Page 31 - MANUAL OP BENDUNG KLEPEK
P. 31

MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN

                                                                 Bendung Klepek D.I. PACAL Di Kabupaten Bojonegoro


                                  dapat lebih besar 10% dengan Rencana Pola Tanam, jika terjadi musim
                                  rendeng yang berkepanjangan selama dua tahun berurutan dan jika telah
                                  lima tahun berurutan, maka pola ketersediaan air menjadi normal kembali
                                  (Analisis 1, analisis 2 dan analisis 3 - formulir eksploitasi).
                             c.  Kesesuaian  antara  jenis  tanaman,  lahan  dan  pola  tanam  yang
                                  diprioritaskan  pada  pemilihan  komoditi  yang  mempunyai  nilai  ekonomi
                                  tinggi (Dinas Pertanian).
                             d.  Sasaran  produksi  setiap  komoditi  yang  disesuaikan  Program  dan
                                  Kebijaksanaan pemerintah dalam hal rencana tata tanam secara nasional
                                  (Pemerintah Daerah).
                         (4). Balai  Pengembangan  Sumber  Daya  Air  (Balai  PSDA  )  enerima  tindasan

                             RTTG  (Formulir  27-E).  Selain  dikirim  ke  Balai  Pengembangan  Sumber  Air
                             Satuan Wilayah Sungai (Balai PSAWS), tindasan RTTG ini harus masuk ke
                             Propinsi awal Oktober.
                         (5). Rapat koordinasi Panitia Irigasi menetapkan dan mengeluarkan Rencana Tata
                             Tanam  diharapkan  dapat  diterbitkan  pada  akhir  September  oleh  Dinas
                             Pengairan Kabupaten, disalin pada formulir 26-E untuk Musim tanam Hujan
                             (MH),  sedangkan  untuk  Musim  Kemarau  (MK.I  dan  MK.II)  diterbitkan  pada
                             akhir Januari, dan disalin pada Formulir 26a-E.
                         Formulir 26a-E dan Formulir 26b-E, selanjutnya dikirim ke UPT Dinas Pengairan
                         sebagai  dasar  mengisi  Formulir  25-E  usulan  HIPPA.  Sebelum  diserahkan  ke
                         HIPPA,  Formulir  25-E  ini  dimintakan  persetujuan  terlebih  dahulu  pada  Panitia
                         Irigasi tingkat kecamatan dan diharapkan dapat diterima oleh HIPPA pada bulan
                         Oktober dekade I.


                     4.1.4.Periode Pengeringan Saluran

                         Operasi  jaringan  irigasi  tidak  terlepas  dari  kegiatan  pemeliharaan  saluran  dan
                         bangunan.  Salah  satu  kegiatan  pemeliharaan  adalah  inspeksi  bangunan  dan
                         saluran.  Inspeksi  pada  bagian  saluran  dan  bangunan  dibawah  permukaan  air,
                         dapat dilaksanakan secara teliti jika dilakukan pengeringan saluran. Pengeringan
                         ini dilaksanakan pada saat kebutuhan air tanaman minimum atau pada peralihan
                         musim tanam.
                         Berdasarkan  rencana  tata  tanam  di  daerah  irigasi  ini,  pengeringan  saluran
                         dilakukan  dua  kali  dengan  lama  setiap  pengeringan  selama  10  hari.  Periode
                         pengeringan  ini  merupakan  periode  pengeringan  rutin  yang  dipergunakan  untuk
                         inspeksi  dari  saluran  dan  bangunan  secara  teliti.  Selain  pengeringan  rutin,  jika
                         terjadi pengeringan akibat kerusakan saluran atau bangunan yang membutuhkan
                         perbaikan dengan segera maka dilakukan pengeringan darurat.
                         Adapun uraian dan prosedur masing-masing pengeringan adalah sebagai berikut :





                                                                                                      24
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36