Page 11 - 16. CHERIE DIS SANG RATU RENANG
P. 11

“Tenang    sayang,    ga   ada    apa-apa    kok.”   Ujarnya   berusaha

                           menenangkanku.
                               Mama meletakkan tangannya di dahiku, “Ah ternyata Si cantik badannya
                           panas,”

                               “Ga  apa-apa,  sebentar  mama  ambilkan  obat  penurun  demam.  Jangan
                           menangis sayang…”Mama berkata sambil terus memandangiku dan berusaha
                           menenangkan keresahanku dengan kata-katanya yang sangat meyakinkan.

                               “Ya, Ma.”Jawabku sambil mengusap airmata yang menetes di pipiku.
                               Sungguh  aku  sangat  risau  akan  kondisiku  yang  menurutku  tidak

                           biasanya.
                               Kutahu  memang  mama  selalu  punya  persediaan  obat  yang  biasa  kami
                           sekeluarga gunakan. Mama mengambil obat penurun panas di kotak obat dan

                           mengambil  sendok  lalu  menuangkannya  dengan  hati-hati  supaya  tidak  ada
                           obat yang tumpah.
                               “Bismillah.”Katanya dengan lembut.

                               Aku  minum  obat  penurun  panas  dan  mencoba  untuk  tetap  tenang.
                           Kupandangi  wajah  mama  yang  sedang  menutup  botol  obat  dengan  sangat
                           hati-hati, sambil berkata “Kamu istirahat dulu aja ya, nggak usah sekolah dulu.

                           Nanti mama coba telepon ibu Dwi untuk mengabari kondisi kamu.” Katanya
                           sambil menarik selimutku lagi menutupinya hingga bagian dada.
























                               “Ya Ma, terima kasih.”Jawabku sambil memejamkan mata.







                                                                                                     7
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16