Page 35 - MANUAL OP BENDUNG KLEPEK
P. 35

MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN

                                                                 Bendung Klepek D.I. PACAL Di Kabupaten Bojonegoro


                                Tabel 1.4-3.Koefisien Tanaman
                                                     Tanaman                           Koefisien
                                                                                       Tanaman
                                 Polowijo, rosella, tembakau                              1.0
                                 Padi Rendeng        Persemaian                          20.0
                                                     Pengolahan Tanah                    10.0
                                                     Pertumbuhan                          4.0
                                 Padi Gadu Ijin      Persemaian                          20.0
                                                     Pengolahan Tanah                     6.0
                                                     Pertumbuhan                          4.0
                                 Padi Gadu Tak Ijin  Semua tahap pertumbuhan              1.0
                                 Tebu                Cemplong/Garap                       1.5
                                                     Bibit/Muda                           1.5
                                                     Tua                                  0.0

                             b.  Setelah diperoleh nilai efisiensi saluran maka dilakukan perhitungan LPR(t)
                                dengan persamaan :


                                          LPR +  LPR +   ....... LPR
                                 LPR( t) =    1       2          n
                                                     e i
                                keterangan :
                                LPR(t)                    =  LPR tersier pada titik kontrol (Ha.pol)
                                LPR1, LPR2, …. , LPRn     =  LPR  tersier  yang  tercatat  pada  setiap  petak
                                                             tersier atau sub. saluran sekunder (Ha.pol)
                                ei                        =  efisiensi saluran sekunder


                                Perhitungan  LPR(t)  setiap  saluran  sekunder,  kemudian  dilanjutkan  pada
                                Saluran primer dengan pembagi efisiensi saluran primer.
                             c.  Berdasarkan  hasil  perhitungan  LPR(t)  maka  dilakukan  perhitungan  untuk
                                FPR(t)10 hari yang lalu dengan persamaan sebagai berikut :
                                             Q
                                 FPR (t ) =
                                          LPR (t )
                                keterangan :

                                FPR(t)         =  Faktor Polowijo  Relatip tersier (l/detik/Ha.pol)
                                Q              =  debit intake waduk pacal (l/detik)
                                Nilai FPR(t) yang diperoleh dibandingkan dengan FPR(t) eksploitasi guna
                                evaluasi kondisi sistem pemberian air.
                                FPR(t) Eksploitasi merupakan FPR(t) yang dihitung  berdasarkan rencana
                                tata  tanam  dan  telah  disesuaikan  dengan  karakteristik  saluran.  FPR(t)
                                Eksploitasi  tidak  dihitung  setiap  saat,  tetapi  dipakai  sebagai  pedoman






                                                                                                      28
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40