Page 59 - B7_290121 BUKU PSIKOLOGI KEPRIBADIAN Rev
P. 59
Sebagai contoh, seseorang yang memberikan nilai terhadap cinta, Kognitif Biografi Walter Mischel
mungkin tidak mempunyai keterampilan antarpribadi yang cukup Sosial : Walter
untuk mendapatkannya. Mischel Walter Mischel, lahir 22
Februari 1930. Bersama kakak-
Orang juga mungkin mempunyai kebebasan bergerak yang nya Teodore awalnya jadi filsuf
rendah, karena membuat evaluasi yang salah mengenai situasi di tumbuh di lingkungan kondu-
masa sekarang. Sebagai contoh, banyak orang memandang rendah sif tak jauh dari rumah Freud.
kemampuan intelektual mereka karena di masa lalu, seseorang Saat perkuliahan ia muak
yang
selalu
mengatakan kepada mereka bahwa mereka bodoh. Kemungkinan dengan dosen teori psikologi
mengajarkan
lain adalah orang memiliki kebebasan bergerak yang rendah karena melalui eksperimen tikus yang
mereka melakukan generalisasi, dari satu situasi ketika mereka menurutnya jauh dari manusia.
mungkin memang tidak memiliki kemampuan kepada situasi lain Perkembangan psikologi sosial
ketika mereka sebenarnya mempunyai kemampuan yang cukup kognitifnya memuncak saat
untuk berhasil. mengambil studi doktoral di Ohio State University pada
1953-1956. Kala itu di kampusnya terbagi menjadi dua
Kesimpulannya, seseorang yang tidak dapat menyesuaikan kubu, kubu Julian Rotter dan kubu George Kelly. Buku
diri dengan baik biasanya dicirikan oleh tujuan-tujuan yang tidak Mischel yang paling populer, Introduction to Personality.
realistis, perilaku yang tidak tepat, kemampuan yang tidak
mencukupi, atau ekspektasi yang terlampau rendah untuk dapat Sistem Kepribadian Psikolog dan nonpsikolog berasumsi bahwa individu
melakukan perilaku yang dibutuhkan untuk mendapatkan penguatan Kognitif Afektif memliki kepribadian yang berbeda-beda. Bukti selama ini
positif. menjelaskan bahwa individu berperilaku, berpikir dan juga
memiliki perasaan yang berbeda tergantung pada situasi
yang ada (Mischel, Shoda, & Ayduk, 2008). Tetapi masih
Permasalahan psikoterapi adalah permasalahan bagaimana terbilang sulit bagi peneliti untuk mendemonstrasikan
membuat perubahan pada perilaku melalui interaksi antara satu konsistensi dari perbedaan individu tersebut dalam berbagai
orang dengan orang lain. Dengan kata lain, permasalahan tersebut situasi.
adalah permasalahan pembelajaran manusia dalam situasi social”. Beberapa ahli, seperti Hans Eysenck dan Gordon
Perhatiannya lebih terfokus pada jangka panjang, mencakup Allport, percaya bahwa perilaku merupakan hasil dari
perubahan orientasi pasien mengenai kehidupan. kepribadian yang relatif stabil. Tetapi, Walter Mischel
menolak asumsi ini. Dalam penelitannya yang terbaru
Secara umum, tujuan dari terapi Rotter adalah untuk (Mischel, 1958, 1961a, 1961b) ia percaya bahwa perilaku
membawa kebebasan bergerak dan nilai kebutuhan agar selaras, pada umumnya merupakan fungsi dari situasi. Beberapa
sehingga akan mengurangi perilaku yang defensif atau menghindar. asumsi yang melatarbelakangi teori Mishel diantaranya:
Dua cara dasar untuk memenuhi tujuan terapi : (1) mengubah
kepentingan dari tujuan dan (2) mengeliminasi ekspektasi yang 1. Paradoks Konsistensi
terlalu rendah atas kesuksesan. Mischel melihat adanya kecenderungan orang awam dan
psikolog profesional percaya perilaku manusia relatif
Seorang terapis harus menjadi partisipan yang aktif dalam konsisten meskipun bukti empiris menunjukkan
interaksi social dengan pasien. Seorang terapis yang efektif banyak variasi dalam perilaku yang ia sebut sebagai
mempunyai karakteristik yang hangat dan penerimaan. Terapis Paradoks Konsistensi.
berusaha untuk mengurangi perbedaan antara nilai kebutuhan Contohnya, pada saat seseorang memilih anggota politik
dengan kebebasan bergerak dengan menolong pasien untuk mereka melihat bahwa orang tersebut jujur, dapat dipercaya
mengatur tujuan mereka dan mengajarkan mereka cara-cara yang dan memiliki integritas. Begitu pula pada saat manajer HRD
efektif untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. memilih karyawan dengan dasar bahwa mereka harus
memiliki loyalitas, kooperatif, pekerja keras, terorganisir dan
mampu bersosialisasi.
48 Teori Belajar (Behavioristik) Teori Belajar (Behavioristik) Halaman 9
Teori Belajar (Behavioristik) Halaman 7