Page 40 - Aplikasi-Sistem-Informasi-Dan-Manajemen-Laboratorium-SC
P. 40
Aplikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Laboratorium
5. Kebijakan Mutu
Untuk dapat mempertahankan konsistensi mutu data hasil pengujian/pemeriksaan
Laboratorium yang absah/valid dan tak terbantahkan, laboratorium pengujian/pemeriksaan
Laboratorium hendaknya merencanakan semua kegiatannya secara sistematik, sehingga
memberikan kepercayaan kepada Pelanggan bahwa data yang dihasilkan telah memenuhi
persyaratan mutu. Hal ini memungkinkan apabila laboratorium telah menetapkan,
menerapkan, dan memelihara SMM yang sesuai dengan ruang lingkup kegiatannya. Dengan
kata lain antara struktur organisasi, tanggung jawab, prosedur, proses, dan sumber daya untuk
menerapkan manajemen mutu harus terpadu. Unsur Sistem Manajemen Mutu (SMM)
tersebut harus didokumentasikan, dikomunikasikan, dimengerti, dan diterapkan oleh semua
Personel laboratorium di seluruh tingkatan organisasi.
Perlu dipahami bahwa SMM harus dikembangkan menjadi dokumen kerja yang merinci
kebijakan dan sasaran serta keterikatannya pada praktik berlaboratorium yang baik dan
benar. Dokumen tersebut dapat bermanfaat jika langkah yang diuraikan diikuti dengan benar
oleh personel yang tepat. Dokumen SMM penting untuk memberikan pengakuan terhadap
mutu laboratorium secara menyeluruh tetapi yang lebih penting adalah penerapan SMM yang
berhasil dan berdaya guna. Karena itu, dokumen SMM harus ditinjau kembali sedikitnya sekali
dalam setahun oleh personel yang berwenang untuk menjamin kesesuaian dan
keefektifannya secara berkesinambungan serta melakukan perubahan atau penyempurnaan
jika diperlukan.
Kebijakan dan sasaran SMM laboratorium biasanya didokumentasikan dalam suatu
manual mutu/panduan mutu. Manual mutu/panduan mutu merupakan kunci terpenting
dalam dokumentasi SMM, karena menerangkan secara jelas tentang komitmen laboratorium
terhadap mutu dengan jalan memberikan pandangan ke depan, kebijakan dan sasaran mutu,
sistem-sistemnya, prosedur-prosedurnya, serta instruksi kerja yang menjamin mutu data hasil
pengujian/pemeriksaan laboratorium.
Manual mutu/panduan mutu harus rnencakup atau menjadi acuan untuk prosedur
pendukung termasukjuga prosedur teknisnya. Hal ini harus menggambarkan struktur
dokumentasi yang digunakan dalam sistem manajemen. Peranan dan tanggung jawab seorang
Manajer Teknis dan Manajer Mutu, termasuk tanggung jawab mereka untuk memastikan
kesesuaian dengan persyaratan akreditasi, harus ditetapkan dalam manual mutu/panduan
mutu. Sementara itu kepala/pimpinan laboratorium sebagai manajemen puncak harus
memberikan bukti komitmen tentang pengembangan dan pengimplementasian sistem
manajemen dan meningkatkan efektivitasnya secara berkelanjutan serta menjamin bahwa
integritas sistem manajemen dipelihara pada saat perubahan terhadap sistem manajemen
direncanakan dan diimplementasikan.
Dalam dokumen manual mutu/panduan mutu juga diuraikan bahwa salah satu peran
kepala/pimpinan laboratorium sebagai manajemen puncak adalah melakukan evaluasi
berkala yang sistematis tentang kesesuaian, kecukupan, efektivitas dan efisiensi SMM
berkenaan dengan kebijakan mutu dan sasaran mutu. Tinjauan tersebut dapat mencakup
pertimbangan tentang butuhan untuk menyelaraskan kebijakan dan sasaran mutu sebagai
33