Page 64 - B7_290121 BUKU PSIKOLOGI KEPRIBADIAN Rev
P. 64
Unit-unit kognitif dan Unit – Unit Kognitif dan Afektif
afektif
Unit – unit kognitif dan afektif meliputi semua aspek
psikologis, sosial, dan fisiologis dari manusia yang menyebabkan
mereka berinteraksi dengan lingkungan mereka dengan pola
variasi yang relatif stabil. Unit ini meliputi :
1. Strategi Pengkodean
Salah satu unit Kognitif-Afektif yang memengaruhi perilaku
adalah konstruk-konstruk personal individu dan juga strategi
pengkodean,
upaya
suatu
yaitu
mengkategorisasikan konstruk-konstruk personal yang diterima
dari eksternal. Individu
peristiwa yang
mengkodekan
sama dengan cara yang berbeda, yang membuktikan adanya
perbedaan diantara konstruk personal individu. Salah
satu
penelitian mengenai hal ini adalah penelitian yang dilakukan
oleh Mischel dan Bert Moore, yang mana mereka menemukan
bahwa anak-anak mampu mengubah situasi-situasi dengan
berkonsentrasi pada aspek yang dipilih dari stimulus tersebut.
2. Kompetensi dan Strategi Regulasi Diri
Mischel menggunakan istilah kompetensi menunjuk pada
beragam informasi yang kita dapatkan mengenai dunia dan
hubungan kita dengannya. Kompetensi kognitif umumnya
lebih stabil secara temporal maupun situasional dibandingkan
unit kognitif-afektif lainnya. Sesuai dengan teori regulasi diri
milik Bandura, Mischel juga yakin bahwa manusia
menggunakan strategi regulasi diri untuk mengontrol perilaku
mereka melalui tujuan dan konsekuensi yang dibuat sendiri.
3. Ekspektansi dan Keyakinan
Pengetahuan atas hipotesis atau keyakinan seseorang
mengenai hasil dari situasi apapun adalah prediktor yang lebih
baik atas perilaku daripada pengetahuan mengenai kemampuan
mereka untuk melakukan perilaku.
Jenis ekspektasi menurut Mischel: individu untuk
a. Ekspektasi perilaku-hasil: orang sering
menggunakan jenis ekspektasi ini dengan kerangka
“apabila...maka...”
b. Ekspektasi stimulus-hasil: merujuk pada banyak
kondisi stimulus yang memengaruhi kemungkinan
kon-sekuensi atas pola perilaku apa pun (Mischel
percaya bahwa ekspektasi ini penting untuk
memahami classical conditioning)
4. Tujuan dan Nilai
Teori Belajar (Behavioristik) Halaman 13
4. Tujuan dan Nilai
Manusia tidak bereaksi secara pasif pada situasitetapi secara
aktif dan terarah pada tujuan-tujuan. Mereka merumuskan tujuan,
Manusia tidak bereaksi secara pasif pada situasitetapi secara
4. Tujuan dan Nilai
merancang untuk mencapai tujuan dan kemudian menciptakan
aktif dan terarah pada tujuan-tujuan. Mereka merumuskan tujuan,
situasi mereka sendiri. Nilai, tujuan dan minat bersama dengan
merancang untuk mencapai tujuan dan kemudian menciptakan
Manusia tidak bereaksi secara pasif pada situasitetapi secara
kompetensi adalah beberapa dari unit kognitif-afektif yang
situasi mereka sendiri. Nilai, tujuan dan minat bersama dengan
aktif dan terarah pada tujuan-tujuan. Mereka merumuskan tujuan,
bersifat stabil.
kompetensi adalah beberapa dari unit kognitif-afektif yang
merancang untuk mencapai tujuan dan kemudian menciptakan
situasi mereka sendiri. Nilai, tujuan dan minat bersama dengan
bersifat stabil.
kompetensi adalah beberapa dari unit kognitif-afektif yang
5. Respon-Respon Afektif
bersifat stabil.
5. Respon-Respon Afektif
Diawal tahun 70an, teori Mischel kebanyakan merupakan
5. Respon-Respon Afektif
teori kognitif. Semua itu didasari pada asumsi bahwa pemikiran
Diawal tahun 70an, teori Mischel kebanyakan merupakan
individu dan proses-proses kognitif lainnya berinteraksi dengan
teori kognitif. Semua itu didasari pada asumsi bahwa pemikiran
Diawal tahun 70an, teori Mischel kebanyakan merupakan
sebuah situasi spesifik yang mampu merefleksikan perilaku.
individu dan proses-proses kognitif lainnya berinteraksi dengan
teori kognitif. Semua itu didasari pada asumsi bahwa pemikiran
Sejak saat itu, Mischel dan para mitranya menambahkan unit
sebuah situasi spesifik yang mampu merefleksikan perilaku.
individu dan proses-proses kognitif lainnya berinteraksi dengan
respon afektif ke dalam unit-unit kognitif-afektif ini. Respon-
Sejak saat itu, Mischel dan para mitranya menambahkan unit
sebuah situasi spesifik yang mampu merefleksikan perilaku.
respon afektif meliputi emosi, perasaan, dan reaksi fisiologis.
Sejak saat itu, Mischel dan para mitranya menambahkan unit
respon afektif ke dalam unit-unit kognitif-afektif ini. Respon-
Respon afektif ini tidak dapat dipisahkan dari proses kognitf
respon afektif ke dalam unit-unit kognitif-afektif ini. Respon-
respon afektif meliputi emosi, perasaan, dan reaksi fisiologis.
dan juga memengaruhi masing-masing unit kognitif-afektif
respon afektif meliputi emosi, perasaan, dan reaksi fisiologis.
Respon afektif ini tidak dapat dipisahkan dari proses kognitf
lainnya.
Respon afektif ini tidak dapat dipisahkan dari proses kognitf
dan juga memengaruhi masing-masing unit kognitif-afektif
dan juga memengaruhi masing-masing unit kognitif-afektif
lainnya.
lainnya.
Gambar 2.15 : Hubungan antara Kelima Unit Kognitif-Afektif
Gambar 2.15 : Hubungan antara Kelima Unit Kognitif-Afektif
Gambar 2.15 : Hubungan antara Kelima Unit Kognitif-Afektif
Teori Belajar (Behavioristik) 53
Teori Belajar (Behavioristik) Halaman 14
Teori Belajar (Behavioristik) Halaman 14
Teori Belajar (Behavioristik) Halaman 14