Page 31 - B7_290121 BUKU PSIKOLOGI KEPRIBADIAN Rev
P. 31

Perawatan   Perawatan secara klinis                                                                               stimulus-stimulus itu. Selanjutnya adalah fase kontra kondisioning.
                Secara Klinis                                                                                                        Pasien disuruh untuk rileks, sambil membayangkan peristiwa yang
                               Wolpe (1958) percaya phobia manusia dapat dihapuskan dengan                                           menakutkan, dari yang paling rendah tingkat ketakutan pasien,
                               cara yang serupa dengan yang  ia gunakan terhadap kucingnya. Ia                                       kemudian secara bertahap sampai tingkat yang paling menakutkan.
                               menggunakan tiga  macam cara untuk inhibisi; relaksasi dan                                            Hingga pada akhirnya pasien tidak merasa takut lagi ketika
                               pernyataan tegas.                                                                                     menggambarkan peristiwa-periatiwa itu.
                               Terapi Wolpe yang menggunakan relaksasi untuk menolak balik
                               perilaku phobia   manusia disebut desensitisasi    sistematis.                            Penerapan   Penerapan dalam Dunia Pendidikan
                               Desensitisasi melibatkan relaksasi selagi membayangkan peristiwa                        dalam Dunia
                               yang  menyebabkan ketakutan. Untuk mempromosikan relaksasi,                              Pendidikan   Karena keterbatasan referensi, agak sulit mencari gambaran tentang
                               Wolpe menggunakan satu rangkaian latihan otot yang telah                                              hasil penelitian empiris tentang penerapan teori Pavlov ini dalam
                               dikembangkan Jacobson    tahun 1938. Latihan ini melibatkan                                           dunia pendidikan, apalagi  penerapan dalam kelas. Beberapa
                               penegangan otot tertentu  dan kemudian melepaskan tegangan atau                                       eksperimen yang dilakukan di Amerika Serikat tidak membuahkan
                               proses  pengenduran.  Penegangan  dihubungkan  dengan  ketakutan                                      hasil yang memuaskan. Yang paling populer adalah penggunaan
                               dan pengenduran adalah relaksasi. Pasien  menegangkan dan                                             teori Pavlov di dunia psikologi klinis.    Akan tetapi di sini akan
                               merelaksasi  kelompok otot utama itu dalam suatu urutan spesifik.                                     dicoba  untuk menerapkan  berbagai  prinsip  teori  kondisioning
                               Relaksasi sangat efektif ketika fase penegangan akhir dilakukan                                       Pavlov dalam dunia pendidikan dengan menggunakan analogi.
                               selama 10 detik diikuti relaksasi selama 10 sampai 15 detik. Sebuah
                               prosedur khusus membutuhkan 30 sampai 40 menit untuk                                                  Kondisioning dengan UCS yang menyenangkan
                               melengkapi proses itu. Tetapi, dalam terapi selanjutnya pasien
                               membutuhkan lebih sedikit waktu karena mereka lebih siap untuk                                        Kondisioning ini  akan  memunculkan respon yang menyenangkan
                               menjalani relaksasi.                                                                                  ketika subyek berinteraksi dengan CS. Kondisi menyenangkan itu
                                                                                                                                     sendiri merupakan kondisi psikologis yang sangat diperlukan untuk
                               Pelaksanaan desensitisasi mencakup empat langkah: (1) penyusunan                                      meningkatkan efektivitas belajar,  membuat anak merasa nyaman,
                               hirarki kegelisahan, (2) pelatihan relaksasi, (3) kontra kondisioning,                                meningkatkan  minat  dan  motivasi  anak  untuk  masuk  sekolah.
                               yaitu pemasangan relaksasi dengan stimulus yang ditakuti, (4)                                         Seperti dalam kasus Maya pada contoh di muka, tersedianya UCS
                               pengukuran sejauh mana pasien dapat berinteraksi dengan obyek                                         yang menimbulkan perasaan senang sangat diperlukan. Untuk itu,
                               yang ditakuti. Dalam  tahapan pertama, pasien disuruh untuk                                           dunia pendidikan perlu untuk mengembangkan sistem komunikasi,
                               menyusun  rangkaian tingkatan peristiwa yang  menakutkan yang                                         pola hubungan pendidik-subyek didik, metode pembelajaran,
                               berhubungan dengan kegelisahan (ketakutan) mereka. Mereka                                             lingkungan, baik fisik maupun non-fisik yang memunculkan
                               menyusun   mulai  dari tingkat yang paling rendah tingkat                                             perasaan senang dalam diri subyek didik. Disamping itu, perlu
                               ketakutannya, sampai yang paling tinggi.                                                              dimunculkan berbagai  media pembelajaran, yang selain bisa
                                                                                                                                     menambah daya imajinasi, juga membantu proses asosiasi, sehingga
                               Paul  (1969) mengenalkan  dua  jenis hirarki  utama:  tematik  dan                                    akan  mempermudah dan sekaligus  meningkatkan pemahaman
                               ruang-waktu. Dalam hirarki tematik, peristiwa dihubungkan dengan                                      subyek didik.
                               suatu tema dasar. Masing-masing peristiwa di dalam hirarki
                               berhubungan dengan ketakutannya dari kemungkinan kegagalan                                            Kondisioning dengan UCS yang tidak menyenangkan
                               dalam pekerjaannya. Sedangkan hirarki ruang-waktu berdasar pada
                               perilaku phobia di mana intensitas ketakutan ditentukan oleh jarak                                    UCS yang tidak menyenangkan akan memunculkan perilaku
                               (psikis atau waktu) kepada obyek yang menakutkan itu.                                                 penghindaran (avoidance behavior). Subyek akan merespon dengan
                                                                                                                                     upaya agar tidak berada dalam kondisi tersebut. UCS itu bisa
                               Setelah itu pasien belajar melakukan relaksasi untuk mencegah                                         berbentuk hukuman. Akan tetapi bentuk hukuman harus diupayakan
                               generalisasi relaksasi terhadap stimulus yang bersifat hirarkis agar                                  agar bersifat mendidik dan tidak memunculkan kesan yang negatif,
                               tidak menghalangi ketepatan pengukuran tingkat ketakutan terhadap                                     yang  akan  menghalangi  kesan  menyenangkan  dari  kondisioning



             20 Teori Belajar (Behavioristik)

                               Teori Belajar (Behavioristik)                   Halaman  20                                           Teori Belajar (Behavioristik)                    Halaman  21
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36