Page 29 - B7_290121 BUKU PSIKOLOGI KEPRIBADIAN Rev
P. 29
2. Pengaruh Kekuatan Prediksi CS stimulus baru ini tidak dimunculkan kembali, maka, CR akan
kembali seperti semula.
Di muka telah dijelaskan tentang kekuatan prediksi CS atas
kemunculan UCS. CS yang lebih besar kekuatan prediksinya, akan 3. Inhibisi Terpendam
memunculkan CR lebih besar. Berkaitan dengan proses pemudaran,
dijelaskan bahwa proses pemudaran akan dicapai lebih cepat atas Inhibisi jenis ini dilakukan dengan memperlambat kemunculan CS-
CR yang didapat dari CS yang mempunyai prediksi kehadiran UCS UCS secara bersama. Dengan begitu kekuatan prediksi CS atas
lebih besar. Sebaliknya, pemudaran akan lebih lambat terhadap CR kehadiran UCS akan menurun. Akan tetapi, CR akan muncul
yang terbentuk dari CS yang tingkat prediksinya lebih rendah. Hal seperti semula ketika CS dan UCS hadir secara berpasangan lagi.
ini karena tingkat spekulasi CS lebih tinggi.
3. Durasi penampakan CS tanpa UCS 4. Inhibisi dari Penundaan
Dalam proses pemudaran yang menentukan tingkat keberhasilannya
adalah total durasi penampakan CS tanpa UCS, bukannya frekuensi Inhibisi jenis terjadi karena terjadi penundaan atas munculnya CR,
berapa kali ia nampak. Dalam sebuah penelitian menunjukkan karena jarak antara CS dan UCS. Misal ketika kita masuk restoran.
bahwa total durasi penampakan CS tanpa UCS yang lebih besar, Kita menunda keluarnya air liur, sampai makanan tersedia.
menunjukkan tingkat pemudaran yang lebih tinggi.
5. Terganggunya Inhibisi
Spontaneous Spontaneous Recovery
Recovery Dalam bagian yang telah lalu, telah disampaikan bahwa
Dalam proses pemudaran ini, tidak menutup kemungkinan, CR akan kemunculan stimulus baru selama kondisioning menyebabkan
muncul kembali seperti semula. Peristiwa ini disebut recovery tercegahnya kemunculan CR. Hal yang sama akan terjadi dalam
spontan atau pemulihan CR secara spontan. inhibisi. Munculnya stimulus baru akan mengacaukan proses
inhibisi, karena stimulus baru itu justru akan memancing
kemunculan CR. Peristiwa semacam ini disebut disinhibition.
Proses-proses Proses-proses Pencegahan lainnya
Pencegahan Penerapan Desensitisasi Sistematis, Penerapan Teori Pavlov dalam Terapi
Lainnya 1. Inhibisi yang terkondisikan Teori Pavlov
Inhibisi adalah pencegahan munculnya CR karena CS. Salah dalam Terapi Teori Kondisioning Pavlov bisa digunakan untuk mengubah
satunya adalah dengan menampilkan CS yang bersifat negatif. perilaku phobia. Prosedur yang disebut dengan desensitisasi
Contohnya adalah untuk memudarkan CR berupa rasa lapar ketika sistematis ini, telah digunakan untuk menghilangkan phobia.
melihat kulkas, karena mengasosiasikannya dengan makanan. Misalnya seseorang sangat takut dalam ujian. Ketakutan ini bisa
Kulkas, dalam kondisi tadi merupakan CS positif. Inhibisi bisa saja disebabkan dirinya tidak menguasasi pelajaran. Apa yang dapat
dilakukan dengan mengosongkan kulkas. Kulkas kosong adalah CS dilakukan agar ia bisa menjalani ujian tanpa merasa takut?
negatif, yang bisa mencegah munculnya CR. Inhibisi semacam ini Jawabannya adalah desensitisasi sistematis, suatu terapi yang
disebut conditioned inhibition. dikembangkan oleh Joseph Wolpe, untuk menghalangi munculnya
rasa takut dan menekan perilaku phobia. Terapi Wolpe ini
2. Inhibisi Eksternal menggunakan Teori Kondisioning Pavlov.
Inhibisi eksternal adalah inhibisi yang dilakukan dengan
menampilkan stimulus baru. Pemunculan stimulus baru dalam
kondisioning dapat menghalangi CR. Akan tetapi jika kemudian
18 Teori Belajar (Behavioristik)
Teori Belajar (Behavioristik) Halaman 18
Teori Belajar (Behavioristik) Halaman 19