Page 246 - [210126] Laporan Akhir Riset Active Defense (Book View)
P. 246

Lampiran: Ringkasan Temuan Lapangan                                                                                       Lampiran: Ringkasan Temuan Lapangan





            No     Provinsi – Lokasi                Ringkasan Temuan & Rekomendasi dari                                               No     Provinsi – Lokasi                Ringkasan Temuan & Rekomendasi dari
                                                                 Subjek Penelitian
                                                                                                                                                                                           Subjek Penelitian

                                             tepat  di  sinilah  pemikiran  seperti  itu  akan  berkembang  menjadi                                                    lebih  ditekankan  kepada  pemberantasan gembong  internasional
                                             bahaya yang tidak akan pernah memberhentikan kegagalan P4GN;                                                              yang memang bisa dibuktikan menjadi supplier dan pemasok
                                          4.  Peraturan Bersama yang  disepakati  oleh  sejumlah  Instansi                                                             bagi Negara-negara di dunia, bukan hanya sekadar ke Indonesia.
                                             Kementerian/Lembaga terkait Narkotika haruslah ‘menebal’                                                                  Harapannya  adalah  bahwa langkah  pemberantasan selanjutnya
                                             di  dalam praktik  dan  implementasinya. Patut disadari bahwa                                                             bukan  ‘habis-habisan’  diarahkan  ke  dalam  negeri  melainkan
                                             sejumlah  Kementerian/Lembaga tersebut  berada  juga  di  dalam                                                           ke luar negeri, untuk  mematikan akar  persoalannya dari luar
                                             TAT,  yang  artinya,  setiap  instansi  Kementerian/Lembaga  harus                                                        Indonesia. Sementara  perihal di dalam lebih besar diserahkan
                                             saling transparan dalam persoalan data, informasi, implementasi                                                           kepada mekanisme pencegahan berbasis kepada rehabilitasi dan
                                             teknis, perumusan masalah dan kebijakan, dan evaluasi berkala.                                                            ‘penegakan hukum ringan’;
                                             Karena  jika  tidak  bisa  dilakukan  demikian,  maka apalah  artinya                                                  6.  Dikarenakan belum adanya BNNK Sambas, maka  diharapkan
                                             menjunjung Peraturan Bersama. Dalam konteks ‘dugaan mayoritas                                                             kepada  BNNK  Singkawang  &  BNNP  Pontianak  untuk  selalu  rutin
                                             elemen masyarakat  tentang  pengendalian  narkotika dari dalam                                                            membangun  capacity building  kepada unsur pemerintahan
                                             penjara’ jelas sangat meresahkan dan seolah menjadi “duri dalam                                                           vertikal dan horizontal di Sambas dan sekitarnya . Capacity building
                                             daging” yang akan terus menyakiti/melukai program-program yang                                                            diperlukan karena dinamika peredaran gelap dan penyalahgunaan
                                             dicetuskan lewat kolaborasi instansi-instansi kementerian/Lembaga                                                         narkoba sangatlah dinamis dan selalu mutakhir. BNN sebagai
                                             tersebut, termasuk  rumusan  P4GN.  Jika memang benar bahwa                                                               leading  sector yang diwakili  oleh kehadiran BNNP Pontianak
                                             dugaan  tersebut terbukti, maka sebenarnya pihak  Kementerian                                                             dan  atau BNNK  Singkawang diharapkan  untuk  selalu melakukan
                                             Hukum  dan  HAM,  yang  dalam  hal  ini  dibebankan  kepada  Ditjen                                                       capacity building  kepada  insititusi  vertikal dan  horizontal  agar
                                             PAS,  justru  dapat  secara aktif  berkolaborasi menuntaskan                                                              memili kapasitas dan kapabilitas pengetahuan yang selalu terkini
                                             persoalan-demi-persoalan  yang  menggerogoti  instansi,  dan                                                              perihal masalah narkoba;
                                             akhirnya menularkan ketidakpercayaan publik  terhadapnya.                                                              7.  BNN melalui kehadiran/representasi BNNK Singkawang dan BNNP
                                             Klaim dari sejumlah wawancara memastikan bahwa peredaran                                                                  Pontianak diharapkan lebih berani, dan lebih yakin untuk tampil
                                             dan  pengendalian  narkoba dari dalam penjara sangat  bisa                                                                secara visual  diruang  publik,  agar masyarakat merasa  yakin  dan
                                             dilakukan dan terbuka untuk dijalankan. Rekomendasi khususnya                                                             percaya bahwa BNN adalah penjuru bagi upaya P4GN di wilayah
                                             adalah, bahwa selain melibatkan instansi/lembaga Pemerintah                                                               perbatasan dan  Indonesia.  BNNP  Pontianak  harus  selalu  hadir
                                             untuk  masuk  dan  melakukan  evaluasi  secara transparan, wajib                                                          selama BNNK Sambas belum berdiri agar diharapkan kepercayaan
                                             untuk  mengikutsertakan  instansi/lembaga  swasta  atau  elemen                                                           masyarakat terjaga dan  yakin  terhadap  keamanan dari  bahaya
                                             masyarakat untuk  terlibat dalam mengevaluasi  peredaran                                                                  narkotika/narkoba, sekaligus  BNNP  Pontianak  juga  dapat
                                             narkoba—yang konon semakin menguat- dari penjara. Selain itu,                                                             menyesuaikan materi dan kemasan sosialisasi mengikuti konteks
                                             dalam pemusatan TAT terhadap pemakai/ penyalahguna/ pecandu                                                               lokal Sambas dimana kegiatan tersebut dilakukan, agar masyarakat
                                             narkotika juga penting diperhatikan untuk melibatkan partisipasi                                                          lebih mudah menerima dan tidak sekedar merasa digurui;
                                             aktif elemen masyarakat untuk menjadi tandem Pemerintah dalam                                                          8.   BNN melalui BNNP Pontianak dapat menjalin koordinasi dan
                                             melakukan asesmen (baik  asesmen hukum  maupun asesmen                                                                    kerjasama yang terukur, terarah, dan siginifkan dengan pelibatan
                                             medis).  Bukan  untuk  mencampuri, melainkan  untuk  melengkapi                                                           pihak keraton Sambas. Hal tersebut dikarenakan bahwa kesakralan
                                             dimensi    pemahaman     dari   kekurangan-kelemahan     pihak                                                            keraton Sambas sampai saat ini masih diakui dan diperhitungkan
                                             Pemerintah selama ini  dalam mengimplementasikan  asesmen                                                                 oleh masyarakat  Sambas. Hal itu semain tampak ketika pihak
                                             narkotika, khususnya terhadap pecandu atau kasus-kasus lain yang                                                          keraton  menjadi  salah  satu  media/perantara  pecahnya  konflik
                                             semestinya dilakukan rehabilitasi dan bukannya pemidanaan;                                                                dan  kekerasan  etnis  Madura  oleh  sejumlah  suku  di  Kalimantan
                                          5.  Di sejumlah  daerah di  Kalimantan  Barat, telah muncul  narcotics                                                       Barat dengan secara spiritual keraton memandikan para pemuda
                                             kingpin  secara lokal  yang  ternyata menguasai  aset dan  menjadi                                                        dan masyarakat yang akan berhadapan/berperang  dengan  etnis
                                             ‘tokoh  terpandang’  di  daerahnya, selain juga  para kingpin  ini                                                        Madura tersebut;
                                             sangat  aman  “bermain”  di  daerah/wilayahnya:  semisal  ada  yang                                                    9.    Pengambil-alihan  melalui  revisi  peraturan  terkait  dengan  pusat-
                                             diduga  berprofesi  sebagai  pemilik  kapal  penangkap  ikan  namun                                                       pusat rehabilitasi swasta milik masyarakat yang untuk selanjutnya
                                             memiliki pelabuhan  sendiri dan penjagaan yang ketat bak                                                                  bernaung di bawah kendali dan arahan BNN. Terbukti bahwa dari
                                             istana kepresidenan.  BNN  perlu  menyingkap  “permainan”  yang                                                           semua pengelolaan pusat rehabilitasi yang dikelola oleh Pemerintah,
                                             diduga  terjadi di dalam Indonesia  ini sebagai langkah mengurai                                                          BNN menempati peringkat paling baik di antara dua instansi yang
                                             pemberantasan.  Untuk  selanjutnya,  BNN  tentu  harus  berfokus                                                          lain yaitu: Kemensos dan Kemenkes (menurut penilaian dan hasil
                                             kepada  pengungkapan  jaringan  sindikat  narkotika  internasional                                                        blusukan Ombudsman RI ke lapangan tahun 2019; sebagaimana
                                             yang sudah dipastikan tidak berada di dalam Indonesia, melainkan                                                          pernyataan Adrianus Meliala, Komisioner Ombudsman RI kepada
                                             di  luar negeri. Efek heroisme pemberantasan ke depan  harus                                                              Media-massa);






            232     Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense)                                                                               Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense)   233
                                                                                                                                                                                  Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
                    Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250   251