Page 61 - B7_290121 BUKU PSIKOLOGI KEPRIBADIAN Rev
P. 61
Dalam beberapa tahun, peneliti masih belum bisa Mischel dan Shoda percaya bahwa variasi dalam perilaku dapat
mendukung konsistensi dari kepribadian yang didasari situasi. dijelaskan dalam bentuk “Jika A, maka X; tetapi jika B, maka Y”.
Contohnya pada penelitian tahun 1928 oleh Hugh Hartshorne
dan Mark May, mereka menemukan bahwa anak-anak sekolah Sebagai contoh, “ jika seseorang diminta sesuatu oleh istrinya,
yang jujur pada satu situasi dapat berbohong dalam situasi ia akan bereaksi dengan melakukan agresi, tetapi jika orang tersebut
yang lain. diminta sesuatu oleh atasannya, ia akan segera mengiyakan”.
Mischel dan Shoda beranggapan bahwa dimintai sesuatu oleh 2
2. Interaksi Manusia-Situasi orang yang berbeda tidak dapat dijadikan sebagai stimulus yang
Mischel melihat bahwa individu bukan wadah kosong sama. Perilaku orang tersebut bukanlah tidak konsisten dan mampu
tanpa ada sifat kepribadian yang bertahan di dalamnya. Ia merefleksikan pola stabil dari sebuah reaksi.
mengakui bahwa kebanyakan orang memiliki suatu Teori ini tidak mengatakan bahwa perilaku merupakan
konsistensi dalam perilaku mereka, tetapi ia bersikeras bahwa kepribadian yang stabil dan umum. Dalam arti lain, perilaku orang
situasilah yang mempunyai dampak kuat pada perilaku tadi merupakan pola variabilitas yang disebut tanda perilaku dari
tersebut. Pendapat Mischel untuk menjadikan sikap sebagai kepribadian, yang merupakan perilakunya yang konsisten dalam
prediktor perilaku didasari bukan pada ketidakstabilan berbagai macam situasi.
temporal melainkan ketidak-konsisten dari satu situasi ke
situasi yang lain. Ia juga melihat bahwa disposisi dasar dapat a. Prediksi Perilaku
distabilkan dari waktu ke waktu.
Sebagai contoh, seorang mahasiswa yang dikenal baik Pernyataan mendasar Mischel mengenai teorinya
dalam akademis mungkin tidak bisa menjaga kebersihan dari adalah:
kamarnya. Hal tersebut terjadi mungkin dikarenakan “ Jika kepribadian merupakan sistem stabil yang terus
kurangnya informasi bagaimana caranya menjaga kebersihan memproses informasi situasi eksternal dan internal, maka
kamar yang benar. Melalui contoh tersebut dapat dilihat ketika individu dihadapkan pada situasi-situasi berbeda,
bahwa situasi yang spesifik berinteraksi dengan kompetensi, perilaku mereka bisa tetap atau berubah sesuai dengan situasi
ketertarikan, tujuan, nila-nilai, ekspektasi dari individu dapat tersebut”
memprediksikan perilaku. Asumsinya bahwa kepribadian memiliki dtabilitas teporal
Pandangan ini menjelaskan bahwa perilaku tidak dan bahwasanya perilaku dapat bervariasi dari satu situasi ke
dipengaruhi oleh sikap umum melainkan dari persepsi situasi yang lainnya. Hal ini juga mengasumsikan bahwa
individu akan diri mereka sendiri dalam tiap situasi. prediksi akan perilaku terletak pada bagaimana dan kapan
Pandangan kondisional ini berpegang pada teori bahwa variasi kognitif-afektif tersebut aktif.
perilaku dibentuk oleh disposisi personal ditambah proses-
proses spesifik dari kogniti dan afektif seseorang. Mischel
juga berpendapat bahwa kepercayaan, tujuan, kondisi dan b. Variabel-Variabel Situasi
perasaan individu yang berinteraksi dengan disposisi Mischel percaya bahwa pengaruh relatif dari variabel
tersebutlah yang membentuk perilaku. situasi dan kualitas pribadi dapat ditentukan dengan
mengobservasi keseragaman atau perbedaan dari reaksi
Untuk memecahkan masalah konsistensi klasik, Mischel dan manusia dalam suatu situasi tertentu.
Shoda memaparkan Sistem Kepribadian Afektif Kognitif (atau Dalam satu penelitian dari Mischel dan Erwin Staub
biasa disebut CAPS/ Cognitif-Affective Personality System) yang (1965) hasilnya melihat kondisi-kondisi mana yang
menjelaskan keberagaman dalam berbagai situasi dan juga stabilitas memengaruhi keputusan seseorang akan hadiah dan
dari perilaku dalam diri seseorang. menenmukan bahwa situasi dan ekspektasi seseorang akan
kesuksesan sangatlah penting.
Ketidak-konsisten perilaku seseorang didasari tidak hanya Ada juga penelitian dari Mischel dan Ebbe B. Ebbesen
oleh kesalahan acak maupun situasi semata. Melainkan, keduanya (1970) yang melihat apakah anak-anak mampu menggunakan
mampu memprediksikan perilaku yang merefleksikan pola variasi kemampuan kognitif mereka untuk mengubah kegiatan
dari individu. Sistem ini mampu memprediksikan bahwa perilaku menunggu yang membosankan demi hadiah yang membawa
individu dapat berubah dari satu situasi ke situasi yang lainnya tapi mereka kepada situasi yang menyenangkan. Percobaan
dengan pola yang berarti. ini terkenal dengan nama”Marshmallow Test”.
Teori Belajar (Behavioristik) Halaman 10
50 Teori Belajar (Behavioristik) Teori Belajar (Behavioristik) Halaman 12