Page 66 - Grafis Islam 05-Islam, Dialog Toleransi, Kebangsaan
P. 66
menghilangkan identitas komponen- karena ketua eksekutif diberikan
komponennya, tetapi sejarah PPP kepada Mintaredja dari Parmusi.
berikutnya kerap ditandai oleh konflik- Rois Aam NU Kiai Bisri Syansuri juga
konflik antara keempat komponen ini menjadi presiden Majelis Syuro PPP,
dalam pembagian jatah kursi. Dalam dewan ulama yang menurut teorinya
konflik-konflik itu, NU lebih sering menjadi dapat mengeluarkan fatwa yang secara
faksi yang dirugikan. Bagi NU, peleburan konstitusional harus diikuti partai.
diri ke dalam PPP seperti kembali ke masa Berulangkali, saat-saat kritis selama
ketika menjadi bagian dari Masyumi. Tidak 1970-an, Kiai Bisri mengeluarkan
sulit meramalkan bahwa sebagian problem keputusan tegas tentang pendirian
dan konflik lama kembali meledak karena partai.
adanya ketimpangan antara kekuasaan
massa pendukung yang besar dan jumlah Kiai Bisri adalah pemimpin yang lebih
politikus yang berkeahlian. suka menghindari konflik dengan
pemerintah tapi menolak bersikap
Sebagai kelompok dominan di dalam PPP. kompromi apabila menyangkut prinsip
Anggota NU mendapatkan jatah yang adil agama. Hal inilah yang justru membuat
dalam jabatan pengurus. Ketua Umum Kiai Bisri terlibat dalam benturan
PBNU Idham Chalid diberi kedudukan serius dengan pemerintah. Pertama,
bergengsi walaupun kurang berpengaruh ketika rencana undang-undang
BUKU 5 Islam, Dialog Toleransi, Kebangsaan
53
Warga antri memilih di Pemilu 1971.
Sumber foto: Kompas (Hendianto).