Page 126 - E-MODUL PRODI PIAUD PJOK
P. 126
pertumbuhan darah, serta menciptakan lingkungan lokal yang tidak normal, sehingga jaringan
yang meradang tidak bekerja secara normal (Banun & Merry, 2018).
Fase peradangan akut merupakan termin awal dari pemugaran jaringan tubuh.Fase akut dimulai
pada 24-72 jam pertama setelah cedera (pasca cedera).Respons tubuh terhadap cedera yaitu
hiperemis. Hiperemia merupahan peningkatan aliran darah dan cairan ke luka/tempat cedera
(Christie et al., 2018; Drg. Fredy Mardiyantoro, 2017). Apabila diikuti dengan kerusakan pada
pembuluh darah menyebabkan perdarahan di jaringan sekitarnya, yang mengaktifkan reseptor
nyeri di ujung saraf bebas sehingga menyebabkan pasien merasakan nyeri.
H. Dislokasi
Dislokasi adalah kerusakan sendi yang terjadi ketika tulang patah dan keluar dari
posisinya.Dislokasi dapat terjadi di semua sendi tubuh seperti bahu, jari, lutut dan sendi lainnya.
Mereka yang sudah terkena berisiko akan terkena lagi (Hastuti, 2006; Mangus et al., 2002).
1. Gejala Dislokasi
Sendi yang terkena gejala dislokasi biasanya berwarna merah atau hitam dan cepat
membengkak dan memar.Selain itu, bentuk sendi juga tampak tidak normal, karena bergeser
dari lokasi yang sebenarnya.Sendi penderita dislokasi juga terasa nyeri bahkan mati rasa saat
digerakkan.
2. Komplikasi Dislokasi
a. Peradangan sendi yang cedera. Orang lanjut usia berisiko lebih tinggi mengalami masalah
ini.
b. kerusakan saraf dan pembuluh darah di sekitar persendian.
c. Rusaknya otot (robek), ligamen, dan jaringan yang menghubungkan otot ke tulang (ligamen)
pada sendi yang cedera.
d. Peningkatan risiko cedera tulang sendi yang terkilir.
120 E-modul Pendidikan Jasmani Untuk Mahasiswa Piaud