Page 53 - B7_290121 BUKU PSIKOLOGI KEPRIBADIAN Rev
P. 53
Asumsi kedua yaitu bahwa kepribadian manusia bersifat Dinamika 2. Ekspektasi (E)
dipelajari. Kepribadian tidak diatur berdasarkan usia perkembangan Kepribadian : Prediksi
tertentu, melainkan dapat diubah atau dimodifikasi selama manusia Merujuk pada ekspektasi seseorang bahwa suatu penguatan
mampu untuk belajar. Walaupun akumulasi dari pengalaman Perilaku Spesifik spesifik atau seperangkat penguatan akan terjadi dalam suatu situasi.
terdahulu memberikan kepribadian ke suatu stabilitas, kita akan Rotter berbeda pendapat dengan Skinner, menurutnya probabilitas
selalu responsif terhadap perubahan melalui pengalaman baru. ditentukan secara subjektif oleh masing-masing orang. Ekspektasi
Asumsi ketiga yaitu kepribadian mempunyai kesatuan dapat dikategorikan sebagai berikut:
mendasar, mempunyai stabilitas relatif. Manusia belajar untuk a. Ekspektasi umum (generalizes expectancies-GE)
mengevaluasi pengalaman baru atas dasar pengalaman terdahulu.
Evaluasi yang relatif konstan ini membawa kesatuan yang lebih Dipelajari melalui pengalaman terdahulu dari suatu respons tertentu
besar untuk membentuk suatu kepribadian. atau respons yang mirip, didasari keyakinan bahwa suatu perilaku
Hipotesis keempat yaitu motivasi terarah berdasarkan tujuan. akan diikuti oleh penguatan positif. Contohnya seorang siswa yang
Rotter menolak bahwa manusia termotivasi untuk menurunkan telah berprestasi karena telah giat belajar lalu diberi penguatan
ketegangan atau mencari kesenangan. Ia berpendapat bahwa positif seperti penghargaan, maka ia mempunyai ekspektasi untuk
perilaku manusia berada pada ekspektasi yang akan mengarahkan meraih penghargaan lagi di masa yang akan datang. Oleh karena
mereka mencapai tujuan tersebut. itu, ia tetap bekerja keras untuk belajar.
Hipotesis kelima yaitu manusia mampu untuk mengantisipasi b. Ekspektasi spesifik (E Prime-E’)
kejadian. Rotter meyakini bahwa manusia menggunakan persepsinya Berkombinasi dengan ekspektasi umum pada penguatan tertentu.
untuk mengevaluasi penguatan dengan cara mengetahui arah Sebagai contoh, siswa mempunyai ekspektasi umum bahwa
pergerakan ke arah kejadiaan yang akan diantisipasi.
tingkatan nilai akademik akan memberikan penghar-gaan berupa
nilai yang baik, tetapi ia mengetahui bila ia melakukan kerja keras
Dinamika
Dinamika Rotter mengajukan empat variabel yang harus dianalisis untuk yang sama pada kelas bahasa Prancis yang menurutnya sulit,
Kepribadian : membuat prediksi yang akurat dalam suatu situasi yang spesifik.
Kepribadian : Prediksi Keempat variabel itu adalah: maka ia tidak dapat penghargaan sama sekali.
Prediksi Perilaku
Perilaku Spoesifik 1. Potensi Perilaku (behaviour potential-BP) c. Ekspektasi Total
Spoesifik
Yaitu kemungkinan bahwa suatu respons tertentu akan terjadi Disebut juga dengan kesuksesan. Adalah hasil dari ekspektasi umum
pada suatu waktu dan tempat. Sebagai contoh saat melihat dengan ekspektasi sepesifik seseorang. Hal ini menentukan seberapa
seseorang berjalan ke arah restoran, beberapa potensi perilaku besar usaha seseorang dalam mencapai tujuannya.
akan muncul diantaranya perilaku untu membeli makanan, hanya
melewati saja, maupun menodong kasir. 3. Nilai Penguatan (Reinforcement Value-RV)
Potensi perilaku dalam situasi apapun adalah suatu fungsi dari
ekspektasi dan nilai penguatan. Apabila potensi perilaku Yaitu kecenderungan pilihan yang dijatuhkan seseorang pada
membawa 70% ekspektasi dan membawa penguatan positif lebih suatu penguatan tertentu saat kemungkinan terjadinya penguatan-
besar, maka dapat dibuat prediksi mengenai kejadian relatif yang penguatan tersebut bernilai sama namun macamnya berbeda.
mungkin terjadi. Contohnya menodong kasir membawa Nilai penguatan dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:
penguatan positif lebih besar daripada membeli atau memesan
makanan, maka perilaku tersebut yang lebih berpotensi terjadi. a. Penguatan internal dan eksternal
Pendekatan kedua atas prediksi adalah asumsi bahwa nilai
penguatan bersifat konstan dan ekspektasi bervariasi. Bila total Internal berkaitan dengan persepsi individu tersebut, sedangkan
penguatan dari tiap perilaku yang mungkin dilakukan bernilai eksternal berasal dari nilai yang diberikan masyarakat atau budaya
sama, maka yang ekspektasinya paling tinggi, itu yang mungkin individu tersebut. Penguatan internal dan eksternal ini dapat
terjadi. bertentangan satu sama lain. Contohnya, dalam pemilihan
sebuah genre film.
42 Teori Belajar (Behavioristik)
Teori Belajar (Behavioristik) Halaman 42
Teori Belajar (Behavioristik) Halaman 43