Page 47 - manajemen
P. 47
EKMA4116/MODUL 1 1.47
kelompok pengendali (control group). Cahaya penerangan untuk kelompok
kedua tidak diubah-ubah.
Ketika tingkat cahaya penerangan dinaikkan, ada kenaikan produktivitas
pada kelompok pertama meskipun polanya tidak menentu. Ketika tingkat
penerangan diturunkan, produktivitas tetap cenderung naik. Bahkan,
produktivitas pada kelompok pengendali, yaitu tingkat penerangan tidak
diubah, menunjukkan kecenderungan kenaikan produktivitas. Hasil seperti
itu tentu saja membingungkan.
Pada eksperimen selanjutnya, sekelompok pekerja ditempatkan di tempat
terpisah. Beberapa variabel yang berkaitan diubah-ubah, seperti upah,
lamanya waktu istirahat, dan hari kerja diperpendek. Bahkan, pekerja
diperbolehkan memberi saran/usulan perubahan. Hasil yang diperoleh tetap
membingungkan. Produktivitas cenderung naik meskipun tidak teratur
polanya. Elton Mayo (1880—1949) bersama beberapa koleganya, seperti
Fritz J. Roethlisberger dan William J. Dickson, kemudian masuk dalam tim
penelitian.
Mereka kemudian mengambil kesimpulan bahwa kenaikan produktivitas
tersebut terjadi karena kelompok kerja yang dijadikan studi dan juga
kelompok kendali merasa menjadi perhatian. Akibatnya, mereka termotivasi
untuk bekerja lebih baik. Para peneliti sampai pada kesimpulan bahwa
perhatian manajemen dapat meningkatkan semangat kerja karyawan. Gejala
seperti itu kemudian sering disebut sebagai efek Hawthorne (Hawthorne
effect). Para peneliti juga berkesimpulan bahwa kelompok informal
mempunyai pengaruh yang positif teradap produktivitas. Suasana kerja di
pabrik cukup membosankan dan membuat arti hidup menjadi “kurang
berarti”. Persahabatan antarteman kerja membantu mengurangi kebosanan
suasana kerja. Di samping itu, persahabatan sering dipererat dengan perasaan
bersama “antimanajer”. Dengan suasana seperti itu, tekanan kelompok
menjadi lebih kuat, bahkan dibandingkan dengan pengaruh manajemen.
Dalam situasi tertentu, tekanan kelompok merugikan karena cenderung
menahan produktivitas. Anggota yang melebihi prestasi kelompok akan
dimusuhi dan memaksa anggota tersebut kembali ke prestasi sebelumnya
yang lebih rendah. Konsep manusia sosial (social man), yaitu manusia
dimotivasi oleh kebutuhan sosial dan melengkapi konsep manusia
ekonomi/rasional yang diajukan oleh manajemen klasik.