran   Pontianak diharapkan lebih berani, dan lebih yakin untuk tampil
 dan  pengendalian  narkoba dari dalam penjara sangat  bisa   secara visual  diruang  publik,  agar masyarakat merasa  yakin  dan
 dilakukan dan terbuka untuk dijalankan. Rekomendasi khususnya   percaya bahwa BNN adalah penjuru bagi upaya P4GN di wilayah
 adalah, bahwa selain melibatkan instansi/lembaga Pemerintah   perbatasan dan  Indonesia.  BNNP  Pontianak  harus  selalu  hadir
 untuk  masuk  dan  melakukan  evaluasi  secara transparan, wajib   selama BNNK Sambas belum berdiri agar diharapkan kepercayaan
 untuk  mengikutsertakan  instansi/lembaga  swasta  atau  elemen   masyarakat terjaga dan  yakin  terhadap  keamanan dari  bahaya
 masyarakat untuk  terlibat dalam mengevaluasi  peredaran   narkotika/narkoba, sekaligus  BNNP  Pontianak  juga  dapat
 narkoba—yang konon semakin menguat- dari penjara. Selain itu,   menyesuaikan materi dan kemasan sosialisasi mengikuti konteks
 dalam pemusatan TAT terhadap pemakai/ penyalahguna/ pecandu   lokal Sambas dimana kegiatan tersebut dilakukan, agar masyarakat
 narkotika juga penting diperhatikan untuk melibatkan partisipasi   lebih mudah menerima dan tidak sekedar merasa digurui;
 aktif elemen masyarakat untuk menjadi tandem Pemerintah dalam   8.   BNN melalui BNNP Pontianak dapat menjalin koordinasi dan
 melakukan asesmen (baik  asesmen hukum  maupun asesmen   kerjasama yang terukur, terarah, dan siginifkan dengan pelibatan
 medis).  Bukan  untuk  mencampuri, melainkan  untuk  melengkapi   pihak keraton Sambas. Hal tersebut dikarenakan bahwa kesakralan
 dimensi   pemahaman   dari   kekurangan-kelemahan   pihak   keraton Sambas sampai saat ini masih diakui dan diperhitungkan
 Pemerintah selama ini  dalam mengimplementasikan  asesmen   oleh masyarakat  Sambas. Hal itu semain tampak ketika pihak
 narkotika, khususnya terhadap pecandu atau kasus-kasus lain yang   keraton  menjadi  salah  satu  media/perantara  pecahnya  konflik
 semestinya dilakukan rehabilitasi dan bukannya pemidanaan;  dan  kekerasan  etnis  Madura  oleh  sejumlah  suku  di  Kalimantan
 5.  Di sejumlah  daerah di  Kalimantan  Barat, telah muncul  narcotics   Barat dengan secara spiritual keraton memandikan para pemuda
 kingpin  secara lokal  yang  ternyata menguasai  aset dan  menjadi   dan masyarakat yang akan berhadapan/berperang  dengan  etnis
 ‘tokoh  terpandang’  di  daerahnya, selain juga  para kingpin  ini   Madura tersebut;
 sangat  aman  “bermain”  di  daerah/wilayahnya:  semisal  ada  yang   9.    Pengambil-alihan  melalui  revisi  peraturan  terkait  dengan  pusat-
 diduga  berprofesi  sebagai  pemilik  kapal  penangkap  ikan  namun   pusat rehabilitasi swasta milik masyarakat yang untuk selanjutnya
 memiliki pelabuhan  sendiri dan penjagaan yang ketat bak   bernaung di bawah kendali dan arahan BNN. Terbukti bahwa dari
 istana kepresidenan.  BNN  perlu  menyingkap  “permainan”  yang   semua pengelolaan pusat rehabilitasi yang dikelola oleh Pemerintah,
 diduga  terjadi di dalam Indonesia  ini sebagai langkah mengurai   BNN menempati peringkat paling baik di antara dua instansi yang
 pemberantasan.  Untuk  selanjutnya,  BNN  tentu  harus  berfokus   lain yaitu: Kemensos dan Kemenkes (menurut penilaian dan hasil
 kepada  pengungkapan  jaringan  sindikat  narkotika  internasional   blusukan Ombudsman RI ke lapangan tahun 2019; sebagaimana
 yang sudah dipastikan tidak berada di dalam Indonesia, melainkan   pernyataan Adrianus Meliala, Komisioner Ombudsman RI kepada
 di  luar negeri. Efek heroisme pemberantasan ke depan  harus   Media-massa);






 232  Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense)   Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense)   233
                                                           Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
 Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
   242   243   244   245   246   247   248   249   250   251   252