Page 28 - B7_290121 BUKU PSIKOLOGI KEPRIBADIAN Rev
P. 28

kemudian ia tidak pernah mau datang lagi ke restoran  itu. Mereka
                               berperilaku begitu karena di waktu lampau pernah mengalami sakit
                               ketika melakukan hal yang sama. Kemudian mengasosiasikan tomat
                               dan restoran dengan rasa sakit lewat konsisioning Pavlov yang lebih
                               spesifik disebut  Flavor-Aversion Learning yang terkondisikan
                               (conditioned flavor-aversion).

                               Penelitian  John Garcia mengungkapkan bahwa hewan juga bisa
                               melakukan asosiasi terhadap rasa tertentu kepada rasa sakit.
                               Meskipun tikus-tikus menyukai rasa manis dan mengonsumsinya
                               dalam jumlah besar, Garcia menemukan bahwa tikus itu tidak akan
                               mengonsumsinya jika hal itu diikuti oleh rasa sakit. Garcia melalui
                               melakukan percobaan dengan membuat rasa sakit pada tikus lewat
                               bantuan sinar X setelah tikus itu mengonsumsi rasa manis. Tikus itu
                               kemudian menolak makanan atau minuman yang mengandung rasa
                               manis.


                               Apakah ketidaksukaan seseorang terhadap  makanan tertentu
                               mencerminkan pembentukan sikap penolakan rasa? Nampaknya
                               beralasan  bahwa penolakan seseorang terhadap makanan tertentu
                               disebabkan karena ia pernah makan makanan itu lalu  mengalami
                               sakit karenanya. Meskipun rasa sakit itu tidak terjadi lagi  setelah
                               beberapa  jam  kemudian, pelaku  tetap  saja melakukan  penolakan
                               terhadap makanan itu. Dari sisi usia, respon penolakan rasa ini lebih
                               banyak terjadi pada usia antara 6 dan 12 tahun, dibanding di luar
                               usia tersebut.
                       Proses  Proses Penghilangan
                  Pemudaran    Dari pembahasan di atas, kita mengetahui proses penkondisian yang
                               menumbuhkan CR. Keberadaan CR dalam diri seseorang seringkali
                               menyebabkan ketidaknyamanan dalam hidup. Bagian ini akan
                               menjelaskan tentang pola-pola yang bisa digunakan dalam proses
                               pemudaran (extinction) atas CR yang telah diperoleh.


                 Faktor yang  Beberapa  Hal  yang  dapat  Mempengaruhi  Cepat  Lambatnya
              Mempengaruhi  Pemudaran
                  Pemudaran
                               1. Kekuatan CR

                               Semakin kuat ikatan antara CS-CR, maka proses pemudaran CR
                               akan semakin sulit.  Meskipun beberapa penelitian  menemukan
                               adanya resistensi atas pemudaran CR lebih kuat pada CR yang
                               mempunyai tingkat capaian lebih tinggi, namun hal itu tidak berlaku
                               mutlak.





                                                               Teori Belajar (Behavioristik)  17


                               Teori Belajar (Behavioristik)                    Halaman  17
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33