Page 56 - B7_290121 BUKU PSIKOLOGI KEPRIBADIAN Rev
P. 56
Rotter mengajukan sebuah rumusan untuk memprediksi
Rumusan perilaku umum dengan memasukan keempat variabel tersebut.
Rotter mengajukan sebuah rumusan untuk memprediksi
Prediksi Dasar Rumusan ini merepresentasikan cara memprediksi yang cenderung
Rumusan perilaku umum dengan memasukan keempat variabel tersebut.
Rotter mengajukan sebuah rumusan untuk memprediksi
Rumusan
Prediksi Dasar idealis daripada realistis, dan tidak ada nilai pasti yang dapat
Rumusan ini merepresentasikan cara memprediksi yang cenderung
perilaku umum dengan memasukan keempat variabel tersebut.
diambil dari rumusan ini.
Prediksi Dasar idealis daripada realistis, dan tidak ada nilai pasti yang dapat
Rumusan ini merepresentasikan cara memprediksi yang cenderung
diambil dari rumusan ini.
idealis daripada realistis, dan tidak ada nilai pasti yang dapat
diambil dari rumusan ini.
BP : Potensi Perilaku ra : Penguatan
xI : Perilaku x di situasi I E : Ekspektasi
BP : Potensi Perilaku ra : Penguatan
sI : Situasi Psikologis RV : Nilai Penguatan
xI : Perilaku x di situasi I : Ekspektasi
ra E
BP
: Penguatan
: Potensi Perilaku
: Situasi Psikologis E RV : Nilai Penguatan
xI sI
: Ekspektasi
: Perilaku x di situasi I
sI : Situasi Psikologis RV : Nilai Penguatan
Rumusan tersebut dapat dibaca sebagai berikut: potensi dari
perilaku x untuk dapat terjadi dalam situasi I, dalam hubungannya
Rumusan tersebut dapat dibaca sebagai berikut: potensi dari
dengan penguatan a adalah fungsi dari ekspektasi bahwa perilaku x
perilaku x untuk dapat terjadi dalam situasi I, dalam hubungannya
Rumusan tersebut dapat dibaca sebagai berikut: potensi dari
akan diikuti oleh penguatan a dalam situasi I dan nilai penguatan
perilaku x untuk dapat terjadi dalam situasi I, dalam hubungannya a
dengan penguatan a adalah fungsi dari ekspektasi bahwa perilaku x
dengan penguatan a adalah fungsi dari ekspektasi bahwa perilaku x a
dalam situasi I. oleh penguatan a dalam situasi I dan nilai penguatan
akan diikuti
Contoh kasus La Juan, seorang mahasiswa yang berbakat
akan diikuti oleh penguatan a dalam situasi I dan nilai penguatan a
dalam situasi I.
dalam situasi I. akademis, mengikuti kegiatan perkuliahan yang
Contoh
dalam bidang kasus La Juan, seorang mahasiswa yang berbakat
untuk
Contoh kasus La Juan, seorang mahasiswa yang berbakat
dalam bidang akademis, mengikuti kegiatan perkuliahan yang
membosankan (sI), membuat potensi perilaku (BP)
dalam bidang akademis, mengikuti kegiatan perkuliahan yang
untuk
membosankan (sI), membuat potensi perilaku (BP)
merebahkan kepala di meja (perilaku x) dengan tujuan untuk tidur
membosankan (sI), membuat potensi perilaku (BP) untuk
(r a) adalah hasil fungsi dari Ekspektasi (Ex) akan diikuti oleh
merebahkan kepala di meja (perilaku x) dengan tujuan untuk tidur
merebahkan kepala di meja (perilaku x) dengan tujuan untuk tidur
(r a) adalah hasil fungsi dari Ekspektasi (Ex) akan diikuti oleh
kegiatan tidur (r a) dalam situasi kelas tertentu (sI), ditambah dengan
(r a) adalah hasil fungsi dari Ekspektasi (Ex) akan diikuti oleh
kegiatan tidur (r a) dalam situasi kelas tertentu (sI), ditambah dengan
pengukuran setinggi apa keinginannya untuk tidur (RV) dalam
kegiatan tidur (r a) dalam situasi kelas tertentu (sI), ditambah dengan
pengukuran setinggi apa keinginannya untuk tidur (RV) dalam
situasi spesifik (s).
pengukuran setinggi apa keinginannya untuk tidur (RV) dalam
situasi spesifik (s).
situasi spesifik (s).
Memprediksi Untuk memprediksi perilaku umum hampir sama dengan
Memprediksi Untuk memprediksi perilaku umum hampir sama dengan
memprediksi perilaku spesifik. Yaitu terdapatnya ekspektasi dan
Perilaku
Memprediksi Untuk memprediksi perilaku umum hampir sama dengan
memprediksi perilaku spesifik. Yaitu terdapatnya ekspektasi dan
kebutuhan. Rotter (1982) mendefinisikan kebutuhan sebagai
Perilaku
Umum
kebutuhan. Rotter (1982) mendefinisikan kebutuhan sebagai
Perilaku memprediksi perilaku spesifik. Yaitu terdapatnya ekspektasi dan
Umum
perilaku atau seperangkat perilaku yang dilihat orang dapat
perilaku atau seperangkat perilaku yang dilihat orang dapat
Umum kebutuhan. Rotter (1982) mendefinisikan kebutuhan sebagai
menggerakkan mereka ke arah suatu tujuan. Kebutuhan merupakan
perilaku atau seperangkat perilaku yang dilihat orang dapat
menggerakkan mereka ke arah suatu tujuan. Kebutuhan merupakan
indikator dari tujuan perilaku. Perbedaan antara kebutuhan dan
menggerakkan mereka ke arah suatu tujuan. Kebutuhan merupakan
indikator dari tujuan perilaku. Perbedaan antara kebutuhan dan
tujuan hanya bersifat semantik. Kebutuhan dibagi dalam beberapa
indikator dari tujuan perilaku. Perbedaan antara kebutuhan dan
tujuan hanya bersifat semantik. Kebutuhan dibagi dalam beberapa
kategori, yaitu:
tujuan hanya bersifat semantik. Kebutuhan dibagi dalam beberapa
kategori, yaitu:
a. Pengakuan Status
kategori, yaitu:
a. Pengakuan Status
a. Pengakuan Status
Meliputi kebutuhan untuk diakui oleh orang lain. Hal tersebut dapat
Meliputi kebutuhan untuk diakui oleh orang lain. Hal tersebut dapat
berupa sekolah, olahraga, pekerjaan, hobi, penamilan, maupun status
Meliputi kebutuhan untuk diakui oleh orang lain. Hal tersebut dapat
berupa sekolah, olahraga, pekerjaan, hobi, penamilan, maupun status
berupa sekolah, olahraga, pekerjaan, hobi, penamilan, maupun status
sosial ekonomi.
sosial ekonomi.
sosial ekonomi.
b. Dominansi
b. Dominansi
b. Dominansi
Yaitu kebutuhan untuk mengendalikan orang lain untuk
orang lain untuk
Yaitu kebutuhan untuk mengendalikan
orang lain untuk
Yaitu kebutuhan untuk mengendalikan
mendapatkan kekuasaan di antara teman-teman, keluarga, kolega,
mendapatkan kekuasaan di antara teman-teman, keluarga, kolega,
mendapatkan kekuasaan di antara teman-teman, keluarga, kolega,
atasan, dan bawahan. Contoh spesifik dominansi adalah memersuasi
atasan, dan bawahan. Contoh spesifik dominansi adalah memersuasi
atasan, dan bawahan. Contoh spesifik dominansi adalah memersuasi
kolega untuk menerima ide seseorang.
kolega untuk menerima ide seseorang.
kolega untuk menerima ide seseorang.
Teori Belajar (Behavioristik) Halaman 45
Teori Belajar (Behavioristik)
Halaman 45
Teori Belajar (Behavioristik) Halaman 45
Teori Belajar (Behavioristik) 45